Kamis, 13 Oktober 2016

BERKAT ROHANI










Kamis, 13 Oktober 2016 

Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus yang dalam Kristus telah mengaruniakan kepada kita segala berkat rohani di dalam sorga
              (Efesus 1:3)

Tuhan Yesus mengaruniakan kepada kita yang percaya kepadaNya segala berkat, bukan hanya berkat jasmani tetapi berkat rohani. 

Kebanyakan isi doa adalah meminta berkat jasmani berupa uang/rejeki dan kesehatan sedangkan meminta berkat rohani, prioritas kedua. 

Padahal seharusnya kita mengutamakan meminta berkat rohani sebab amat sangat menentukan perjalanan hidup kita di dunia ini menuju ke rumah Bapa Surgawi yang abadi kekal selamanya. 

Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus menjelaskan berkat rohani yang Tuhan Anugerahkan kepada kita yang percaya kepadaNya, yaitu: 

Pertama 
Kita menjadi anak-anak Allah 

Efesus 1:5-6 
Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anakNya, sesuai dengan kerelaan kehendakNya, supaya terpujilah kasih karuniaNya yang mulia, yang dikaruniakanNya kepada kita di dalam Dia, yang dikasihiNya. 

Kedua 
Kita menerima pengampunan dosa 

Efesus 1:7-8 
Sebab di dalam Dia dan oleh darahNya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karuniaNya, yang dilimpahkanNya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian. 

Ketiga 
Kita mengetahui rahasia kehendakNya 

Efesus 1:9-10 
Sebab Ia telah menyatakan rahasia kehendakNya kepada kita, sesuai dengan rencana kerelaanNya, yaitu rencana kerelaan yang dari semula telah ditetapkanNya di dalam Kristus sebagai persiapan kegenapan waktu untuk mempersatukan di dalam Kristus sebagai Kepala segala sesuatu, baik yang di sorga maupun yang di bumi. 

Wow... bukankah ketiga Berkat rohani ini sangat berharga di dalam hidup kita melebihi Berkat jasmani yang kita minta kepada Tuhan Allah. 

Hendaknya kita hidup sebagai manusia rohani yang mengutamakan Berkat rohani daripada Berkat jasmani. 

Manusia duniawi mengutamakan kesenangan dunia untuk memuaskan keinginan kedagingan yang sarat dengan hawa nafsu. 

Rasul Paulus juga mengingatkan jemaat di Efesus agar mereka menyadari bahwa Tuhan Allah menyertai mereka dan memberikan damai sejahtera. 

Efesus 1:2 
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai kamu. 

Demikian hendaknya kita seharusnya yakin Tuhan Allah pasti menyertai kita dan memberikan damai sejahtera dan Kasih karuniaNya

Keyakinan ini perlu ditanamkan di hati dan di pikiran kita dan jagalah jangan sampai Damai Sejahtera Tuhan dicuri oleh Iblis dengan menawarkan damai sejahtera dunia kepada kita. 

Sebab yang Tuhan Allah berikan adalah yang terbaik bagi kita sedangkan Iblis memberikan kesenangan duniawi yang justru menjebloskan kita ke alam maut

Setiap orang pasti tahu kebenaran ini namun oleh karena tekanan hidup yang membuat hidupmya menderita maka ia mencari solusi instan diluar Tuhan sebab ia tidak sabar dan tidak tekun menerima ujian iman dan tidak bersandar kepada Tuhan mengatasi pencobaan dari Iblis. 

Dengan bergaul karib firman Tuhan maka kita tahu kebenaran Tuhan dan tidak mudah dikelabui tipu daya Iblis. 

Di bagian atas Rasul Paulus sudah beri tahu bahwa Tuhan Allah menyertai kita dan bila saat ini kita sedang dalam pergumulan hidup maka seharusnya kita menenangkan diri dan mempercayai Tuhan pasti menolong kita. 

Coba simak dan renungkan ayat firman Tuhan berikut ini : 

Sirakh 2:1-2,4,6 
Anakku, jikalau engkau bersiap untuk mengabdi kepada Tuhan, maka bersedialah untuk pencobaan. Hendaklah hatimu tabah dan jadi teguh, dan jangan gelisah pada waktu yang malang. 
Segala-galanya yang menimpa dirimu terimalah saja, dan hendaklah sabar dalam segala perubahan kehinaanmu. percayalah pada Tuhan maka Iapun menghiraukan dikau, ratakanlah jalanmu dan berharaplah kepadaNya. 

ada dua hal yang perlu kita lakukan : 
1) percayalah kepada Tuhan 
2) ratakanlah jalanmu 

Ternyata percaya pada Tuhan saja tidak cukup tetapi ada hal lain yang harus kita lakukan yaitu ratakan jalan kita. 

