Sabtu, 18 Juli 2015

YESUS HAMBA TUHAN










Shalom, 

Keluaran 12:37-42
Matius 12:14-21
Mazmur 136:1, 23-24,10-15
Bacaan hari ini Sabtu 18 Juli 2015 menurut kalender liturgi katolik :

Bacaan Injil Matius hari ini mengenai orang-orang farisi hendak
membunuh Yesus yang semakin menarik orang-orang Yahudi
datang kepada-Nya untuk minta kesembuhan.
tentu saja orang-orang farisi merasa tersaingi dan semakin membuat
mereka hendak menyingkirkan Yesus bahkan hendak membunuhnya.
 
Matius 12:14-15
lalu keluarlah orang-orang Farisi itu dan bersekongkol untuk membunuh
Dia tetapi Yesus mengetahui maksud mereka lalu menyingkir dari sana.
Banyak orang mengikuti Yesus dan Ia menyembuhkan mereka semuanya.


inilah realita kehidupan ini,
tanggapan seseorang jika ada orang lain lebih terkenal daripada dirinya,
kalau tidak ia mengaguminya maka ia akan iri hati dan kemudian
dari iri hati bisa berlanjut hendak menghalangi atau menyingkirkan orang
tersebut, bahkan sampai membunuhnya jika kebenciannya memuncak.
orang yang iri hati, semakin mendengar orang lain populer maka
hatinya semakin panas dan semakin tidak dapat mengendalikan dirinya
sebab ia akan berusaha membungkam-kan orang yang populer tersebut.
menghadapi orang seperti ini, memang tidak ada jalan lain kecuali
menyingkir darinya supaya tidak semakin iri hati dan membenci dirinya.

seperti yang dilakukan Yesus menyingkir dari orang farisi dan melarang
orang-orang yang disembuhkan-Nya menyebar-luaskan berita tentang
kesembuhan diri mereka untuk mencegah agar orang-orang farisi tidak
semakin iri dan membenci kepada-Nya.

ternyata tidak dapat dibendung kegembiraan orang yang disembuhkan
untuk bercerita tentang bagaimana Yesus menyembuhkan diri mereka.

Matius 12:16-18
Yesus dengan keras melarang mereka memberitahukan siapa Dia ...
supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya:
"lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya
jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan
memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa."
ternyata, Nabi Yesaya sudah menubuatkan tentang Utusan Allah yang
akan datang dan mengungkapkan seperti apa kepribadian-Nya.
( baca Yesaya 42:1-4 ).
Matius 12:19-21
Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan
orang tidak akan mendengar suara-Nya di jalan-jalan.
Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang
pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan
hukum itu menang. Dan pada-Nyalah bangsa-bangsa akan berharap.
Nubuat Yesaya tergenapi dalam diri Yesus namun orang-orang farisi
tidak mau mengakui Yesus adalah Utusan Allah dan juga menolak
mengakui Yesus adalah Mesias.
Matius 12:18
Lihatlah, itu Hamba-Ku yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepada-Nya
jiwa-Ku berkenan; Aku akan menaruh roh-Ku ke atas-Nya, dan Ia akan
memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa.


Matius 16:20
Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan
kepada siapapun bahwa Ia Mesias.
kita perlu mencontoh sikap Yesus ketika menghadapi orang yang iri hati
kepada diri-Nya dan bagaimana cara mengatasinya. 

Pertama
Yesus tidak memaksakan ajaran-Nya.
terserah kepada keputusan masing-masing untuk menerima
atau tidak mau menerima ajaran-Nya.
Kedua
Yesus bersikap rendah hati
meski tahu diriNya diikuti banyak orang tetapi Yesus tidak sombong.
Ia menyuruh orang-orang yang disembuhkan-Nya tutup mulut supaya
tidak membuat orang lain (orang farisi) menjadi iri hati kepadaNya
Ketiga
Yesus tidak berteriak atau berbantahan kepada orang lain (orang farisi)
malah Ia menghindar atau menyingkir pergi.
Semoga sikap Yesus sebagai Hamba Tuhan dan Utusan Allah
menjadi bahan permenungan untuk kita teladani saat menjalankan
tugas perutusan kita masing-masing.

Salam Kasih,
Surya Darma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com