Senin, 20 Juli 2015

TANDA NABI YUNUS












Shalom, 

Bacaan hari ini Senin 20 Juli 2015 menurut kalender liturgi katolik :
Keluaran 14:5-18
Matius 12:38-42
Keluaran 15:1-6

Bacaan Injil Matius hari ini mengenai perikop tanda Yunus.
orang farisi dan ahli taurat meminta tanda dari Yesus dan dijawab oleh
Yesus bahwa mereka tidak akan diberikan tanda selain tanda Yunus.
ayat 38-39
pada waktu itu berkatalah beberapa ahli Taurat dan orang Farisi
kepada Yesus: Guru, kami ingin melihat suatu tanda dari pada-Mu
tetapi jawab-Nya kepada mereka: angkatan yang jahat dan tidak setia ini
menuntut suatu tanda tetapi kepada mereka tidak akan diberikan
tanda selain tanda nabi Yunus.
Yesus menjelaskan kepada orang farisi dan ahli taurat bahwa penduduk
Niniwe yang jahat mau bertobat saat Yunus memberitahukan kota Niniwe
akan dimusnahkan sedangkan mereka yang lebih mengenal Allah dari
pada penduduk Niniwe tetap bersikukuh tidak mau bertobat dan tidak mau
mengakui Yesus adalah Mesias.
ayat 41
pada waktu penghakiman, orang-orang Niniwe akan bangkit bersama
angkatan ini dan menghukumnya juga sebab orang-orang Niniwe itu
bertobat setelah mendengar pemberitaan Yunus, dan sesungguhnya
yang ada di sini lebih dari pada Yunus!
mereka sudah melihat mukjizat yang Yesus lakukan yang sebenarnya
adalah tanda bahwa Yesus adalah Mesias tetapi sikap busuk mereka
ditunjukkan untuk mencobai Yesus, dengan meminta tanda dari Yesus.
maka pada hari penghakiman tiba, mereka tidak akan menerima
keselamatan karena ketidak-percayaan mereka kepada Yesus.
Apa maksud tanda Yunus atau tanda Nabi Yunus?
Nabi Yunus memberitakan Sabda Allah kepada penduduk Niniwe dan
mereka percaya dan bertobat, termasuk raja kota Niniwe bertobat.
 
Yunus 3:4
mulailah Yunus masuk ke dalam kota sehari perjalanan jauhnya, lalu ia
berseru : "40 hari lagi maka Niniwe akan ditunggangbalikkan."
orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa
dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak mengenakan kain
kabung, setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia
dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselebungkannya kain
kabung, lalu duduklah ia di abu.
jika berkaca kepada kehidupan orang beriman saat ini,
mungkinkah pertobatan massal terjadi seperti di Niniwe?
atau jangan-jangan, ada yang merasa sudah tidak berdosa
sehingga ia tidak merasa perlu untuk bertobat?
bagi orang beriman yang merasa sudah tidak berdosa lagi maka
sebaiknya pelajari dan renungkan firman Tuhan dibawah ini :
1 Yohanes 1:8
jika kita berkata bahwa kita tidak berdosa maka kita menipu
diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.
Daud seorang raja yang mau mengakui kesalahan dan dosanya;
Mazmur 51:6
terhadap Engkau, terhadap Engkau sajalah aku telah berdosa dan
melakukan apa yang Kau anggap jahat, supaya ternyata Engkau adil
dalam putusan-Mu, bersih dalam penghukuman-Mu.

orang farisi dan ahli taurat adalah orang-orang yang merasa dirinya suci
sudah menjalankan peraturan hukum taurat dan beranggapan sudah
tidak berdosa lagi sehingga mereka menjadi "hakim" untuk menetapkan
orang lain itu bersalah dan berdosa.
model orang seperti ini sulit menerima pemberitaan Injil dan itu bisa
dijumpai di sekitar kita; entah ia seorang sukses karier/bisnis, entah ia
seorang yang tidak peduli dengan segala hal-hal rohani.

bahkan bisa juga terjadi pada orang beriman yang aktif dalam tugas-tugas
di paroki atau / dan  sudah pelayanan ke penjuru dunia sebab ia merasa
sudah banyak berbuat kasih kepada orang lain sehingga ia merasa sudah
tahu semua firman Tuhan dan tidak perlu mendengarkan Injil lagi.
orang farisi dan ahli taurat sangat hebat pengetahuan taurat dan hidup
keagamaannya sangat menonjol dan Yesus memuji mereka di bagian ini

Matius 5:20
Aku berkata kepadamu: jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar
dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi,
sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Matius 23:3
sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan
kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka,
karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.

tetapi timbul kesombongan rohani yang menganggap diri tidak berdosa
dan tidak perlu bertobat sehingga mereka jumawa semena-mena
menentukan wajib atau tidak wajib peraturan yang harus dilaksanakan
padahal seringkali mereka sendiri tidak melakukannya.
Matius 23:4-5
mereka mengikat beban-beban berat, lalu meletakkannya di atas bahu
orang, tetapi mereka sendiri tidak mau menyentuhnya, semua pekerjaan
yang mereka lakukan hanya dimaksud supaya dilihat orang.....
masih ada di sekitar kita, orang seperti ini ...
ia selalu mengatur orang lain dan mewajibkan orang lain harus begini
harus begitu sedangkan ia sendiri tidak wajib mentaati peraturan yang
ia tetapkan dengan berdalih macam-macam untuk menutupinya demi
kepentingan diri sendiri.
hati-hati dan segeralah bertobat !
jangan sampai hukuman atas orang farisi dan ahli taurat, berlaku atas
dirimu... jangan engkau bersandar kepada pengertianmu sendiri dan
menganggap dirimu paling benar dan tidak berdosa.
Yesus mengatakan :
Matius 12:42
pada waktu penghakiman, ratu dari Selatan itu akan bangkit bersama
angkatan ini dan ia akan menghukumnya juga sebab ratu ini datang
dari ujung bumi untuk mendengar hikmat Salomo, dan sesungguhnya
yang ada di sini lebih dari pada Salomo!
ayat 41-42 ini menunjukkan betapa bejadnya orang Yahudi saat itu;
orang Niniwe bertobat karena menanggapi pemberitaan firman Allah
melalui Yunus dan ratu Syeba mau mendengarkan hikmat Salomo
tetapi orang-orang Yahudi tidak mau bertobat dan mendengarkan Yesus.
alangkah bijaksana jika kita mencontoh Daud :
1. memohon pengampunan dari Tuhan
2. meminta supaya dirinya diperbaharui dan diberi roh yang teguh
3. memohon Roh Tuhan / Roh Kudus senantiasa menyertai dirinya.

Mazmur 51:12-13
jadikanlah hatiku tahir, ya Allah dan perbaharuilah batinku
dengan roh yang teguh.
janganlah membuang aku dari hadapan-Mu dan
janganlah mengambil Roh-Mu yang kudus dari padaku!

Salam Kasih,
Surya Darma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com