Sabtu, 08 Oktober 2016

BAHAGIA SEJATI VERSUS BAHAGIA SEMU












Sabtu, 8 Oktober 2016 

Yesus berkata: "Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya." 
            (Lukas 11:28)


Setiap orang normal menginginkan hidupnya berbahagia kecuali orang itu sakit jiwa, akan berbeda keinginannya. 

Persoalannya adalah : 
ukuran berbahagia itu seperti apa? 
dan setiap orang akan berbeda ukuran kebahagiannya. 

Jika kita rangkum segala macam ukuran berbahagia maka ada beberapa ukuran kebahagiaan, yaitu : 

Pertama 
Berbahagia bila ada damai sejahtera dan sukacita Ilahi di dalam hidup 

Menurut Yesus pada Lukas 11:28 : 
bagi orang yang mendengarkan dan memelihara Firman Allah adalah orang yang berbahagia. 

Mengapa demikian? 

Mendengarkan berarti percaya setelah memgetahui melalui pendengaran dan membaca Firman Tuhan

Roma 10:17 
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus

Memelihara berarti menerapkan Firman Tuhan di dalam hidupnya. 

Yohanes 15:3-4a 
Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. 

Orang yang fokus pada Firman Tuhan mencari ketenangan, kedamaian hati, dan biasanya tidak mengejar harta kekayaan dunia, asalkan kebutuhan pokok tercukupi maka hatinya tenang. 

Orang ini lebih fokus pada kehidupan yang akan datang yakni hidup kekal di Sorga sebab ia mengetahui kebenaran Firman Tuhan bahwa sesungguhnya manusia hidup di dunia ini sementara. 

Kesenangan dan kebahagiaan di dunia tidak artinya bila dibandingkan dengan kebahagiaan di Sorga. 

Keyakinan imannya yang mendorong ia memutuskan untuk memilih bagian terbaik yakni kekekalan hidup di Sorga daripada memilih kebahagiaan di dunia yang bersifat tidak kekal dan seringkali malah menjauhkan dirinya dari Tuhan. 

Lihatlah orang yang merasakan bahagia di dunia cenderung terbenam dalam kenikmatan dunia sehingga tidak mau beranjak dari zona kenyaman.

Biasanya kurang peduli untuk menuruti nasehat Yesus agar mendengarkan dan memelihara Firman Tuhan sebab bagi dirinya, hidup itu adalah hari ini dan bukan untuk kehidupan nanti. 

Apalagi bila ia sukses dan miliki banyak harta dunia maka ia akan berkata : 
ayo nikmati kesenangan dunia 
mari kita happy happy 
ngapain mikirin hidup senang di Sorga 
sekarang ini saja kita sudah dapat menikmati kesenangan dan kebahagiaan di dunia. 

Wahyu 3:17-18 
Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari padaKu emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat. 

Kedua 
Berbahagia bila memiliki harta kekayaan dunia 

Orang ini sangat giat mengumpulkan harta dunia sebab suatu prestise bagi dirinya, lebih hebat dari orang lain. 

Saking bersemangatnya menimbun harta maka biasanya ia semakin penuh perhitungan alias pelit mengeluarkan uang, bahkan untuk keperluan dirinya ia irit sekali. 

Akibatnya ia tidak bisa menikmati hasil jerih payahnya karena terobsesi ingin menjadi orang terkaya di dunia. 

Lihat saja konglomerat terkenal di dunia, keseharian hidupnya dihabiskan urusin pekerjaan bisnisnya karena mengejar target kesuksesan yang ingin dicapai dan setelah tercapai maka ditetapkan target berikutnya yang lebih tinggi lagi. 

Pengkhotbah 5:9,14 
Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia. 

Orang ini lupa bahwa suatu hari ini pasti mati alias meninggalkan dunia ini dan tumpukan harta kekayaan dunia miliknya tidak dapat dibawa dan terpaksa harus ditinggal dan diwariskan ke anak-cucu. 

Pengkhotbah 5:14 
Sebagaimana ia keluar dari kandungan ibunya, demikian juga ia akan pergi, telanjang seperti ketika ia datang, dan tak diperolehnya dari jerih payahnya suatupun yang dapat dibawa dalam tangannya

Letak kebahagiaannya adalah ketika ia berhasil mendapatkan harta kekayaan dan bukan untuk menikmatinya

Biasanya orang ini sangat fokus pada status jabatan, nama baik, dan kuasa karena ambisinya sangat besar ingin menguasai harta kekayaan dunia. 

Ketiga 
Berbahagia bila menikmati kesenangan dunia 

Ada orang mencari kenikmatan dunia walaupun tidak memiliki banyak harta kekayaan dunia. 

Orang ini menghamburkan uang yang diperolehnya demi memenuhi hobbynya untuk kesenangan jiwanya. 

misalnya : 
bila hobbynya travelling, maka jiwanya bergairah petualangan/adventure pergi menjelajahi pelosok dunia walupun harus mengeluarkan biaya yang besar namun baginya tidak masalah. 

bila hobbynya makan, maka kuliner yang jauh sekalipun di pelosok dunia pasti ia kunjungi / datangi untuk memuaskan keinginannya merasakan nikmatnya makanan dan ia serba tahu makanan enak dan tempatnya dimana. 

Biasanya, ia tidak memusingkan urusan menimbun harta dunia sebab ia merasa bahagia bila bisa menikmati segala macam kesenangan dunia. 

J A D I 

Bahagia memiliki dan menikmati harta kekayaan dunia ialah kebahagian semu dan berlangsung hanya sementara saja. 

Turutilah dan ikutilah nasehat Yesus agar kita bertekun mendengarkan dan memelihara firman Tuhan supaya kita memperoleh kebahagiaan sejati yang selamanya kekal abadi. 

Dunia hanya memberikan kebahagiaan yang sementara dan tidak selamanya bahkan seringkali waktu bahagianya sangat singkat. 

Hendaklah kita hidup bijaksana dan jangan sampai salah memilih mengejar kebahagiaan semu yang ditawarkan dunia kepada melainkan pilihlah suatu kebahagiaan sejati yang ditawarkan Tuhan kepada kita. 

Yesaya 55:2 
Mengapakah kamu belanjakan uang untuk sesuatu yang bukan roti, dan upah jerih payahmu untuk sesuatu yang tidak mengenyangkan? Dengarkanlah Aku maka kamu akan memakan yang baik dan kamu akan menikmati sajian yang paling lezat. 

REFLEKSI DIRI 

Apakah saat ini ada damai sukacita Ilahi di dalam hidupku? 
Apakah aku telah memutuskan memilih kebahagiaan sejati dan mendengarkan serta memelihara Firman Tuhan? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
Pekan Biasa ke 27 
Warna Liturgi : Hijau 

Galatia 3:22-29 
Mazmur 105:2-7 
Lukas 11:27-28 
BcO : Sirakh 7:22-36 

============= ☆☆☆ ============

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com