Senin, 17 Oktober 2016

ORANG KAYA VERSUS HARTA DUNIA








Senin, 17 Oktober 2016 

Kata Yesus kepada mereka: "Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidaklah tergantung dari pada kekayaannya itu."  
              (Lukas 12:15) 

Ketamakan = Keserakahan 
adalah keinginan memperoleh sesuatu (biasanya harta dunia) untuk diri sendiri, sekalipun dengan berbuat curang. 

Orang tamak bekerja sangat rajin sebab ia berambisi memiliki banyak harta dunia sebab fokusnya memperoleh hasil dan tidak peduli gimana prosesnya. 

Orang tamak tidak pernah puas atas hasil yang diperolehnya dan mengejar harta dunia supaya menjadi miliknya. 

Tidak heran, terjadi benturan dengan orang lain bahkan terhadap saudaranya, atau dengan orangtuanya bisa ribut memperebutkan harta dunia. 

Orang tamak biasanya termasuk orang kaya dan hidupnya bergantung kepada harta kekayaan dunia yang dimilikinya dan ia tidak bisa hidup tanpa memiliki harta sebab keinginannya menjadi orang terkaya di dunia. 

Yesus memperingatkan orang kaya yang tamak/serakah pada Lukas 12:13-21 melalui perumpamaan tentang orang kaya yang bodoh. 

Lukas 12:18-19 
Katanya: Inilah yang akan aku perbuat; aku akan merombak lumbung-lumbungku dan aku akan mendirikan yang lebih besar dan aku akan menyimpan di dalamnya segala gandum dan barang-barangku. Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku: Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah! 

Orang kaya lupa bahwa timbunan harta dunia miliknya tidak dapat dibawa serta pada saat ia meninggalkan dunia ini dan malah bisa mendatangkan malapetaka sebab dapat menjauhkan orang dari Tuhan Allah kita. 

Lukas 12:20-21 
Tetapi firman Allah kepada.orang kaya : 
Hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti? Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah. 

Peringatan Yesus ini sungguh terbukti pada saat krisis keuangan global yang dipicu krisis subprime mortgage di USA tahun 2008 dimana banyak orang kaya tiba-tiba menjadi miskin sebab nilai harta yakni property yang dimilikinya merosot tajam ke titik nadir, dibawah harga beli. 

Ada yang bunuh diri karena tidak dapat menerima kenyataan dirinya bangkrut dan tidak memiliki lagi harta dunia. 

Ada korelasi positif antara orang kaya dan harta dunia dimana keduanya saling berhubungan dan saling keterkaitan. 

Itu sebabnya Yesus mengatakan bahwa: 
Matius 19:23-24 
Yesus berkata kepada murid-muridNya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Sekali lagi Aku berkata kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah." 

Mengapa demikian? 

orang kaya sulit bergantung pada Tuhan sebab ia sangat mengandalkan hidup dari hartanya. 

Ada suatu fenomena terjadi antara orang kaya dan orang miskin, yaitu : 

Amsal 18:23 
Orang miskin berbicara dengan memohon-mohon, tetapi orang kaya menjawab dengan kasar. 

Sirakh 30:14 
Lebih baiklah orang yang miskin tapi sehat lagi kuat dari pada orang kaya tapi yang badannya bersakit-sakit. 

Orang miskin bekerja keras setiap hari, tidak akan mampu mendapatkan harta dunia melebihi harta orang kaya.

Sirakh 31:3-4 
Orang kaya bersusah payah sementara hartanya bertambah, dan apabila berhenti ia limpah mewah. Sebaliknya, orang miskin bersusah payah oleh sebab nafkahnya berkurang, dan kalau berhenti ia serba kekurangan. 

Timbul suatu pertanyaan : apakah salah memiliki banyak harta dunia dan menjadi orang kaya? 

Jawabannya sederhana saja dengan mengutip perkataan Yesus bahwa : 
di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada ( Matius 6:21).

Orang kaya terbiasa menerima banyak fasilitas hidup karena kekayaannya dan dihormati orang lain. 

Sirakh 13:23 
Bilamana orang kaya berbicara, maka semua berdiam diri serta memuji-muji perkataannya setinggi langit. Sebaliknya, bilamana orang miskin berbicara, lalu orang berkata: "Siapa gerangan orang ini?" dan kalau ia tergelincir, maka ia direbahkan sama sekali. 

Pada saat ia mengalami kesulitan maka biasanya tak sulit mendapatkan banyak kemudahan dan pertolongan orang lain. 

Sirakh 13:22 
Manakala orang kaya tersandung, niscaya banyaklah penolongnya, dan meskipun ia mengucapkan yang bukan-bukan, namun dinyatakan benar. Tetapi manakala orang miskin tersandung, ia pasti ditegur juga, dan meskipun berbicara dengan bijaksana, namun tidak diberi tempat

Seharusnya kemudahan yang diterima orang kaya dimanfaatkan untuk merubah sikap hidupnya menjadi orang kaya bijaksana, dapat mengatasi ketamakan. 

Oleh karena itu hendaklah menjadi orang kaya bijaksana, bersandar kepada Tuhan dan mengikuti Jalan Tuhan. 


REFLEKSI DIRI 

Apakah aku mampu menguasai diri tidak bergantung kepada kekayaan dunia ? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
PW Ignatius dr Antiokhia 
Warna Liturgi : Merah 

Efesus 2:1-10 
Mazmur 100:2-5 
Lukas 12:13-21 
BcO : Sirakh 27:22-28:7 


============= ☆☆☆ ============

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com