Kamis, 08 Februari 2018

KEMURNIAN HATI YANG BERSIH












RABU, 7 FEBRUARI 2018 

1 RAJA 10:1-10 
MAZMUR 37:5-6,30-31,39-40 
MARKUS 7:14-23 

Markus 7:15,23 
Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya. 
"Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang." 

Ada sebuah pameo  di masyarakat yang berpendapat bahwa : "orang itu mulutnya saja jahat tapi hatinya baik." 
Ada sebagian orang setuju dan ada yang tidak setuju dengan pameo tersebut. 

Bacaan Injil hari ini, Yesus mengatakan bahwa "apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya." 

najis = kotoran yang menghalangi ibadah 

Yesus menjelaskan hal-hal apa saja yang menajiskan atau menghalangi ibadah seseorang. 

Markus 7:21-22 
sebab dari dalam, dari hati orang, timbul 
segala pikiran jahat, 
percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. 

wow... menjijikan sekali isi hati seseorang yang terkontaminasi kenajisan !!! 

Memang tidak mudah mengetahui isi hati seseorang karena pandai sekali menyembunyikannya lewat penampilan dirinya yang mengesankan orang lain. 

Kita terheran-heran ketika terungkap kebenaran bahwa seseorang tersebut tersangkut urusan yang menghebohkan sehingga tidak sangka ternyata selama ini ia menutupi suatu kebohongan. 

Benar apa yang dikatakan Yesus bahwa dari dalam hati tersimpan segala sesuatu yang menajiskan (ayat 21-22). 

Kita perlu membersihkan hati kita dari segala macam kotoran dunia seperti yang Yesus katakan supaya relung hati kita bersih dan biarlah kita isi dengan kasih. 

Kasih yang memancar keluar dari dalam hati akan menyejukan orang lain di sekitar kita, oleh karena sikap dan perbuatan kita yang membawa damai dan sukacita. 

Sudah terbukti bahwa hati seseorang akan menentukan sikap dan perbuatan orang tersebut. 

Jika hatinya bersih dan dipenuhi oleh siraman Firman Tuhan maka terpancarlah kehidupan. 

Amsal 4:23 
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. 

Sebaliknya jika hatinya kotor (Markus 7:21-22) dan dipenuhi oleh hal-hal dunia (biasanya harta dunia) maka hatinya dingin dan menutupi belas kasihan. 

Matius 6:21 
Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. 

Selanjutnya, 

Ada yang bertanya tentang bagaimana caranya membersihkan hati dan menjaga hati agar tetap bersih dari kotoran dunia? 

Jawabannya sederhana saja yaitu : 
Pastikan kita telah memutuskan tujuan hidup kita adalah hidup kekal di Surga 

Segala hal yang merintangi/menghambat jalan menuju pada kekekalan hidup akan kita singkirkan agar tujuan kita tercapai. 

Kesadaran dan tekad bulat kita beroleh hidup kekal di Surga seperti mercu suar bagi kapal laut yang memberikan petunjuk area mana yang banyak karang laut atau area laut dangkal yang membahayakan untuk dilewati. 

Hati bersih itu seperti mercu suar yang menuntun kita agar tidak boleh simpan kotoran dunia. 

Apalagi bila relasi kita dengan Tuhan berjalan baik dan semakin intim maka Roh Kudus akan menggedor hati kita agar segera membersihkan kotoran dunia yang bercokol di dalam hati kita. 

JADI 

Tahap awal adalah tidak menyimpan di dalam hati segala kekecewaan, iri hati, kepahitan, dan kotoran dunia lainnya. (Markus 7:21-22). 

Kemudian kita sirami hati kita dengan Firman Tuhan agar tumbuh benih kasih dan tahap berikutnya, kita bangun relasi intim dengan Tuhan agar kepekaan dengar suara Tuhan menggema di seluruh relung hati kita. 

Telinga itu pintu masuk awal mendengar Firman Tuhan sedangkan hati yang bersih (lebih dikenal sebagai hati nurani) adalah area terdalam untuk kepekaan mendengar suara Tuhan/Roh Kudus. 

Logos adalah Firman Tuhan yang tertulis 
Rhema adalah Perkataan Tuhan secara spesifik menjamah dan menggema di dalam hati nurani. 

Logos bisa berlalu begitu saja setelah Firman Tuhan diberitakan/didengar 

Baca 
perumpamaan tentang penabur yang menabur benih - Matius 13:1-23. 

Rhema, bisa dari Firman Tuhan tertulis yang didengar telinga (=tanah yang baik) namun seringkali dari relasi intim lewat saat teduh atau kontemplasi. 

Kepekaan mendengar suara Tuhan lewat hati nurani lebih tajam, lebih menggema di dalam relung hati kita daripada yang di dengar melalui telinga kita. 

Berapa banyak orang rajin mendengar Firman Tuhan tetapi tidak sampai menjadi rhema di dalam relung hatinya. 

Firman Tuhan yang di dengar/dibaca hanya sebatas pengetahuan saja tetapi tidak menyentuh dan menggedor hatinya. 

Menurut anda, 
Manakah dari ayat Firman Tuhan berikut ini yang dapat berdampak menjadi rhema atau menjadi logos di dalam diri kita? 

Roma 10:17 
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus

Ibrani 4:12 
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. 

Mazmur 119:105  
FirmanMu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. 

Roma 12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah; apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Kesimpulannya

Benarlah perkataan Yesus bahwa yang keluar dari dalam hati itu bisa menajiskan bila tidak dijaga kebersihan hatinya. 

Kita memang berusaha membersihkan hati namun seringkali masih belum murni 100% bersih di Mata Tuhan. 

Sebab yang tahu kemurnian hati yang bersih adalah Tuhan karena Tuhan Maha Kuasa mengetahui motivasi tersembunyi di balik hati yang bersih menurut kita. 

Markus 4:22 
Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com