Minggu, 26 Juni 2016

MILIKILAH IMAN YANG BESAR

Sabtu, 25 Juni 2016 

Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikutiNya: 
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel (Matius 8:10). 

Yesus hanya dua kali menyatakan keheranan melihat iman yang besar dari orang non yahudi yaitu kepada perwira dalam bacaan Injil hari ini dan satunya lagi kepada perempuan dari Kanaan atau Siro Fenesia Yunani (menurut Markus). 

Matius 15:26-28 
Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh. 

Satu lagi keheranan Yesus melihat ketidak-percayaan orang Yahudi di Nazareth padahal orang non Yahudi percaya kepada Yesus. 

Markus 6:4-6a 
Yesus berkata kepada mereka: "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." Ia tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tanganNya atas mereka. Yesus merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. 

Memiliki iman yang besar itu sangat kita butuhkan menghadapi rintangan dan hambatan yang seringkali menghadang dan menghalangi perjalanan hidup. 

Kita itu sering membiarkan iman kita tidak bertumbuh sebab dianggap tidak penting, akibatnya iman menjadi kering, layu, dan mati. 

Orang sibuk memperhatikan makanan untuk tubuh dan jiwanya sedangkan rohaninya tidak diberi makanan atau bila dikasih makanan rohani ala kadarnya, misalnya seminggu sekali ikut misa ekaristi dan sambut komuni. 

Disangkanya makan hosti itu sudah cukup makanan rohani untuk imannya sebab dikiranya hosti itu telah menguatkan dirinya secara otomatis imannya juga semakin kuat. 

Betulkah demikian? 
mari belajar lagi tentang makna ekaristi terutama mengenai hosti berupa roti dan anggur yang telah dikonsekrasi menjadi tubuh dan darah Kristus. 

Lain waktu kita bahas sebab hari ini kita hendak merenungkan tentang iman yang besar dan yang benar dihadapan Tuhan. 

Dalam kesempatan lain, Yesus katakan hendaknya milikilah iman sebesar biji sesawi supaya mampu mengatasi segala persoalan yang berat bahkan persoalan yang mustahil sekalipun

Matius 17:20 
Ia berkata kepada mereka: "karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, — maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. 

Betapa labilnya iman kita dan mudah goyah diobrak-abrik oleh si jahat si Iblis, dengan mamon, mengirimkan kesulitan keuangan alias duitnya cekak maka kita sudah puyeng dan hidup jadi kacau. 

Dikasih duit yang banyak eh bukannya makin tenteram malah makin kacau; banyak duit banyak keinginan 
banyak keinginan banyak nafsunya. 
tadinya punya mobil satu, hati gembira 
sekarang gelisah pengen punya mobil baru yang lebih gress, lebih keren bisa buat pamer dan demi gengsi. 

Kagak ada duit atau rejeki seret eh jadi stress dan banyak ngomel komplain kepada Tuhan dan ngambek kagak mau ke gereja lagi dan mulai luntur imannya karena tergoda oleh tipu daya Iblis yang nawarin kemudahan dapat duit panas. 

Orang kaya dan orang tidak kaya yach sama-sama stress dan sama-sama kacau bila lalai atau mengabaikan iman sebab pikiran dunia akan menguasainya demi memenuhi kebutuhan tubuh-jiwa sedangkan kebutuhan rohaninya nanti saja setelah terpenuhi kebutuhan tubuh dan jiwanya. 

Kita mesti belajar dari pengalaman bangsa Israel yang terus menerus mengingkari Allah. 
Perilaku mereka sangat tidak terpuji dan hal ini bisa kita baca di sepanjang Alkitab dimulai kitab Kejadian sampai jaman Yesus dan para Rasul. 

Kitab Hakim-Hakim, kitab Raja-Raja bisa kita baca bagaimana perilaku bangsa Israel begitu mudah berpaling dari Allah ketika menghadapi sedikit saja masalah hidup dan kemudian mengkhianati Allah dengan menyembah dewa-dewi dan ilah lain yang sungguh menyakiti hati Allah yang dapat kita baca di kitab Hosea. 

Pada bacaan pertama hari ini dari kitab Ratapan dan juga dari kitab Mazmur sangat miris keadaan bangsa Israel yang hancur lebur karena ketidak-setiaan mereka dan Allah membiarkan hidup mereka tertindas oleh bangsa lain. 

Allah bermaksud agar bangsa Israel sadar dan bertobat tetapi mereka ini bebal sekali berulangkali bertobat tetapi kembali meninggalkan Allah. 
(persis menurut 2 Petrus 2:20-22). 

Bangsa Israel pandai sekali berdalih dan menggerutu di hadapan Allah dan tanpa mengintropeksi diri; di mulut bertobat tetapi hati mereka keras dan tak heran bila Allah mengatakan bangsa Israel tegar tengguk. 

