Rabu, 07 Desember 2016

TUHAN MEMBERIKAN KELEGAAN










Rabu, 7 Desember 2016 

Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.  
           (Matius 11:28)  

Hidup ini memang berat dan membuat kita letih lesu karena lelah menanggung beban persoalan hidup yang sepertinya tidak pernah berhenti terus menerus memyerang sendi-sendi iman kita. 

Permasalahan hidup ini menyangkut tiga hal utama yang paling sering dialami : 
1) masalah duit / keuangan 
2) masalah sakit penyakit 
3) masalah keluarga 

Gara-gara ketiga masalah tersebut maka sukacita kita hilang dan membuat hati menjadi galau, sedih, dan akhirnya tidak tahan lagi menanggung beban hidup yang semakin menghimpit diri kita dan tidak sedikit diantara kita menjadi hilang pengharapan dan putus-asa. 

Mari Saudara/i-ku dalam Yesus Kristus, ada berita gembira dan hayo bangun semangat hidupmu karena Tuhan Yesus segera menolong dirimu asalkan engkau datang kepadaNya dengan keyakinan bahwa IA pasti memberikan kelegaan dan menunjukan jalan keluar dari segala persoalan hidupmu saat ini. 

1 Petrus 5:6-7 
Rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikanNya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu. 

Selanjutnya, 

Dengarkanlah nasehat Yesus berikut ini yang mengatakan bahwa kuk atau beban hidup dapat kita atasi bila bersamaNya. 

Matius 11:29-30 
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKupun ringan

Ada dua hal yang perlu diperhatikan

Pertama 
Pikullah kuk yang Kupasang sebab kuk yang Kupasang itu enak dan bebanKupun ringan 

Bukan berarti hidup kita tidak akan ada masalah sebab Tuhan menghendaki agar kita semakin kuat dan mampu menang atas segala masalah hidup. 

Artinya di dalam perjalanan hidup ini pasti ada suatu masa kita memasuki masa ujian iman dari Tuhan. 

Kita sudah membahas mengenai gambaran Tuhan sebagai seorang bapa dunia yang mengasihi anak-anaknya. 

Tentu seorang bapa/ayah mendidik anak agar mereka menjadi kuat dan mampu mandiri mengelola kehidupannya dan tidak terus-menerus bermanja-ria dan tidak menjadi dewasa. 

Terkadang seorang bapa/ayah suatu kali membiarkan anaknya berjuang sendiri menghadapi tantangan hidup dan mau melihat bagaimana si anak mengatasi segala rintangan dan hambatan hidup. 

Ibrani 12:9a 
Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati. 

Tuhan juga memperlakukan kita dengan menguji sejauh mana ketaatan kita bila dipasangkan kuk atau beban masalah, apakah kita kuat menanggungnya dan mampu mengatasinya, bahkan berhasil menang atas masalah hidup. 

Ibrani 12:5-7 
Sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkanNya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihiNya, dan Ia menyesah orang yang diakuiNya sebagai anak." Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? 

Sebaliknya, 

Jika kita tidak waspada sehingga kita tersesat jalannya maka bersiaplah akan ada pencobaan dari Iblis yang mencoba menghalangi jalan kita agar berbelok dari Jalan Tuhan. 

Namun jangan khawatir dan takut sebab bila kita sadar dan mau bertobat serta berbalik arah menuju Jalan Tuhan maka kita akan selamat sampai ke rumah Bapa di Sorga. 

Ujian pasti datang dan pencobaan dapat dihindari bila mawas diri menghindari perbuatan dosa. 

Seandainya Iblis meminta ijin kepada Allah untuk mencobai kita seperti yang dialami Ayub. 

Ayub 1:9-11 
Lalu jawab Iblis kepada Tuhan: 
"Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah? Tetapi ulurkanlah tanganMu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapanMu." 

Hendaknya kita sudah siap sedia dan telah membangun kekuatan iman serta mengandalkan Tuhan sebab kita yakin Tuhan menyertai kita. 

Ayub 1:10 
Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu. 

Seharusnya ayat ini menjadi pegangan kita supaya tidak terkecoh oleh Iblis yang membisikan kata yang menghasut agar orang menjadi ragu-ragu apakah betul Tuhan Allah mengasihi dirinya 

Kedua 
belajarlah padaKu, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

Hendaknya kita bersikap lemah lembut sebab terbukti bahwa sikap kasar akan mendatangkan masalah bagi kita. 

Amsal 15:1 
Jawaban yang lemah lembut meredakan kegeraman, tetapi perkataan yang pedas membangkitkan marah

Memamg suatu pergumulan untuk tetap bersikap lemah lembut terhadap orang yang jahat dan menyakiti hati kita namun berusahalah bersikap lemah lembut dan inilah bagian dari penyangkalan diri kita. 

Hendaknya kita mencontoh sikap Musa lemah lembut sehingga Allah berkenan dan mengijinkan Musa untuk berbicara langsung berhadapan dengan Allah. 

Sirakh 45:4 
Karena setia dan lembut hati maka Musa dikuduskan Tuhan, dan dipilih olehNya dari antara semua manusia. 

Sirakh 45:5 
Tuhan memperdengarkan suaraNya kepada Musa, dan menghantar dia masuk ke dalam kegelapan. 
Berhadapan muka Tuhan memberikan perintah-perintahNya kepadanya, yaitu Taurat sumber kehidupan dan pengetahuan, supaya Musa mengajarkan perjanjian itu kepada Yakub dan keputusan-keputusan Tuhan kepada Israel. 

Demikian juga hendaknya kita bersikap rendah hati walau terpaksa menerima perlakuan yang menyakiti hati namun sekali lagi, inilah bagian penyangkalan diri dimana harga diri kita terinjak-injak. 

Bukankah Yesus juga mengalaminya lebih daripada yang kita alami; bayangin gimana perjuangan Yesus mengatasi harga diriNya ketika orang farisi dan ahli taurat menghinaNya dan terus-menerus menghalangi diriNya. 

Oleh sebab itulah Yesus menasehati kita agar belajar dariNya untuk bersikap lemah lembut dan rendah hati maka jiwa kita mendapatkan ketenangan dan tidak emosi atau menjadi kesal hati kita. 

REFLEKSI DIRI 

Apakah aku mau belajar dari Yesus dan menuruti nasehatNya agar aku bersikap lemah lembut dan rendah hati? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
PW St Ambrosius 
Warna Liturgi : Putih 

Yesaya 40:25-31 
Mazmur 103:1-4,8-10 
Matius 11:28-30 
BcO : Yesaya 35:1-10 

============= ☆☆☆ ============

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com