Minggu, 25 Februari 2018

HIDUP DAMAI DENGAN ORANG LAIN









Sabtu, 24 FEBRUARI 2018 

ULANGAN 26:16-19  
MAZMUR 119:1-2,4-5,7-8 
MATIUS 5:43-48 

Matius 5:44 
Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. 

Menurut pandangan dunia, ajaran Yesus mengenai kasihilah musuhmu adalah sesuatu mustahil dapat dilakukan sebab mana ada orang yang disakiti musuh malah mengasihinya. 

1 Korintus 2:14 
Manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani. 

Tetapi ajaran Yesus justru mendobrak pandangan orang dunia karena Yesus mengutamakan kasih sebagai dasar iman untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan kepada orang lain. 

Mengasihi musuh adalah bagian tersulit mematuhi ajaran Yesus sebab bagi orang dunia jarang sekali mau mengalah dan biasanya akan melawan bila dirinya diperlakukan kasar dan tidak adil. 

Disinilah tantangan umat kristiani; apakah bisa mengasihi musuh? 

Musuh = orang lain yang menyakiti dan merugikan kepentingan diri seseorang. 

Bila anda pernah disakiti orang lain maka sulit sekali memaafkan dan mengampuni orang tersebut, apalagi mengasihinya. 

Ada beberapa hal harus dilakukan agar dimampukan mengasihi musuh

Pertama 
Pastikan keputusan untuk mengasihi musuh karena mau menuruti/mentaati kehendak Tuhan. 

Mazmur 119:4,8a 
Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titahMu, supaya dipegang dengan sungguh-sungguh. Aku akan berpegang pada ketetapan-ketetapanMu... 

Kedua 
Mintalah kekuatan dari Tuhan agar mampu mengasihi musuh 

Mazmur 29:11a  
Tuhan kiranya memberikan kekuatan kepada umatNya... 

Kita tidak akan mampu mengasihi musuh tanpa kekuatan Tuhan memampukan kita

Ketiga 
Perjuangkan sungguh-sungguh menjaga pikiran dan hati fokus kepada Tuhan agar tidak terpengaruhi oleh sifat kedagingan membalas dendam demi harga diri. 

Keinginan membalas sakit hati kepada orang yang menyakiti, sangat besar. 

Oleh sebab itu kita mesti tanamkan di hati dan pikiran kita bahwa Tuhanlah yang akan membalas dan bukan hak kita untuk membalaskan kepada orang jahat atau orang yang menyakiti kita. 

Roma 12:19 
Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah kamu sendiri menuntut pembalasan, tetapi berilah tempat kepada murka Allah, sebab ada tertulis: Pembalasan itu adalah hakKu. Akulah yang akan menuntut pembalasan, firman Tuhan. 

Ulangan 32:35 
HakKulah dendam dan pembalasan, pada waktu kaki mereka goyang, sebab hari bencana bagi mereka telah dekat, akan segera datang apa yang telah disediakan bagi mereka. 

JADI, 

Sebelum menjadi musuh, hendaknya kita berusaha hidup damai dengan semua orang dan banyak berbuat kebaikan pada semua orang

Ibrani 12:14a  
Berusahalah hidup damai dengan semua orang 

Kasih yang terpancar dari dalam diri kita mempengaruhi orang lain termasuk niat orang jahat menjadi luntur menyaksikan kebaikan hati kita. 

1 Petrus 4:8 
Tetapi yang terutama: kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, sebab kasih menutupi banyak sekali dosa. 

Hidup ini banyak rintangan dan tantangan sehingga ada-ada saja orang lain iri hati dan berbuat jahat kepada kita. 

Tergantung seberapa dalam relasi kita dengan Tuhan maka kita dapat menerima perlakuan tidak adil atau perbuatan jahat orang lain kepada diri kita. 

Seperti Stefanus memaafkan orang yang menganiaya dirinya sampai mati. 
Tentu saja Yesus lebih sempurna dari Stefanus; selain memgampuni, Yesus juga mengasihi manusia yang jahat. 

Kisah 7:59-60 
Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya: "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring: "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia. 

Sangat sulit karena kita melawan pikiran, melawan hati, melawan harga diri, di dalam diri kita untuk mengampuni dan mengasihi orang lain yang menyakiti kita. 

Namun masih ada celah untuk mentaati perintah Tuhan agar mengasihi musuh bila kita melakukan ketiga hal diatas. 

Sekali lagi, berusahalah tidak ada musuh bila kita mau memaafkan, mengampuni, kesalahan orang lain meskipun kita telah dirugikan dan disakiti. 

Dengan demikian kita bisa melangkah lebih lanjut untuk mengasihi orang yang telah menyakiti karena kita mau ampuni dan menerima hal menyakiti kita. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com