Selasa, 21 Juni 2016

HIDUPLAH DI JALAN YANG BENAR











​Selasa, 21 Juni 2016 

Kotbah Yesus di bukit di pasal 7 ini ada yang menarik terutama pada ayat 6 ini dimana perikop sebelumnya Yesus mengatakan janganlah menghakimi dan perikop setelahnya hal pengabulan doa. 

Matius 7:6 
Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu. 

Meskipun hanya satu ayat saja tetapi maknanya sangat bermanfaat bagi kita untuk bersikap yang benar menghargai dan menghormati Tuhan Allah dengan hidup di dalam kebenaranNya. 

Kita telusuri apa yang dimaksud dengan barang yang kudus, mutiara, dan siapa anjing dan babi yang dimaksud? 

Yesus seringkali menggunakan simbol dan perumpamaan untuk menjelaskan apa yang ingin disampaikanNya. 

Barang yang kudus dan mutiara adalah memggambarkan kebenaran Injil Kristus sedangkan anjing dan babi adalah orang yang menentang dan menolak Injil. 

Pada jaman itu daging korban yang dipersembahkan di mezbah haruslah kudus untuk dipersembahkan kepada Allah sebagai korban penghapus dosa yang dilakukan para imam. 

Imamat 6:26-27,29 
Imam yang mempersembahkan korban penghapus dosa itulah yang harus memakannya; haruslah itu dimakan di suatu tempat yang kudus, di pelataran Kemah Pertemuan. Setiap orang yang kena kepada daging korban itu menjadi kudus, dan bila darahnya ada yang tepercik kepada sesuatu pakaian, haruslah engkau mencuci pakaian itu di suatu tempat yang kudus. 
Setiap laki-laki di antara para imam haruslah memakannya; itulah persembahan maha kudus. 

Sekarang tidak menggunakan daging korban dari hewan tetapi Yesus sendiri yang memjadi korban penghapus dosa berupa Hosti Kudus yang kita terima dan kita makan dalam perjamuan Ekaristi. 

Anjing dan babi adalah binatang najis bagi orang Yahudi walaupun babi itu diternak tetapi akan dijual. 

Orang Yahudi sangat tidak suka dengan anjing dan babi sehingga mereka memakai kata anjing dan babi ditujukan kepada orang yang jahat dan orang yang licik atau orang yang bebal. 

Filipi 3:2 
Hati-hatilah terhadap anjing-anjing, hati-hatilah terhadap pekerja-pekerja yang jahat, hati-hatilah terhadap penyunat-penyunat yang palsu

Amsal 26:11 
Seperti anjing kembali ke muntahnya, demikianlah orang bebal yang mengulangi kebodohannya. 

Jika daging korban diberikan kepada anjing maka tentu anjing melahapnya karena senang makan daging, apalagi ada tulangnya ...enak! 

Babi paling doyan makan sayuran yang sudah busuk dan senang berada dalam kubangan yang baunya busuk. 

Rasul Petrus menggabungkan sifat anjing dan babi untuk menggambarkan orang yang telah diselamatkan Yesus tetapi kembali lagi ke cara hidup lama yang sarat dengan hawa nafsu kedagingan yang berlumuran dalam kubangan lumpur dosa. 

2 Petrus 2:20-22 
Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula. Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka. Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya." 

Apa yang dimaksud ayat 6 : 
Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi? 

Apakah maksudnya adalah pemberitaan kebenaran Injil Kristus, janganlah kita sampaikan kepada orang-orang yang picik, licik, dan bebal? 

Bukankah perikop sebelumnya Yesus menasehati agar jangan menghakimi, artinya kepada orang jahat dan bebal tidak boleh kita menghakimi mereka ! 

Pada ayat 5, Yesus mengatakan : 
Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu. 

Garis bawahi kata: hai orang munafik  yang dimaksud Yesus adalah ahli taurat dan orang farisi yang menganggap diri mereka sudah kudus dan menghakimi orang lain. 

Dan bila dikaitkan antara ayat 5 dan 6 maka jelaslah bahwa mereka orang munafik memahami hukum taurat seperti halnya anjing senang makan daging korban tetapi justru mereka berbalik mengingkari kebenaran firman Allah seperti halnya anjing dan babi menginjak barang yang kudus dan mutiara dan berbalik mengoyak kamu. 

Sekarang kita mengerti mengapa Yesus menggunakan simbol anjing dan babi ditujukan kepada orang munafik seperti ahli taurat dan oranh farisi. 

Kita umat beriman kepada Yesus juga harus waspada menjaga sikap hati dan iman kepercayaan kita agar tidak berlaku seperti anjing yang memuntahkan makanannya dan babi yang kembali ke kubangannya (2 Petrus 2:22) 

Ahli taurat dan orang farisi seharusnya tahu dan mengerti intisari hukum taurat seperti yang dikatakan Yesus ; 

Matius 7:12 
Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi. 

Tetapi mereka mengabaikan dan tidak melakukan seperti yang dikehendaki oleh hukum taurat dan kitab para nabi; bahkan mereka memusuhi Yesus adalah Mesias yang dinubuatkan para nabi. 

