Sabtu, 01 Juni 2019

BERSUKACITALAH DAN BERGEMBIRALAH

Jumat, 31 Mei 2019

ZEPANYA 3:14-18a
YESAYA 12:2-6 
LUKAS 1:39-56 

Lukas 1:36-47 
Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku... 

Hari ini gereja Katolik menetapkan hari pesta SP Maria mengunjungi Elisabet dan saat itu Maria bersenandung memuliakan Tuhan atau dikenal sebutan Kidung Maria yang merupakan salahsatu kidung, selain dari Kidung Simeon dan Kidung Zakharia. 

Maria menjadi model bagi umat kristiani. 
Maria tetap bersukacita walau ditengah persoalan karena hamil oleh Roh Kudus namun menerimanya karena percaya kepada Allah. 

Maria mengunjungi Elisabet, saudaranya dan ternyata juga mengandung seorang anak di usia tuanya dan mau berbagi kabar sukacita. 

Pelajaran apa yang bisa kita petik dari sukacita Maria, khususnya bagi yang sedang bergumul dalam masalah hidup? 

Sepertinya akhir-akhir ini, sebagian orang mulai sulit memelihara sikap hati yang diliputi kegembiraan dan bersukacita. 

Zefanya 3:14 
Bersorak-sorailah, hai puteri Sion
Bertempik-soraklah, hai Israel !
Bersukacitalah dab Beria-rialah dgn
segenap hati, hai puteri Yerusalem! 

Hal ini disebabkan berbagai persoalan
yang menekan hidupnya dan tidak sedikit yang tenggelam dalam sikap pesimis menatap hari esok dandiliputi perasaan cemas, khawatir, ketakutan mencekam hati dan pikiran. 

Padahal firman Tuhan dalam
Zefanya 3:16b 
Janganlah takut, hai Sion! Janganlah
tanganmu menjadi lemah lesu. 

Akibatnya hilanglah riang gembira dan sukacita dari raut wajah orang itu,, tidak seperti sikap Bunda Maria saat menerima kabar dari Malaikat Gabriel bahwa ia akan mengandung padahal ia belum bersuami dengan sikap pasrah dan menerimanya. 

Sukacita Maria menular ke bayi dalam kandungan Elizabet melonjak kegirangan ketika Bunda Maria memberi salam. 

Kita lihat aura kegembiraan dan sukacita membawa pengaruh positif di sekitar kita berada; begitu juga sebaliknya bila kita sedabg marah maka auranya negatif bagi lingkungan sekitar kita. 

Bukankah lebih baik kita bergembira dan bersukacita walaupun kita ada problem hidup yang mesti diatasi daripada kita uring-uringan meluapkan emosi marah atau kekesalan. 

Padre Pio mengatakan
Jika engkau mengalami berbagai persoalan hidup, hendaknya jangan sampai engkau tertekan (=stress) sebab dapat menghalangi dan juga menjadi hambatan bagimu untuk memperoleh sukacita. 

Paus Benediktus XVI mengatakan
Sukacita adalah tanda hadirat Allah dan tanda Roh Kudus bekerja dalam hidup kita. 

Beliau menganjurkan kepada kita,
Hendaklah hidup kita penuh dengan "sukacita dan kegembiraan (=Joyfull)".
Sedikitnya ada tiga Joyfull , yakni: 

1. JOY OF CONFESSION 

Kita manusia hanyalah bejana tanah liat yang mudah rapuh dan pecah, yang perlu mengakui semua dosadan kesalahan serta kelemahan kita. 

Oleh sebab itu, transformasi atau pembaharuan pikiran dan sikap hati kita amat sangat perlu kita kerjakan sampai terjadi kesatuan jiwa dan roh kita sesuai dengan Kristus. 

Roma 12:2 
Janganlah kamu menjadi serupa dgn dunia ini tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah ; apa yang baik,yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. 

Mau bertobat itu tidak gampang karena perlu sikap kerendahan hati dan juga kita diminta jaga kekudusan diri kita. 

BAPA di Sorga sukacita jika kita mau mengakui dosa dan mau bertobat sebab itu berarti kita menyerahkan segenap hidup kita hanya ke dalam tanganNYA. 

DIA tahu kerapuhan kita 
DIA mau lihat sampai sejauh mana ketaatan dan kesetiaan kita. 

Yesaya 1:18 
Sekalipun dosamu merah seperti Kirmizi, akan menjadi putih seperti salju, sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba. 

2. JOY OF LOVE 

Mother Teresa mengatakan: 
Sukacita adalah jaring kasih yang mampu menarik banyak jiwa. 

Berilah kasih lebih lebih lagi kepada banyak orang bahkan dikatakan: 

IF I LOVE UNTIL HURTS THEN THERE
WILL BE NO MORE HURTS, ONLY MORE LOVE. 

LOVE IS GIVING 
Bersukacitalah dalam memberi kasih tanpa pamrih tetapi dengan setulus hati bahkan hingga rela memberi segenap diri kita bagi orang lain. 

Banyak contoh dari Orang Kudus yakni para Santo-Santa, Beata, dsbnya yang mau mempersembahkan dirinya sebagai penitensi bagi orang lain yang sedang mengalami sakit atau penderitaan dsbnya
seperti Padre Pio mengalami stigmata demi kasih dengan menjadi silih bagi penderitaan orang lain. 

3. JOY OF ADD TIME OF TRIALS 

Bagaimana hati kita dapat bersyukur dan bersukacita jika kita tidak tahu dan tidak mengerti JalanNYA serta Rencana dan Rancangan Tuhan Allah. 

Yeremia 29:11 
Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah Firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. 

Kalau saat kini kita sedang sakit dan mengalami penderitaan, itu berarti Allah sedang mempersiapkan kita suatu masa depan penuh dengan berkat melimpah dan damai sejahtera, jikalau kita mau menerimanya dan tidak mengeluh, tidak mengomel, tidak protes, tidak berontak. 

Penderitaan atau Pencobaan yang kita alami haruslah dipandang sebagai ujian bagi iman kita agar jadi kuat. 

Yakobus 1:2-4 
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan
Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun. 

Persoalannya, selalu saja kita panik dan tidak mampu mengatasi kelemahan kedagingan kita. Dan juga disebabkan kita menginginkan hidup nyaman dan tidak mau di proses dalam pengujian. 

J A D I 

Bersukacita dan Bergembiralah bukanlah menyangkut suasana dari perasaan hati kita melainkan adalah sebuah keputusan yang harus kita lakukan. 

TUHAN mengundang kita masuk kedalam hidup penuh gembira dan sukacita selalu. 

Zefanya 3:17 
Tuhan Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. 
Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau dalam kasihNya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai. 

Hendaknya dengan tangan terbuka dan hati kita terbuka menerima undangan Tuhan untuk bergembira & bersukacita.

Amsal 17:22 
Hati yang gembira adalah obat yang manjur tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. 

Amsal 15:13 
Hati yang gembira membuat muka berseri-seri tetapi kepedihan hati mematahkan semangat. 

Segeralah mengambil keputusan !!! 

Saya memilih untuk senantiasa hidup dalam kegembiraan dan dalam sukacita serta tak lupa mengucap syukur di segala peristiwa hidup. 

Bagaimana dengan Anda? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com