Senin, 13 Juli 2015

MENGIKUT YESUS











Shalom,
Bacaan hari ini Senin 13 Juli menurut kalender liturgi katolik
Keluaran 1:8-14,22
Matius 10:34-42
Mazmur 124:1-3,6-8
Bacaan Injil Matius hari ini mengenai perikop tentang Yesus membawa
pemisahan bagaimana mengikuti-Nya. 
bacaan hari ini cukup menggetarkan hati mendengarkan perkataan Yesus 
kepada murid-muridNya setelah sebelumnya mereka menjawab panggilan 
perutusan untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah sudah dekat. 

Matius 10:34 
jangan kamu menyangka bahwa Aku datang untuk membawa damai
diatas bumi, Aku datang bukan untuk membawa damai melainkan pedang
pedang disini berbicara mengenai pemisahan antara sikap hidup lama
yang berorientasi kepada kebenaran duniawi dan dengan sikap hidup baru
di dalam kebenaran Tuhan.
orang beriman memutuskan untuk mengikuti Yesus, harus benar-benar
tegas dan tidak ragu-ragu seperti pedang bermata dua;
satu sisi bagian atasnya lebih tebal dan tumpul,
satu sisi bagian bawahnya lebih tipis dan tajam.
apa maksudnya?
terhadap segala perbuatan baik. kita harus menumpuknya menjadi banyak
terhadap segala perbuatan dosa, kita harus mengikisnya tanpa kompromi

Ibrani 4:12-13
sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang
bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan
jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan
pertimbangan dan pikiran hati kita.
Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya,
sebab segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang
kepada-Nya kita harus memberikan pertanggungan jawab.
ada beberapa hal yang patut kita renungkan :
Pertama
ayat 35-36
sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya dan
musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.
bersyukurlah jika kita tidak mengalami tekanan dari pihak keluarga
karena kita beriman kepada Yesus sedangkan anggota keluarga lainnya
berbeda dengan keyakinan iman kita.
jika itu terjadi, maka semua itu adalah konsekwensi yang mesti ditanggung
karena iman percaya kepada Yesus.
disamping itu,
kita diperhadapkan untuk memilih setia kepada Yesus ataukah memilih
lebih mengasihi anak dan keluarga kita daripada mengasihi Yesus.
ayat 37
barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari pada-Ku,
ia tidak layak bagi-Ku; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki
atau perempuan lebih dari pada-Ku, ia tidak layak bagi-Ku.
kasihilah Tuhan Allahmu adalah yang terutama dalam hidup ini
sedangkan mengasihi diri sendiri dan sesama adalah bagian berikutnya.
kita mesti memahami inti dari perintah Allah kepada kita supaya dapat
bertindak sesuai yang dikehendaki Allah.
untuk memahami ayat 35-37, kita membutuhkan hikmat Tuhan supaya
dapat memahami apa yang hendak disampaikan perkataan Yesus ini.

tidak mungkin Allah berbuat tega seperti bunyi ayat 35-37 tetapi maknanya
lebih menekankan pada sikap hati kita untuk bersandar kepada Tuhan,
bukan bergantung pada hal-hal lain diluar Tuhan, termasuk bergantung
pada keputusan keluarga.
peranan kepala keluarga beserta istrinya sangat dominan untuk mengatur
seluruh anggota keluarganya bersatu padu mendahulukan Tuhan diatas
kepentingan keluarga.
jikalau tidak, maka keluarganya akan terkoyak-koyak disebabkan adanya
perbedaan dan pertentangan keyakinan iman diantara anggota keluarga.
itu sebabnya sebelum memutuskan menikah, urusan iman itu penting
jangan sampai menjadi penghalangan keutuhan keluarga.
perkawinan beda keyakinan imannya lebih berpotensi terjadi konflik
antara suami-istri, orangtua-anak, menantu dan mertua.
Kedua
ayat 38
barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku,
ia tidak layak bagi-Ku.

menyangkal diri = melepaskan kepentingan diri sendiri bagi orang lain
memikul salib = rela mengorbankan diri demi menyelamatkan orang lain
mengikut Yesus = mau tunduk menuruti semua perkataan Yesus
terkadang kita sudah berbuat baik kepada orang lain namun akibatnya
justru menyebabkan kita berada dalam kesulitan tetapi kita tahu semua itu
akan terjadi dan kita sudah siap untuk mengikuti teladan Yesus.
1 Petrus 3:17
sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki
Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat.
contoh : Abraham sudah berbuat baik dengan mengajak keponakannya
yaitu Lot pergi bersama-sama menuju ke tanah Kanaan.
Kejadian 12:4a
lalu pergilah Abram (=Abraham) seperti yang difirmankan Tuhan
kepadanya dan Lot juga ikut bersama-sama dengan dia.
apa yang terjadi?  justru Abraham mengalami kesulitan sebab terjadi
pertengkaran memperebutkan domba dan lembu sehingga memaksa
Abraham untuk berpisah dari Lot dengan menyerahkan tanah yang subur
kepada Lot .. .sungguh kurang ajar ini keponakannya, sudah ditolong
malah mengambil bagian tanah yang subur.
( baca Kejadian pasal 12 dan 13 ).
tentu kita juga pernah ada pengalaman serupa; lalu bagaimana reaksi
kita menghadapi kenyataan demikian?