Ratapan 2:2,18 
Tanpa belas kasihan Tuhan memusnahkan segala ladang Yakub. Ia menghancurkan dalam amarahNya benteng-benteng puteri Yehuda. Ia mencampakkan ke bumi dan mencemarkan kerajaan dan pemimpin-pemimpinnya. Berteriaklah kepada Tuhan dengan nyaring, hai, puteri Sion, cucurkanlah air mata bagaikan sungai siang dan malam; janganlah kauberikan dirimu istirahat, janganlah matamu tenang!  

Mazmur 74:1-2 
Mengapa, ya Allah, Kaubuang kami untuk seterusnya? Mengapa menyala murkaMu terhadap kambing domba gembalaanMu? Ingatlah akan umatMu yang telah Kauperoleh pada zaman purbakala, yang Kautebus menjadi bangsa milikMu sendiri! Ingatlah akan gunung Sion yang Engkau diami. 

Berkali-kali di nasehati namun sebentar saja menurut tetapi setelah keadaan hidup mereka dipulihkan oleh Allah maka mereka kembali lagi berbuat dosa. 

2 Tawarikh 30:8 
Sekarang, janganlah tegar tengkuk seperti nenek moyangmu
Serahkanlah dirimu kepada Tuhan dan datanglah ke tempat kudus yang telah dikuduskanNya untuk selama-lamanya, serta beribadahlah kepada Tuhan, Allahmu, supaya murkaNya yang menyala-nyala undur dari padamu. 

Janganlah berperilaku seperti bangsa Israel yang sebentar tobat sebentar kumat lagi berbuat dosa. 
kita kudu perhatikan baik-baik segala nasehat disepanjang Alkitab yang terus mengingatkan kita supaya hidup benar di hadapan Allah. 

1 Korintus 10:6 
Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat. 
( baca 1 Korintus pasal 10 ) 

Supaya hidup benar dihadapan Allah maka kita perlu membangun iman kita agar semakin kokoh dan mampu atasi segala badai persoalan hidup sehingga kita tidak cengeng dan mudah mengeluh ketika menghadapi tantangan hidup. 

Tidak ada kiat khusus kecuali kita mau bertekun pada pengenalan firman Tuhan agar supaya kita mengenal kehendak Tuhan dan iman kita terus bertumbuh semakin besar dan semakin teguh

Berulangkali kita sudah mengetahui bahwa : iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.  (Roma 10:17). 

Yakobus 2:20 
Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong? 

Kita perlu belajar dan mencontoh iman yang besar yang dimliki seorang perwira yang rendah hati di hadapan Yesus sebab ia merasa dirinya tidak layak. 

Matius 8:7-8 
Yesus berkata kepadanya: "Aku akan datang menyembuhkannya." Tetapi jawab perwira itu kepadaNya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh." 

Kalimat yang digarisbawahi ini dipakai gereja Katolik pada saat liturgi ekaristi menjelang kita menerima hosti kudus. 

Tidak hanya rendah hati tetapi perwira ini sangat murah hati dan tulus hati mau memberikan perhatian kepada bawahan yang menunjukkan kasihnya kepada sesama tanpa peduli memandang pangkat jabatannya. 

Selain itu iman perwira ini sungguh percaya kepada Yesus sehingga ia yakin bawahannya pasti disembuhkan Yesus dan seperti halnya juga mertua Petrus disembuhkan oleh Yesus. 

Matius 8:14-15 
Setibanya di rumah Petrus, Yesuspun melihat ibu mertua Petrus terbaring karena sakit demam. Maka dipegangNya tangan perempuan itu, lalu lenyaplah demamnya. Iapun bangunlah dan melayani Dia. 

Ayat 14 ini sering ditanyakan bahwa Petrus ternyata menikah padahal ia adalah Paus pertama gereja katolik dan mengapa Paus berikutnya hingga saat ini tidak menikah. 

Kita tentu ingat Yesus pernah katakan bahwa : 
Matius 10:12 
Ada orang yang tidak dapat kawin karena ia memang lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti. 

Pertanyaan ini tidak begitu penting dijawab bila orang yang mengkritik Paus tidak mengerti perkataan Yesus dalam Matius 10:12 sebab tujuannya seperti orang farisi yang mendakwa orang lain tanpa mengaca perilaku dirinya sendiri. 

Jadi sangat jelas renungan hari ini adalah kita sangat perlu memiliki iman yang besar yang berguna bagi kita sendiri maupun untuk keperluan kita melaksanakan tugas perutusan dan pelayanan. 

Seharusnya kita harus prioritaskan iman dengan memberi asupan makanan rohani berupa Firman Tuhan dan doa serta membangun relasi intim dengan Tuhan Allah. 

REFLEKSI DIRI 

Sudahkah aku memiliki iman yang besar sebesar biji sesawi dan iman yang teguh dengan memberi makanan rohani secara kontinue kepada imanku?


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
Hari Biasa 
Warna Liturgi : Putih 

Ratapan 2:2,10-14,18-19 
Mazmur 74:1-3,5-7,20-21 
Matius 8:5-17 
BcO : Nehemia 2:9-20 

============= ☆☆☆ ============

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com