Jumat, 20 April 2018

YESUS ADALAH ROTI HIDUP (BAGIAN-4)







Jumat, 20 April 2018 

KISAH 9:1-20 
MAZMUR 117:1-2 
YOHANES 6:52-59

Yohanes 6:54 
Barangsiapa makan dagingKu dan minum darahKu, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. 

Bermula dari ayat 51 ketika Yesus katakan dagingKu akan Kuberikan untuk hidup dunia maka orang-orang Yahudi bertengkar memperbincangkan tentang bagaimana mungkin makan daging Yesus (Yohanes 6:52). 

Yang dimaksud makan dagingKu dan minum darahKu adalah Yesus korbankan diriNya untuk memberikan kehidupan kekal bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. 

Roti dari sorga itu adalah Yesus dan barangsiapa makan roti sorga artinya barangsiapa percaya kepada Yesus akan menerima hidup kekal di sorga. 

Semoga tidak bingung seperti orang-orang Yahudi dan bertanya-tanya: apa hubungannya roti sorga dengan daging dan darah Yesus. 

Ini suatu pelajaran bagi kita juga bahwa kita tidak perlu bertengkar tentang ayat Firman Tuhan yang bisa multi tafsir, seperti halnya makan dagingKu dan minum darahKu sebab makna perkataan Yesus tentang roti hidup dan makan dagingKu dan minum darahKu adalah menyatakan kehidupan kekal bagi setiap orang yang percaya kepadaNya. 

Perikop Roti Hidup ini oleh gereja Katolik dibagi sampai 4 kali bacaan harian dan bisa saja ada yang berkomentar : 
ngapain sih dibahas sampai 4 kali padahal intinya adalah sama yaitu mengenai Yesus adalah roti hidup dan barangsiapa percaya kepadaNya akan beroleh hidup kekal selama-lamanya. 

Orang-orang Yahudi bertengkar karena tidak mengerti maksud perkataan Yesus, demikian juga bisa terjadi pada kita umat kristiani bertengkar karena berbeda penafsiran mengenai suatu ayat atau suatu perikop Firman Tuhan. 

Jangan disepelekan dampak dari berbeda penafsiran ayat Firman Tuhan di kitabsuci sebab sejak jaman dulu akibat yang ditimbulkan sangat mengerikan. 

Gara-gara tidak sependapat menafsirkan ayat Firman Tuhan dapat terjadi saling intimidasi dan bisa sampai dibunuh. 

Contohnya : 
Pada bacaan pertama diceritakan terjadi pembunuhan umat kristen karena iman percaya mereka kepada Yesus. 

Orang Farisi, ahli taurat, imam kepala, tua-tua Yahudi yang notabone adalah pemuka agama Yahudi, tidak sepaham dengan Yesus tentang hukum Taurat sehingga timbullah konflik hingga Yesus dibunuh disalibkan. 

Persoalannya tidak selesai bahkan terus berlanjut pembunuhan kepada murid2 Yesus dan setiap orang yang percaya kepada Yesus. 

Paulus sebelumnya adalah seorang pemuka agama Yahudi bertindak sadis membunuh pengikut Yesus hingga akhirnya mengalami peristiwa mukjizat, perjumpaannya dengan Yesus di tengah perjalanan menuju ke Damsyik. 
(Silahkan baca Kisah 9:1-20). 

Dari peristiwa Paulus ini, kita bisa memetik pelajaran penting bahwa: 

Pertama 
Perjumpaan dengan Yesus akan mengubah pandangan dan sikap hidup 

Kedua 
Yesuslah jawaban dari segala persoalan hidup ini. 

Lihatlah selanjutnya sepak-terjang Paulus setelah berjumpa dengan Yesus, terjadi perubahan besar dalam hidupnya, dari seorang yang tidak percaya kepada Yesus menjadi seorang militan yang mewartakan Yesus hingga korbankan nyawanya. 

Paulus menemukan jawaban dari perbedaan pemahaman kitab Taurat yang selama ini ia imani setelah berjumpa dengan Yesus. 
(sama halnya dengan Nikodemus). 

JADI, 

Bisa dibayangkan seandainya Paulus mengeraskan hati tidak mau percaya meski sudah berjumpa dengan Yesus maka hidupnya tidak diselamatkan. 

Jelaslah bahwa percaya kepada Yesus akan menyelamatkan hidup kita, bahkan memberikan kita kehidupan kekal. 

Tentu saja tidak sekedar percaya kepada Yesus dengan tanda dibaptis, kemudian menjalani hidup semaunya dan tidak mau hidup di dalam Yesus maka jangan harap memperoleh hidup kekal. 

Kita kudu mesti hidup di dalam Yesus, artinya hidup seturut kehendak Yesus, mengikuti jalan Yesus. 

Yohanes 6:56 
Barangsiapa makan dagingKu dan minum darahKu, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia. 

Untuk mengetahui kehendak Yesus dan jalan Yesus maka kita harus bergaul karib dengan kitabsuci dan bangun relasi intim dengan Yesus lewat doa dan saat teduh bersamaNya. 

Dengan demikian, kita tidak tersesat mengikuti jalan lain sebab kita sudah tahu jalur jalan Yesus yang menuntun kita, sampai kepada kehidupan kekal. 

Sesederhana itu petunjuk memperoleh hidup kekal yakni percaya kepada Yesus dan hidup di dalam Yesus dengan mengikuti jalan Yesus. 

Pertanyaannya ; 
Mengapa masih banyak yang sudah tahu kebenaran ini tetapi mengabaikannya? 

Apalagi yang belum tahu kebenaran ini maka menjadi tugas kita untuk beritahu agar mereka mempunyai kesempatan untuk menentukan pilihan hidup mereka 

Pertama 
Percaya kepada Yesus atau tidak mau percaya kepada Yesus? 

Kedua 
Mau hidup di dalam Yesus atau hidup di luar Yesus? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com