Ketiga
ayat 39
barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya,
barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.
mengikuti Yesus harus secara total, tidak boleh setengah-setengah.
kita manusia ini sudah ditebus oleh darah Yesus dan sudah dibayar lunas
karena penebusan Yesus di kayu salib.

1 Petrus 1:18-19
sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu
yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan
dengan barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang
sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.

1 Korintus 7:23 
kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar.
karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia
.
hidup yang kita jalani sekarang ini sesungguhnya adalah milik Tuhan
dan kita tidak mempunyai hak untuk mengatur hidup kita sendiri
melainkan hak Tuhan yang mengatur hidup kita.
pengetahuan dan pemahaman hal ini, tidak banyak orang beriman
kepada Yesus menyadarinya; dia pikir hidup ini dia sendiri yang atur.
kehilangan nyawanya karena Aku ... ia akan memperolehnya.
artinya kita mau menyerahkan diri seutuhnya kepada Yesus maka
kita memperoleh kehidupan kekal.

mempertahankan nyawanya, ... ia akan kehilangan nyawanya
artinya kita mau mengatur sendiri kehidupan kita maka
justru kita tidak memperoleh kehidupan kekal.
nyawa itu berbicara mengenai sumber kehidupan.
jangan sampai kehilangan nyawa, bukan karena Yesus tetapi
disebabkan kesalahan dan perbuatan dosa kita.
Selanjutnya,
ada beberapa penghiburan akan kita peroleh ketika mengikuti Yesus :
Pertama
ayat 40
barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan
barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.
ketika kita memberitakan Injil Kerajaan Allah sudah dekat dan diterima
oleh orang lain yang mendengarkan dan mereka mau bertobat dan
percaya kepada Yesus maka hati kita diliputi sukacita Ilahi.

demikian pula bila pemberitaan Injil yang kita lakukan membuat orang
beriman yang tersesat dan terhilang, mau kembali ke pangkuan Yesus
maka sungguh tak dapat dilukiskan betapa menggembirakan hati kita.
Kedua
ayat 41
barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima
upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai
orang benar, ia akan menerima upah orang benar.
​tahukah anda sebagai umat katolik, kita harus menjalankan : 
1. tugas sebagai nabi
    - hidup dalam kebenaran firman Tuhan
    - aktif mewartakan Injil melalui kesaksian hidup, katekese, kotbah
2. tugas sebagai imam
    - menghidupi sakramen dan liturgi
    - hidup dalam kekudusan
    - mengasihi Allah dan mengasihi sesama
3. tugas sebagai raja
    - bersekutu dalam komunitas rohani
    - berbagi kepada sesama
    - melayani sesama
dengan menjalankan tugas sebagai nabi, imam, dan raja maka Tuhan
memberikan Anugerah-Nya kepada kita yang setia mengikuti-Nya.
Ketiga
ayat 42
barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang
yang kecil ini, karena ia murid-Ku, Aku berkata kepadamu:
sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya.
andaikan semua manusia memahami prinsip hidup diberkati Tuhan
maka di dunia ini tidak akan ada kelaparan dan kemiskinan.
Amsal 11:25 
siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan,
siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum.
namun sayangnya manusia saling sikut, berebutan, dan cenderung
tamak dan rakus mengejar kesenangan untuk diri sendiri.
Berkat Tuhan yang diterimanya, hanya secuil saja disalurkan untuk
diberikan kepada orang lain yang membutuhkan.
padahal Yesus sudah memberi contoh, bagaimana Ia memberikan
seluruh hidupNya untuk menolong dan menyelamatkan orang lain.

Kisah 20:35 
dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu bahwa
dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah
dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah
mengatakan: "adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."
kita adalah pengikut Yesus, sudah selayaknya kita mencontoh teladan
Yesus yang senantiasa memberi diri-Nya untuk kepentingan orang lain
supaya mereka mengalami hidup berkelimpahan berkat-Nya.
Semoga kita bersedia mengikuti Yesus dengan segala konsekwensinya
dan memfokuskan hidup kita berpusat pada Yesus supaya kita beroleh
hidup dalam kekekalan.

Salam Kasih,
Surya Darma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com