Senin, 02 April 2018

MAKNA KEBANGKITAN YESUS (BAGIAN-1)









Senin, 2 April 2018 

KISAH 2:14,22-32 
MAZMUR 16:1-2,5,7-11 
MATIUS 28:8-15 

Matius 28:8 
Mereka segera pergi dari kubur itu, dengan takut dan dengan sukacita yang besar dan berlari cepat-cepat untuk memberitahukannya kepada murid-murid Yesus. 

Bacaan Injil hari ini, kurang lengkap bila tidak membaca ayat 1-7 sebelumnya sehingga kita mengetahui kronologi saat terjadi peristiwa kebangkitan Yesus. 

Diawali terjadi gempa bumi (sama seperti terjadi saat Yesus menyerahkan nyawanya - Lukas 27:51), lalu Malaikat menggulingkan batu kuburan sehingga penjaga-penjaga kubur gentar ketakutan (ayat 4), begitu juga Maria Magdalena dan Maria lainnya (ayat 8). 

Kita lihat disini bagaimana sikap penjaga kuburan dan bagaimana sikap Maria Magdalena dan temannya menanggapi peristiwa yang membuat mereka takut. 

Penjaga-penjaga kuburan Yesus 

Mereka takut dan melaporkan peristiwa yang dilihatnya pada imam-iman kepala dan atas laporan tersebut dibuatlah rekayasa untuk menutupi peristiwa itu. 

Penjaga-penjaga tersebut turut serta menyebarkan isue (=hoax) dan mereka menerima uang. 

Maria Magdalena dan Maria lainnya 

Mereka takut sekaligus sukacita melihat peristiwa tersebut dan segera beritakan tentang Kebangkitan Yesus kepada  murid-murid Yesus. 

Pelajaran apakah yang kita dapatkan? 

Pertama 
Bagaimana iman kita menanggapi suatu pemberitaan Injil tentang Yesus Kristus

Kita bisa saksikan berbagai sikap umat Katolik mendengar homili Pastur saat misa Ekaristi dan hal itu menunjukkan sikap iman mereka menanggapi Firman Tuhan dari bacaan pertama, bacaan kedua, bacaan Injil yang disampaikan. 

Kita sering mendengar umat katolik yang mengatakan bahwa dirinya tidak dapat apa-apa sepulangnya dari gereja dan pada umumnya menyalahkan Pastur yang tidak menarik membawakan homili atau khotbah tentang Firman Tuhan. 

Ada berbagai pendapat pribadi yang mengandalkan pemikiran/pemahaman sendiri bahwa yang terpenting baginya adalah liturgi ekaristi dimana ia bersatu dengan Yesus dalam sakramen ekaristi. 

Ada yang tidak tertarik sama sekali mendengar bacaan Firman Tuhan tetapi masih mau mendengarkan homili Pastur

Ada lagi yang menginginkan mendengar homili sesuai dengan yang ia harapkan. 

2 Timotius 4:3-4 
Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng. 

Kedua 
Bagaimana sikap hati kita ketika melihat suatu peristiwa ajaib/mukjizat 

Peristiwa gempa bumi, datangnya Malaikat, kubur kosong adalah sesuatu hal ajaib seperti halnya sekarang ini bila terjadi mukjizat penyembuhan dan mukjizat lainnya. 

Ada yang skeptis, ada yang percaya, dan ada juga yang tidak percaya pada segala hal mukjizat karena diluar logika mereka bahwa hal tersebut bisa terjadi. 

Seringkali meski ia sendiri melihat ada mukjizat terjadi tetapi ia curiga ada rekayasa karena ia tidak percaya pada mukijzat apapun. 

JADI, 

Bisa kita bayangkan di saat itu suatu peristiwa ajaib dilihat penjaga-penjaga dan Maria Magdalena dan temannya. 

Apalagi peristiwa penyaliban Yesus sebelumnya menggegerkan dan banyak pengikut Yesus takut tersangkut urusan yang berhubungan dengan Yesus. 

Disinilah terlihat seberapa dalam iman menanggapi situasi mencekam yang membahayakan keselamatan diri. 

Peristiwa mukjizat Kebangkitan Yesus menimbulkan berbagai kontroversial sehingga berita hoax yang direkayasa imam-imam kepala lebih dipercayai oleh orang-orang Yahudi karena saat itu adalah pihak kompeten pemuka agama dibandingkan dengan murid-murid dan pengikut Yesus. 

Matius 28:13,15 
dan berkata: "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-muridNya datang malam-malam dan mencuriNya ketika kamu sedang tidur. Mereka menerima uang itu dan berbuat seperti yang dipesankan kepada mereka. Dan ceritera ini tersiar di antara orang Yahudi sampai sekarang. 

Bahkan murid-murid dan pengikut Yesus pada mulanya juga ragu-ragu mendengar berita yang disampaikan Maria Magdalena dan temannya. 

Lukas 24:10-11 
Perempuan-perempuan itu ialah Maria dari Magdala, dan Yohana, dan Maria ibu Yakobus. Dan perempuan-perempuan lain juga yang bersama-sama dengan mereka memberitahukannya kepada rasul-rasul. Tetapi bagi mereka perkataan-perkataan itu seakan-akan omong kosong dan mereka tidak percaya kepada perempuan-perempuan itu. 

Hal ini menjadi suatu peringatan bagi kita umat kristiani supaya waspada terhadap segala sesuatu kondisi hidup yang bisa mempengaruhi keyakinan iman kita pada Yesus Kristus, terutama pada hal-hal yang berpotensi membahayakan keselamatan jiwa raga. 

Oleh sebab itu teguhkan iman dan yakinlah bahwa bersandar kepada Yesus, Tuhan dan Juruselamat kita adalah yang terbaik yang sepatutnya kita lakukan. 

Mazmur 16:11 
Tuhan memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapanMu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kananMu ada nikmat senantiasa. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com