Jalan yang rata itu tidak ada gundukan, tidak ada tanah bergelombang, artinya demikian juga jalan hidup kita harus sejalan dengan Jalan Tuhan. 

Kita yang menyesuaikan diri jalan kita sebab Jalan Tuhan adalah standarisasi atau pedoman atau acuan kita sebagai tolok ukur meratakan jalan kita. 

Upaya meratakan jalan hidup kita yaitu membangun relasi intim dengan Tuhan melalui doa serta saat teduh dan tekun memdalami firman Tuhan. 

Hendaknya kita tidak bersandar pada pengertian dan kehendak sendiri tanpa mengenal kehendak Tuhan. 

Seperti orang farisi dan ahli taurat yang menentang Yesus karena menganggap kebenaran ada pada diri mereka dan bertindak sebagai hakim yang berhak menentukan suatu kebenaran. 

Bahkan nenek moyang mereka sejak semula menjalani hidup bertentangan dengan kehendak Allah. 

Yesus mencela perbuatan mereka dan kali ini ada dua hal yang diperingatkan: 

Pertama 
Sikap kemunafikan dengan membangun makam nabi-nabi untuk menutupi dosa nenek moyang padahal tujuannya untuk membenarkan perbuatan jahat telah membunuh nabi-nabi. 

Lukas 11:47 
Celakalah kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu telah membunuh mereka. 

Bukankah kita seringkali berbuat serupa bila ada dosa, dengan tujuan agar akibat dosa tidak menimpa diri kita. 

Tidak heran bila setelah bertobat, lalu tidak lama kemudian berbuat dosa lagi. 

Sikap munafik seperti ini, Tuhan Allah tidak berkenan dan suatu hari nanti akan tiba saatnya akibat dosa menghantam hidup kita sebagai peringatan keras agar kita menjadi sadar dan tidak mengulangi perbuatan dosa. 

Kedua 
Menyalahgunakan kuasa pengajaran hukum taurat berdasarkan kepentingan pribadi dan menghalangi orang lain mendapatkan kebenaran Allah

Lukas 11:52 
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi

Kunci pengetahuan itu adalah kebenaran Firman Tuhan yang tercantum dalam kitab taurat. 

Ahli taurat mendapat mandat dan kuasa di bidang keagamaan yaitu mereka berhak menafsirkan kitab taurat dan membuat peraturan dan menetapkan hukum taurat. 

Mengambil kunci pengetahuan berarti mereka menjadi batu sandungan karena menyesatkan orang dengan penafsiran tidak sesuai dengan kebenaran Allah. 

Sebetulnya mereka tahu ada firman Tuhan yang menubuatkan kedatangan Mesias serta tanda-tanda ajaib yang dilakukan Mesias. 

Tetapi mereka menutupi kebenaran dan berupaya supaya masyarakat Yahudi tidak mengakui Yesus adalah Mesias dengan menyebarkan fitnah, intimidasi, dan membunuh Yesus. 

Perbuatan dosa disebabkan

1) tidak mampu menguasai diri dari keinginan daging. 

2) cenderung membenarkan diri karena tidak mau mengakui kesalahan maupun perbuatan dosa. 

3) mengandalkan kemampuan diri dan tidak bersandar kepada Tuhan. 

Ketiga hal ini adalah penyebab utama suatu perbuatan dosa dilakukan dan akibatnya kesulitan hidup menerpanya dan semakin lama derita hidup terus menerus menghantam hidupnya. 

Padahal jalan keluarnya adalah : 
1) mengakui dosa 
2) mohon ampun 
3) bertobat tidak mengulangi dosa 
4) berbaliklah ke Jalan Tuhan 
5) bangunlah relasi intim dengan Tuhan 

Semua sudah Tuhan Anugerahkan kepada kita dengan mencurahkan segala Berkat jasmani maupun Berkat Rohani. 

Masalahnya terletak pada keseriusan kita untuk mengikuti Jalan Tuhan dan mengutamakan Berkat Rohani diatas kepentingan Berkat jasmani. 

Selanjutnya kesetiaan kita hingga pada kesudahannya kita meninggalkan dunia ini menuju kepada kekekalan hidup di rumah Bapa di Sorga. 


REFLEKSI DIRI 

Apakah aku mengutamakan Berkat rohani supaya jalan hidupku tetap berada di Jalan Tuhan? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
Pekan Biasa ke 28
Warna Liturgi : Hijau 

Efesus 1:1-10 
Mazmur 98:1-6 
Lukas 11:47-54 
BcO : Sirakh 16:24-17:14  

============= ☆☆☆ ============

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com