Kamis, 30 Juli 2015

PERUMPAMAAN TENTANG PUKAT











Shalom,
Bacaan hari Kamis 30 Juli 2015 menurut kalender liturgi katolik :
Keluaran 40:16-21, 34-38
Matius 13:47-53
Mazmur 84:3-6,8,11
Bacaan Injil hari ini mengenai perumpamaan tentang pukat.
arti perumpamaan pukat ini sama dengan arti perumpamaan tentang
lalang diantara gandum.
pukat itu semacam jaring yang besar dan panjang untuk menangkap ikan.
pukat / jaring ini pada saat dibentangkan ke dalam air laut maka
akan menjaring berbagai jenis ikan.
Matius 13:47-48
demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan
di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan.
setelah penuh, pukat itupun diseret orang ke pantai, lalu
duduklah mereka dan mengumpulkan ikan yang baik ke dalam pasu
dan ikan yang tidak baik mereka buang.
seperti kita ketahui bahwa hal Kerajaan Sorga itu meliputi :
1. kebenaran Tuhan
2. damai sejahtera dan sukacita Ilahi
( menurut kitab Roma 14:17 )
pada saat kebenaran Tuhan diberitakan ke segala penjuru dunia ini
maka akan didengar oleh orang-orang; didengar oleh orang baik dan
didengar oleh orang tidak baik, sepanjang mereka memiliki telinga.
sama halnya seperti matahari menyinari seluruh bumi ini ke semua orang.
hanya Tuhan sajalah yang dapat membedakan secara tepat ;
manakah orang-orang baik dan manakah orang-orang tidak baik.
sebab DIA yang menciptakan manusia dan mengenal setiap orang.
Yohanes 10:14a
Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku......
kita tidak dapat mengetahui seseorang itu baik atau tidak baik sebab
kita tidak tahu isi hati seseorang yang terdalam selain Tuhan dan orang
tersebut dan seringkali terjadi nampak dari penampilan luarnya baik
ternyata dibagian dalam,  sikap hatinya tidak baik.
2 Timotius 2:19a
dasar yang diletakkan Allah itu teguh dan meterainya ialah:
"Tuhan mengenal siapa kepunyaan-Nya" .....
sepatutnya kita yang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamat, hendaknya kita meninggalkan sikap hidup yang lama
terlebih segala kejahatan yang pernah kita lakukan.
2 Timotius 2:19b
.... setiap orang yang menyebut nama Tuhan, 
hendaklah meninggalkan kejahatan.

jangan sampai diri kita termasuk kategori "ikan yang tidak baik"
yang akan dicampakkan dan dibuang.
Matius 13:49-50
pada akhir zaman: Malaikat-malaikat akan datang memisahkan
orang jahat dari orang benar, lalu mencampakkan orang jahat ke dalam
dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi.
Selanjutnya,
Yesus bertanya kepada para murid-Nya, apakah mereka mengerti
arti perumpamaan ini ?

Matius 13:51
mengertikah kamu semuanya itu?
mereka menjawab: "Ya, kami mengerti."
oleh karena para murid-Nya menjawab mengerti maka
Yesus mengingatkan kepada mereka bahwa apa yang sudah mereka
mengerti tentang kebenaran ajaran-Nya, diteruskan dengan diberitakan
kepada orang lain agar mereka juga mengerti.
Matius 13:52
maka berkatalah Yesus kepada mereka: "karena itu setiap ahli Taurat
yang menerima pelajaran dari hal Kerajaan Sorga itu seumpama
tuan rumah yang mengeluarkan harta yang baru dan yang lama
dari perbendaharaannya."
ahli taurat = orang yang mengenal dan mengerti kitab taurat.
di jaman Yesus, belum ada Alkitab seperti yang kita kenal sekarang ini.
ahli taurat disini dapat juga diartikan sebagai orang-orang yang telah
mengenal dan mengerti tentang kebenaran firman Tuhan.
harta yang baru dan yang lama dari perbendaharaannya, artinya :
semua firman Tuhan yang sudah disampaikan.
di jaman Yesus,
harta yang lama itu adalah ajaran-ajaran yang ada di kitab taurat,
kitab nabi, dan kitab mazmur.

Lukas 24:44
Yesus berkata kepada mereka: "Inilah perkataan-Ku, yang telah
Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu,
yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam
kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur."
harta yang baru adalah ajaran-ajaran Yesus yang sudah disampaikan
selama Ia berkarya di dunia ini.
di jaman setelah Alkitab terbentuk dan di-kanonisasi,
harta yang baru berarti semua ajaran Yesus dan ajaran yang diteruskan
oleh para Rasul kepada semua orang yang percaya kepada Yesus.
Apa yang menjadi bahan permenungan kita pada hari ini ?

Pertama
hendaknya kita menjadi "ikan yang baik" yang terjaring oleh pukat yang
ditebarkan oleh nelayan supaya tidak dicampakkan dan dibuang.
artinya mau menerima kebenaran Tuhan sebagai landasan dan
pedoman hidup di dalam diri kita.
Kedua
hendaknya kita membagikan seluruh "harta rohani" kepada orang lain
agar mereka mengenal dan mengalami hidup dalam Kerajaan Sorga.


Salam Kasih,
Surya Darma

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Puji Tuhan, renungan yg sangat jelas dan sederhana, jadi mudah dipahami oleh saya yg orang awam. Terima kasih🙏

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com