Selasa, 30 Juli 2019

BERBUATLAH MULAI HAL KECIL


Senin, 29 Juli 2019

KELUARAN 32:15-24,30-34 
MAZMUR 106:19-23
MATIUS 13:31-35

Matius 13:35 
supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi: "Aku mau membuka mulutKu mengatakan perumpamaan, Aku mau mengucapkan hal yang tersembunyi sejak dunia dijadikan." 

Perumpamaan sering digunakan Yesus untuk menjelaskan tentang Injil Kerajaan Sorga kepada masyarakat Yahudi agar mereka mengerti dan menjalani hidup sesuai dengan Kebenaran Allah. 

Yesus menjelaskan Kerajaan Sorga dengan meggunakan perumpumpaan: 

1. Biji sesawi tumbuh menjadi pohon 

Matius 13:32 
Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya. 

2. Ragi diaduk dalam tepung terigu 

Matius 13:33 
Yesus menceriterakan perumpamaan ini juga kepada mereka: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama ragi yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya." 

Kedua perumpamaan ini mengisahkan tantang biji sesawi yang kecil bahkan terkecil namun mampu bertumbuh sampai bisa menjadi pohon, begitu juga ragi yang kecil diaduk dalam tepung terigu dapat mengembang (=khamir). 

Apa makna perumpamaan ini?

Jelas sekali bahwa segala sesuatu yang kecil bila dikerjakan sungguh-sungguh akan menghasilkan hal yang besar. 

Bila biji sesawi dan ragi melalui proses alam menumbuhkan/mengembangkan maka suatu perbuatan bila didasarkan Firman Tuhan maka mendatangkan suatu kebaikan bagi banyak orang. 

Ketiga Injil mengisahkan Yesus memulai pelayanan dari sebuah tempat di daerah Galilea mengajar dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga. 

Matius 4:12,17 
Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea. Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" 

Markus 1:14-15  
Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, kataNya: "Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!" 

Lukas 4:14-15 
Dalam kuasa Roh kembalilah Yesus ke Galilea. Dan tersiarlah kabar tentang Dia di seluruh daerah itu. Sementara itu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia. 

Dan mulai dari 12 murid yang dipilih dan diutus Yesus memberitakan Injil tetapi lihatlah hasil dari pemberitaan Injil hingga saat ini ratusan juta orang percaya pada pemberitaan Injil Kerajaan Sorga dan mengikuti Yesus; beriman kepadaNya. 

Tuhan Allah yang menggerakkan alam untuk menumbuhkan dan demikian juga Tuhan Allah mencurahkan KuasaNya menggerakkan Firman/Sabda Tuhan yang tertulis di kitabsuci/Alkitab. 

Jadi segala sesuatu yang kita kerjakan atau kita lakukan berdasarkan Firman Tuhan akan menggerakkan Kuasa Tuhan dan mendatangkan kebaikan bagi kita. 

Roma 8:28 
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. 

Orang yang mau bersandar pada Tuhan Allah adalah orang yang mau percaya dan mau menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan Allah. 

Artinya ia mau hidup sesuai dengan rencana Tuhan Allah yang sejak semula dibentuk/dijadikan manusia menurut gambar Allah. 

Kejadian 1:27 
Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambarNya, menurut gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan diciptakanNya mereka. 

Kita umat kristiani hendaknya hidup di dalam rencana Allah dan mau berbuat kebaikan bagi banyak orang. 

Namun sebelum itu, hendaknya berbuat kebaikan mulai dari keluarga; kita jaga harmonisasi di dalam keluarga agar tiap anggota keluarga saling mengerti dan saling memgasihi. 

Masih banyak terjadi keretakan hubungan antar anggota keluarga karena kesulitan membangun komunikasi dan tidak bisa mengendalikan ego masing-masing. 

Bila hal kecil dari dalam keluarga tidak bisa diatasi maka bagaimana mungkin hal besar mampu ditangani dengan baik. 

Banyak orang mau melakukan hal besar tetapi mengabaikan hal kecil. 

Apalagi menyangkut hal pelayanan atau pewartaan Injil dimana Tuhan tidak akan menugaskan hal besar bila kita tidak mampu mengurusi hal kecil. 

Lukas 16:10 
Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. 

Masalah didalam keluarga adalah salahsatu perkara/hal kecil sebab ada hal besar yakni tentang keselamatan sebab akan membawa kita kehidupan kekal di Sorga. 

Selain hal keselamatan maka semuanya itu adalah hal /perkara kecil termasuk masalah uang dan kebutuhan hidup kita selama di dalam dunia ini. 

Itu sebabnya Yesus katakan: 
Matius 6:33 
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. 

Carilah Kerajaan Allah dan kebenarannya akan membawa kita kepada kehidupan kekal di Sorga sedangkan hal lainnya akan ditambahkan atau dicukupkan segala kebutuhan hidup kita. 

Jadi jelaslah makna perumpamaan yang Yesus katakan mencelikkan mata rohani kita agar dapat memutuskan perkara/hal apa yang terpenting di dalam hidup ini. 

Untuk mencapai perkara/hal terpenting maka mulailah dari perkara kecil yang hendaknya kita mampu mengatasinya dan selanjutnya kita semakin mampu menangani perkara-perkara yang lebih besar dari yang sudah berhasil kita atasi. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com