Rabu, 08 Juli 2015

YESUS MEMANGGIL KE 12 MURID-NYA














Shalom,

Bacaan hari ini Rabu 8 Juli 2015 menurut kalender liturgi katolik :

Kejadian 41:55-57, 42:5-7a
Matius 10:1-7
Mazmur 33:2-3, 10-11, 18-19

Injil Matius hari ini tentang perikop Yesus memanggil ke 12 murid-Nya :
ayat 2-4
inilah nama kedua belas rasul itu : 
Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, 
Yakobus dan Yohanes saudaranya (anak Zebedeus),
Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai,
Yakobus anak Alfeus,Tadeus, Simon orang Zelot dan
Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.

ada beberapa hal menarik untuk kita ketahui dalam perikop ini :

1. Yesus memberikan kuasa kepada para murid-Nya.
    ayat 1
    Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa
     kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan
     segala penyakit dan segala kelemahan.

2. Murid Yesus diutus hanya kepada umat Israel saja
    ayat 5-6
    kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada
    mereka: janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau
    masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada
    domba-domba yang hilang dari umat Israel.

3. Tugas perutusan spesifik yakni memberitakan Kerajaan Sorga
     ayat 7 
     pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.

dari ketiga hal tersebut diatas menjadi pedoman bagi kita bahwa : 
jika Tuhan mengutus kita maka Ia pasti memberikan kuasa-Nya untuk
memperlengkapi kita menghadapi musuh kita yaitu setan / iblis.
disamping itu setiap perutusan itu sangat jelas tugas-tugas detail yang
mau disampaikan dan kepada siapa kita diutus. 

sangat simple,
yang penting kita bersedia menjawab panggilan Tuhan untuk melakukan
tugas perutusan namun kenyataannya sangat sedikit orang beriman mau
menanggapinya dan menyanggupinya.
mengapa yach ? 

jawabannya juga simple,
karena manusia amat sangat egois; cenderung memikirkan kepentingan
diri sendiri dan kurang peduli kepada kepentingan orang lain !
mau bukti, lebih baik tanyakan pada diri kita sendiri deh ...
supaya tidak menghakimi orang lain, lebih baik menghakimi diri sendiri. 

Apa faktor pendorong seseorang mau melakukan tugas-tugas perutusan?
Pertama
orang tersebut mengalami perjumpaan dengan Tuhan lewat peristiwa
yang menolong dan menyelamatkan hidupnya.
Kedua
orang tersebut amat sangat bersyukur hidupnya dipulihkan Tuhan dan
ia mau membalas kebaikan Tuhan.
Ketiga
orang tersebut sudah membangun relasi intim dengan Tuhan sehingga
ia mau menyenangkan Tuhan karena ia mengasihi Tuhan.
Keempat
orang tersebut percaya pada janji Tuhan yang tertulis di Alkitab karena
sering menerima penggenapan janji Tuhan di dalam hidupnya.
Kelima
orang tersebut menata hidup baru di dalam kebenaran Tuhan. 

ke 5 faktor ini memurnikan motivasinya melakukan tugas perutusan
maupun tugas pelayanan kasih.
orang tersebut sudah tidak lagi memikirkan untung rugi buat dirinya,
tidak mencari populeritas mau mencari pujian orang sebab fokusnya
hanya tertuju untuk menyenangkan Tuhan, mendapat pujian dari Tuhan. 

ke 5 faktor ini membentuk karakternya dan mengubah dirinya menjadi
orang yang berbelas kasih dan buah-buah Roh nampak di dalam dirinya,
yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan,
kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri (Galatia 5:22-23).
paling tidak ada satu dua buah Roh ber-proses sampai  menghasilkan
9 buah Roh tersebut di dalam dirinya. 

Selanjutnya, 

Tugas perutusan lebih fokus memberitakan tentang Kerajaan Sorga
telah dekat artinya memberitahukan kepada orang-orang untuk segera
menanggapinya bahwa hidup di dunia ini sementara sebab rumah kita
sesungguhnya ada di Sorga, bukan di dunia ini. 

untuk sampai ke rumah di Sorga, orang-orang harus bertobat dan
melepaskan keterikatan keduniawian, kemudian mengikuti jalan-jalan
kebenaran Tuhan supaya beroleh hidup kekal. 

jadi intisari tugas perutusan adalah mengajak orang untuk datang kepada
Yesus supaya mengalami hidup baru di dalam kebenaran Tuhan yang
akan membawa kepada kehidupan kekal. 

Tugas pelayanan lebih tertuju pada perbuatan kasih menolong sesama
secara nyata yang dilandasi belas kasihan.
seperti yang dilakukan Marta (Lukas 10:40).
ukuran keberhasilan tugas pelayanan adalah pengorbanan diri yang
mau menyangkal kepentingan diri sendiri demi menolong orang lain. 

Semoga kita mencontoh para Rasul (selain Yudas Iskariot) yang mau
menerima tugas perutusan yang Yesus perintahkan dengan taat dan
setia sampai rela mengorbankan nyawa. 

Salam Kasih,
Surya Darma , 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com