Jumat, 01 Desember 2017

IMAN KEPADA YESUS









Kamis, 30 November 2017 

A. BACAAN PERTAMA 
ROMA 10:9-18 

Hanya orang yang mau mendengarkan Firman Tuhan maka iman percaya pada Yesus, akan menyelamatkan dirinya. 

B. MAZMUR TANGGAPAN 
MAZMUR 19:2-5

Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar; tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari. 

C. BACAAN INJIL 
MATIUS 4:18-22 

Simon Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes segera meninggalkan jala dan perahunya mengikuti Yesus. 

RENUNGAN HARI INI 

Iman seseorang tergantung seberapa serius ia memandang pentingnya iman itu di dalam hidupnya. 

Ada orang yang tidak peduli samasekali dengan imannya sebab yang terpenting dalam hidupnya adalah bagaimana dapat hidup senang di dunia ini. 

Orang atheis adalah salahsatu contoh orang yang tidak peduli dengan iman. 
Bahkan orang beriman sekalipun banyak yang tidak mengurusi imannya; apakah bertumbuh atau sudah mati imannya. 

Lalu apa sih perlunya kita beriman? 

Kita batasi cakupan iman yang dibahas dalam renungan hari ini yaitu mengenai iman percaya kepada Yesus Kristus saja. 

Setiap kita pasti mempunyai pengalaman beriman kepada Yesus. 
Pengalaman pertama biasanya membuat kita jatuh cinta kepada Yesus. 

Namun dengan berjalannya waktu maka cinta pada Yesus mulai memudar dengan berbagai alasan; masalah keuangan dan keluarga menjadi penghambat terbesar pertumbuhan iman. 

Wahyu 2:4-5a  
Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu ingatlah betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah lagi apa yang semula engkau lakukan

Umat katolik biasanya belum tertarik baca kitabsuci pada saat baru dibaptis tetapi rohnya menyala-nyala; rajin mengikuti misa ekaristi, doa novena, doa koronka, doa rosario, devosi Maria, bahkan ada yang rajin baca renungan harian, dsbnya. 

Memang tidak mudah mempercayai Tuhan yang tidak dapat kita lihat sebab kita cenderung percaya bila mengalami sesuatu yang dapat kita rasakan. 

Oleh sebab itu iman kita mesti percaya 100% kepada Tuhan, tanpa ragu-ragu sedikitpun. 

Mazmur 31:15 
KepadaMu aku percaya, ya Tuhan, aku berkata: "Engkaulah Allahku!" 

Percaya kepada Tuhan itu seperti halnya seorang anak kecil yang begitu percaya kepada ayahnya dan merasa bangga bila berjalan bersama ayahnya. 

Demikian hendaknya kita harus bangga percaya kepada Tuhan kita, Yesus. 
Kita sangat percaya bahwa Tuhan Yesus mengasihi diri kita sepenuhnya sehingga kita tidak mudah bersungut-sungut bila suatu saat keadaan hidup kita menderita akibat berbagai kekurangan. 

Kita hendaknya menjaga iman kita agar semakin hari semakin kokoh dan kuat menghadapi segala bentuk pencobaan yang merongrong ketenangan hidup kita. 

Penderitaan adalah momok menakutkan sehingga kita berusaha menghindarinya dan akibatnya iman kita goyah. 

Sepertinya nasehat ini terlalu sering kita dengar namun kenyataannya bila suatu hari datang badai masalah hidup maka biasanya iman kita tertidur dan kepanikan mendominasi keadaan diri kita. 

Contoh paling vulgar adalah di saat angin taufan menerjang perahu murid2 Yesus; kita lihat kepanikan mereka padahal Yesus ada di buritan perahu. 

Markus 4:37-38 
Lalu mengamuklah taufan yang sangat dahsyat dan ombak menyembur masuk ke dalam perahu, sehingga perahu itu mulai penuh dengan air. Pada waktu itu Yesus sedang tidur di buritan di sebuah tilam. Maka murid-muridNya membangunkan Dia dan berkata kepadaNya: "Guru, Engkau tidak perduli kalau kita binasa?"

Kita tahu bahwa Yesus ada dalam hati kita dan sangat dekat dengan kita tetapi kita seringkali panik den melupakan Yesus yang berada di dalam hati kita. 

Menekuni Firman Tuhan membantu kita tidak panik ketika datang masalah hidup karena ada begitu banyak FirmanNya yang meneguhkan keyakinan iman kita. 

Misalnya
Matius 11:28 
Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. 

Ini yang Yesus katakan agar kita menjadi tenang sebab Yesus pasti menolong kita. 
Kelihatannya saja seperti angin taufan yang menggoncangkan perahu tetapi bukankah Yesus ada di buritan perahu. 

Begitu juga kita seharusnya tetap beriman percaya kepada Yesus sebab IA selalu ada di dalam hati kita yang memancarkan sinar terang menerangi awan gelap yang menutupi hati kita. 

Jadi kita hendaknya senantiasa menjaga hati dan juga pikiran kita agar tetap fokus pada Tuhan supaya iman kita kokoh dan kepercayaan pada Tuhan tetap setia. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com