Rabu, 15 Juli 2015

AKUILAH TUHAN DI SETIAP LANGKAH HIDUPMU !















Shalom,   

Bacaan hari ini Rabu 15 Juli 2015 menurut kalender liturgi katolik : 

Keluaran 3:1-6,9-12
Matius 11:25-27
Mazmur 103:1-7
Bacaan Injil Matius hari ini, tentang ajakan Yesus supaya bersikap
rendah hati dan percaya kepada-Nya.

Yesus mengatakan bahwa :
ayat 25
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena
semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai,
tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.

orang bijak dan orang pandai pada umumnya cenderung bersandar
pada pengertian dan kemampuan diri sendiri sedangkan
orang kecil pada umumnya cenderung tidak bersandar pada
pengertian dan kemampuan diri sendiri.
mengapa Yesus sepertinya tidak menyukai orang bijak dan orang pandai?
jika kita cermati makna dari ayat 25 ini ada kaitannya dengan :
ayat 26-27
Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Semua telah diserahkan
kepada-Ku oleh Bapa-Ku dan tidak seorangpun mengenal Anak selain
Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak
dan
orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya.
maksudnya adalah : 
tidak seorangpun dapat mengenal Yesus selain Bapa 
tidak seorangpun dapat mengenal Bapa selain Yesus 
Yesus menyatakan diri-Nya kepada seseorang 
Yesus menyatakan Bapa kepada seseorang 

jika seseorang tidak mau menerima pernyataan diri Yesus berarti 
orang tersebut tidak percaya kepada Yesus dan menolak-Nya. 
​orang-orang farisi dan ahli-ahli taurat tidak percaya kepada Yesus
karena mereka yakin bahwa Yesus bukanlah Mesias. 

keyakinan mereka itu dikecam Yesus sebab mereka sangat paham
tentang hukum taurat yang menubuatkan Mesias akan datang dan
seharusnya mereka percaya bahwa Yesus adalah Mesias.
banyak tanda-tanda dan mukjizat-mukjizat yang Yesus lakukan dan
mereka menutup hati dan menganggap diri mereka paling benar
sehingga mereka menolak mengakui Yesus adalah Mesias.
itu sebabnya Yesus mengecam kedegilan hati mereka sebab
mengandalkan pengertian diri sendiri seperti yang diperlihatkan oleh
orang pandai dan orang bijak.
Amsal 3:5-7
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu dan
janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.  Akuilah Dia
dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.

wow ... hal seperti ini bisa terjadi pada diri kita jika tidak hati-hati
menilai diri sendiri pintar dan bijak berdasarkan ukuran kesuksesan
yang berhasil diraih atau berdasarkan kebenaran menurut duniawi

bersikap rendah hati dengan mau mengakui diri lemah di hadapan Tuhan
adalah jalan terbaik bagi kita untuk menghadapi kehidupan di dunia ini
yang berliku-liku rintangan dan hambatan yang menghalangi kita untuk
sampai dengan selamat di rumah Bapa di Sorga.
bersikap sombong mengakui kehebatan diri sendiri di hadapan Tuhan
adalah jalan terburuk yang dapat menghancurkan kehidupan kita dan
menyesatkan jalan kita menuju ke rumah Bapa di Sorga.
siapa yang mengatur ada alam semesta ini selain dari pada Tuhan.
kepintaran manusia saja baru sampai pergi ke planet bulan dan mars
padahal masih banyak planet-planet lain yang bertebaran di alam semesta
aneh bila ada orang-orang pandai menolak Tuhan seperti orang atheis
aneh bila ada orang-orang bijak yang menentang kebijaksanaan Tuhan
inilah realita yang terjadi sejak dahulu kala hingga saat ini dan mungkin
di waktu yang akan datang bahwa masih banyak orang yang tidak mau
mengakui Tuhan sebagai penguasa seluruh hidupnya karena hendak
mengatur dirinya sendiri tanpa campur tangan Tuhan.

sungguh mengherankan perilaku manusia yang tidak pernah mau
belajar dari pengalaman sejarah manusia sebelumnya yang mengalami
kehancuran karena mengandalkan kemampuan diri sendiri dan tidak mau
bersandar dan bergantung kepada Tuhan.
sadarkah orang tersebut yang mengandalkan kemampuan sendiri
dan menolak bersandar kepada Tuhan bahwa dirinya dibentuk dari
debu tanah oleh Tuhan dan mau melawan kepintaran / kebijaksanaan
Tuhan.... sungguh orang seperti ini konyol dan tidak tahu diri !

Tuhan diakui sebatas sebagai Sang Pencipta dan bagian tertentu saja dari
hidupnya tetapi bagian lain yang merupakan bagian kesenangan dirinya,
dia menolak Tuhan dan tidak membutuhkan Tuhan.
jika saja orang-orang pandai dan orang-orang bijak belajar dari
pengalaman Salomo sebagai orang paling berhikmat di dunia ini
ternyata mengalami kehancuran di akhir hidupnya karena menentang
Tuhan dengan menyembah ilah-ilah lain.
1 Raja-raja 3:12
sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat
dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti
engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti engkau.
dapat kita ketahui bahwa orang paling berhikmat di dunia ini hanya pernah
dialami oleh Salomo sebab setelah itu tidak ada lagi orang yang berhikmat
di dunia ini melebihi hikmat yang diberikan Tuhan kepada Salomo.
Rasul Paulus juga menuliskan tentang hal ini kepada jemaat di Korintus,
bahwa :
Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu
dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak
banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang.

Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan
orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah
untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan
yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti,
dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada
seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.
( 1 Korintus 1:26-29 ).
Belajarlah dari Daud yang mengakui Tuhan sebagai penguasa hidupnya
sehingga Tuhan berkenan kepadanya.

Mazmur 139:6-10
Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu tinggi, tidak sanggup aku
mencapainya. Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu,
ke mana aku dapat lari dari hadapan-Mu?
jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana;
jika aku menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situpun Engkau.
jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat kediaman
di ujung laut,  juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan
tangan kanan-Mu memegang aku.
( baca seluruh Mazmur 139 )
Semoga renungan hari ini membawa kita kepada suatu pengertian
bahwa kepintaran dan kebijaksanaan merupakan Anugerah Tuhan

sudahlah, jangan berbantah dengan Tuhan.
akuilah kekuatan dan kegagahanmu saat ini , engkau peroleh dari Tuhan!
bukan karena kehebatan dirimu ...

Jadi sebaiknya :
Ingatlah selalu dalam hidupmu akan perkataan dan nasehat Yesus :
siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar dan mendengarkan ....


Salam Kasih,
Surya Darma 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com