Senin, 06 Juni 2016

BAHAGIA MENURUT YESUS










Senin, 6 Juni 2016 

Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku? Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi. 
                   (Mazmur 121:1-2)

Siapakah yang tidak menginginkan hidupnya bahagia di dunia ini? 
Setiap orang pasti mau bahagia kecuali orang yang sakit hilang ingatan. 

Namun pertanyaannya adalah seperti apa kebahagiaan yang diinginkan oleh setiap orang? atau dengan kata lain : sesungguhnya bahagia itu apa sih? 

Daripada kita ribut mengklaim bahagia menurut pemikiran kita masing-masing maka lebih baik kita menyimak apa kata Yesus tentang bahagia itu? 

Injil Matius mencatat ada beberapa hal yang Yesus ajarkan tentang berbahagialah : 

Pertama 
Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. (Matius 5:3). 

Orang yang mengakui dirinya miskin di hadapan Allah mencerminkan sikapnya rendah hati sebab ia menyadari bahwa dirinya tidak dapat berbuat apa-apa dan tidak mempunyai apa-apa di hadapan Allah sehingga ia sangat membutuhkan Allah dan bergantung kepadaNya. 

Daud adalah salah satu contoh teladan bagi kita karena ia seorang yang rendah hati meskipun ia raja bangsa Israel. 

Mazmur 70:6 
Tetapi aku ini sengsara dan miskin — ya Allah, segeralah datang! Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku; ya Tuhan, janganlah lambat datang! 

Kita diperingatkan jangan sampai tinggi hati karena memiliki banyak harta dunia atau jabatan/kekuasaan di dunia ini. 

Akibatnya suatu saat nanti akan menyesal sebab telah meremehkan firman Tuhan dan tidak menyerahkan hidupnya kepada Tuhan. 

Wahyu 3:17 
Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, 

Orang yang rendah hati akan mengalami hidup bahagia karena ia percaya, Tuhan memelihara hidupnya sebab segala sesuatu dari Tuhan mendatangkan kebaikan bagi orang yang menyerahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan. 

Kedua 
Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur
(Matius 5:4) 

Orang yang berduka biasanya hatinya hancur karena menyadari dirinya lemah bahkan seringkali merasa tidak berguna tidak berharga dibandingkan dengan keadaan orang lain yang lebih mampu dan lebih mapan darinya.  

Petrus adalah salah satu contoh orang yang mengakui dosanya yang telah menyangkal Yesus sampai 3x dan kita lihat pertobatannya luar biasa dimana ia memberitakan Injil dan rela mati disalib demi Yesus Kristus. 

Yudas adalah salah satu contoh orang yang mengakui dosanya tetapi memilih bunuh diri mati gantung diri. 

Keduanya mengalami hal sama yakni hatinya hancur menyadari dosanya namun hasil pertobatannya berbeda. 

2 Korintus 7:10 
Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian. 

Ada 2 macam pertobatan : 
1) bertobat karena takut akan akibat dosa 
2) bertobat karena sungguh menyesal 

Pertobatan sesungguhnya bila orang yang bertobat tersebut meninggalkan sikap hidupnya yang berdosa dengan mengarahkan hidupnya di dalam Tuhan. 

Orang berduka dikatakan bahagia bila hatinya hancur karena menyadari dirinya berdosa kepada Allah dan mau bertobat tidak akan mengulangi perbuatan dosa. 

Ketiga 
Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. (Matius 5:5). 

Orang yang lembut hati biasanya tunduk kepada Tuhan Allah karena ia sadar akan dirinya telah menerima belas kasihan dari Tuhan sehingga ia mau berbuat hal2 yang menyenangkan hati Tuhan untuk membalas kebaikan Tuhan kepadanya. 

Hatinya lembut dan ramah kepada orang lain; mau mengampuni kesalahan orang lain dan mau menerima apa adanya dari sikap orang lain kepadanya. 

Musa adalah salah satu contoh orang yang lembut hatinya dimana ia mau memaafkan dan mengampuni kesalahan saudara kandungnya dan kesalahan dari bangsanya sendiri yang menyalahkan dirinya. ( Bilangan pasal 12 dan 16). 

Bilangan 12:3 
Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari setiap manusia yang di atas muka bumi. 

