Sabtu, 08 Juni 2019

MENGASIHI TUHAN, GIMANA CARANYA?


Jumat, 7 Juni 2019

KISAH 25:13-21  
MAZMUR 103:1-2,11-12,19-20 
YOHANES 21:15-19 

Yohanes 21:15 
Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini? Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa 
aku mengasihi Engkau. Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." 

Injil Yohanes hari ini mengenai Yesus memberi tugas kepada Petrus untuk menggembalakan domba-Ku/mat-Ku. 

Petrus menunjukkan kasihnya kepada Yesus dengan melaksanakan tugas perutusan yang Yesus tugaskan dan terbukti sampai akhir hayatnya tetap setia kepada Yesus dan menurut Tradisi Katolik, Petrus mati di Salib dengan kepala dibawah. 

Pertanyaannya adalah bagaimana dengan kita? apa yang kita lakukan untuk mengungkapkan kasih kita pada Yesus? 

1 Yohanes 4:20 
Jikalau seorang berkata: "Aku mengasihi Allah," dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah, yang tidak dilihatnya. 

Cara mengungkapkan kasih kita kepada Tuhan adalah berbuat kasih kepada orang lain yakni melakukan pelayanan kepada sesama kita. 

Landasan utama agar dapat laksanakan tugas perutusan dan tugas pelayanan adalah kita mencontoh teladan Yesus dengan perbuatan kasih. 

Tidak mudah melakukan tugas perutusan dan tugas pelayanan sebab ada "harga yang harus kita bayar" atau istilah ada banyak pengorbanan; tak selalu bentuk uang, ada sangkal diri kepentingan diri dan beban salib yang mesti kita pikul. 

Pertobatan Petrus yang telah menyangkal Yesus sampai tiga kali menghasilkan "buah" dimana ia menyerahkan seluruh hidupnya untuk melayani banyak orang, membawa mereka kepada pengenalan tentang Yesus Kristus. 

Yesus mengatakan kepada Petrus bahwa semasa muda ia dapat menentukan kemana saja ia mau lakukan tetapi nanti semasa tua, ia tidak dapat semaunya berjalan. 

Yohanes 21:18 
Aku berkata kepadamu: sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan 
membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki. 

Patut diancungi jempol, pada umumnya seorang imam/pastur/romo sejak masih remaja atau masih muda masuk seminari dan menyerahkan hidupnya bagi Kristus dengan satu tujuan untuk menggembalakan umat dan membawa umat datang kepada Kristus. 

Memang tujuan utama tugas perutusan dan pelayanan adalah membawa orang kepada Yesus; supaya orang yang kita layani mengalami Yesus, seperti yang dilakukan Petrus (kisah para rasul). 

Banyak hal yang menghalangi kita untuk berbuat kasih kepada sesama dalam rangka melakukan tugas perutusan atau pelayanan tetapi tidak perlu khawatir sebab Tuhan senantiasa menyertai kita. 

Matius 28:20b 
Ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman

Semoga kita siap sedia selalu menjawab panggilan Tuhan dan tetap setia menyelesaikan tugas perutusan kita masing-masing. amin. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com