Bukan saja memusuhi dan menentang ajaran Yesus yang menyempurnakan hukum taurat, justru mereka membunuh Yesus dan segala ajaranNya. 

Bukankah intisari hukum taurat dan kitab para nabi bisa menjadi pedoman hidup kita yaitu berbuatlah kebaikan kepada orang lain supaya kita juga menerima kebaikan dari orang lain. 

Galatia 6:7-8 
Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diriNya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu

Perhatikan hukum tabur tuai tidak hanya berbicara mengenai uang dan materi dunia melainkan lebih tertuju pada sikap hati yang tulus saat menabur perbuatan baik maka otomatis memperoleh berkat Tuhan melalui tangan orang lain. 

Galatia 6:9-10 
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman. 

Selanjutnya Yesus menghendaki agar masuklah melalui pintu yang sesak atau pintu yang sempit daripada melalui pintu yang lebar, apa maksudnya? 

Matius 7:13-14 
Masuklah melalui pintu yang sesak itu, karena lebarlah pintu dan luaslah jalan yang menuju kepada kebinasaan, dan banyak orang yang masuk melaluinya; karena sesaklah pintu dan sempitlah jalan yang menuju kepada kehidupan, dan sedikit orang yang mendapatinya

Banyak orang memilih pintu yang lebar sehingga pintunya menjadi sempit sebaliknya sedikit orang yang melalui pintu yang sempit dapat leluasa masuk. 

artinya : 
banyak orang maunya selamat dan diberkati Tuhan tetapi tidak mau hidup di dalam kebenaran Tuhan sebab jalan yang ditunjukkan Tuhan tidak sesuai keinginan daging yang berlawanan dengan keinginan roh. 

keinginan daging menuju kebinasaan keinginan roh menuju kekekalan. 

Sungguh ironi realitanya meskipun tahu melalui pintu yang lebar akan membawa pada kebinasaan tetapi banyak orang memilih menjalani hidup melalui pintu yang lebar, aneh yaxh dan inilah suatu tragedi umat manusia di dunia ini. 

Mudah-mudahan anda bukan salah satu peserta longmarch dalam perlombaan menuju ke pintu yang lebar walaupun hadiahnya buat pememang menggiurkan menurut ukuran dunia. 

Seperti kata peribahasa : 
berakit-rakit ke hulu 
berenang-renang ke tepian 
bersakit-sakit dahulu 
bersenang-senang kemudian 

Memang melalui pintu yang sempit itu tidak menarik karena promosinya minim sebab sedikit orang yang mau beritakan Injil dan mempromosikan bahwa mengikuti jalan kebenaran yang Yesus ajarkan mengantarkan kepada hidup yang kekal nanti setelah meninggalkan dunia ini. 

Sedangkan promosi melalui pintu yang lebar sangat gencar mengiming-iming banyak hadiah yang langsung diperoleh sejak start awal hingga finish. 

Berapa banyak orang menolak duit dan harta dunia berlimpah demi pertahankan nilai-nilai kejujuran dan demi ketaatan iman percaya kepada Yesus? 

Orang dunia akan sinis menyindir : 
ah, sok suci .. bodoh amat sih kamu 
ambil saja dan setelah itu ngaku dosa dan sumbang gereja, panti asuhan sekian persen atau paling banyak 10% sebagai persepuluhan... beres deh. 
namamu terkenal sebagai donatur gereja yang dermawan dan bahkan kamu akan diangkat jadi pengurus gereja. 
ini namanya sambil menyelam minum air; sekali berbuat dapat untung double. 

Amsal 16:25 
Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut. 

Kasihan amat pemikiran orang dunia yang memilih melalui pintu yang lebar, disangkanya menguntungkan dirinya namun kenyataannya membuat dirinya binasa dan kehilangan hidup kekal. 

Sama halnya Esau yang menukarkan hak kesulungan dengan sup kacang merah karena meremehkan haknya. 

Kejadian 25:34 
Yakub memberikan roti dan masakan kacang merah itu kepada Esau; ia makan dan minum, lalu berdiri dan pergi. Demikianlah Esau memandang ringan hak kesulungan itu

Dan seperti itulah akibatnya bila kita meremehkan pintu yang sempit dan memilih pintu yang lebar sebab dikira lebih menguntungkan dirinya. 

Disangkanya, hidup senang di dunia adalah tujuan utama hidupnya yang saat ini juga bisa dinikmati dan meremehkan hidup kekal di sorga yang dianggapnya belum tentu ada. 

yach, inilah tragedi umat manusia yang paling menyedihkan dibandingkan semua tragedi lainnya. 

REFLEKSI DIRI 

Apakah aku tetap berpegang teguh mengikuti perintah dan kehendak Tuhan serta hidup dalam kebenaranNya? 

Apakah hatiku tetap teguh memilih jalan melalui pintu yang sempit walau promosi melalui pintu yang lebar menggiurkan dan menggoda keinginan dagingku? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
PW. St. Aloisius Gonzaga 
Warna Liturgi : Putih 

2 Raja 19:9b-11,14-21,31,35-36 
Mazmur 48:2-4,10-11 
Matius 7:6,12-14 
BcO : Ezra 6:1-5,14-22 

============= ☆☆☆ ============

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com