Orang yang hatinya lemah lembut akan hidup rukun dan tidak mau bertengkar dengan orang lain dan mau mengalah meski ia benar, sehingga orang lain senang bergaul dengannya. 

Dengan demikian hidupnya bahagia karena dimanapun ia berada membuat orang lain merasakan ketenangan. 

Keempat 
Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. (Matius 5:6) 

Orang yang lapar dan haus akan kebenaran biasanya hatinya terbuka mau menerima nasehat orang lain dan mau membuka hati ketika mendengar firman Tuhan dan menerimaNya tanpa berdebat dan tanpa komplain karena tidak sesuai dengan pikiran dan akal budinya. 

Orang seperti ini mudah dibentuk oleh Tuhan dan tidak terlalu lama hidup di padang gurun ketika harus menghadapi ujian iman. 

Itu sebabnya Yesus mengatakan orang yang lapar dan haus akan kebenaran akan memperoleh hidup bahagia. 

Kelima 
Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. (Matius 5:7) 

Orang yang murah hati senantiasa mau memberi kepada orang lain sebab ia tahu bahwa dengan memberi maka Tuhan akan memberi kepadanya berkat yang melimpah. 

Amsal 11:25 
Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum. 

Tentu saja orang yang murah hati itu bahagia hidupnya sebab Tuhan berkenan kepada orang yang murah hati. 

Sangat disayangkan masih banyak orang yang tidak tahu atau seandainya tahu namun tidak percaya atas kebenaran firman ini sehingga tidak menemukan dan tidak mengalami hidup bahagia. 

Amsal 11:24 
Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. 

Keenam 
Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. (Matius  5:8) 

Tuhan Allah itu Maha Kudus maka sudah sepatutnya kita menjaga kekudusan dengan menyucikan hati kita dari segala hawa nafsu kedagingan. 

Ibrani 12:14 
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan. 

Dengan kekudusan maka hidup kita pasti bahagia karena Tuhan Allah berkenan melimpahkan BerkatNya kepada kita. 

Ketujuh 
Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. (Matius 5:9) 

Sejak semula Allah menciptakan manusia agar hidup dalam damai sejahtera dan sukacira Ilahi namun akibat dosa membuat manusia menjadi sulit mengalami damai sejahtera. 

Oleh sebab itu kita harus mendekatkan diri kepada Tuhan agar mengalami hidup dalam damai sejahtera dan kemudian kita bagikan kepada orang lain. 

Orang pembawa damai itu telah menjadi terang dan garam dunia (Markus 9:50b) dan memiliki hati yang berbelas kasih dan hatinya sudah diubahkan melalui perubahan sikap hati no.1 sd 6 diatas. 

Hidup orang pembawa damai dapat dikatakan tidak hidup di dalam dosa sebab ia telah menyucikan dirinya dan menjaga kekudusan. 

1 Yohanes 2:1a 
Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa....

Kedelapan 
Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. (Matius 5:10) 

Kesembilan 
Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu. (Matius 5:11-12) 

JADI 

Orang yang memiliki tujuh sikap hati ini hidupnya akan bahagia menurut Yesus : 
rendah hati -> hancur hati -> lembut hati 
-> hati terbuka -> murah hati -> suci hati 
-> mendamaikan. 

Ketika menghadapi fitnah, dicela, dan dianiaya, maka ia menerima dengan keyakinan bahwa Tuhan menyertainya dan hatinya justru bahagia mendapat kesempatan pikul salib seperti halnya para rasul. 

Kisah 5:41 
Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus. 

Filipi 3:10-11 
Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitanNya dan persekutuan dalam penderitaanNya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematianNya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. 

Demikian hendaknya kita memiliki sikap hati sebagai anak-anak Allah supaya kita mengalami hidup bahagia selama masih di dunia ini. 

REFLEKSI DIRI 

Apakah hidupku saat ini bahagia sesuai dengan kehendak Allah menginginkan manusia hidup bahagia? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
Norbertus 
Warna Liturgi : Hijau 

1 Raja 17:1-6 
Mazmur 121:1-8 
Matius 5:1-12 
BcO : Filipi 1:12-26 

============= ☆☆☆ ============

3 komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com