Selasa, 30 Juli 2019

PERUMPAMAAN LALANG DAN GANDUM (BAGIAN-2)


Selasa, 30 Juli 2019

KELUARAN 33:7-11,34:5-9,28 
MAZMUR 103:6-13
MATIUS 13:36-43

Bacaan Injil Matius hari ini melanjutkan tentang perumpamaan lalang dan gandung dimana murid-murid Yesus bertanya apa maksud perumpamaan ini. 

Matius 13:37-39 
Orang yang menaburkan benih baik = Anak Manusia 
Ladang = dunia. 
Benih yang baik = anak-anak Kerajaan 
Lalang = anak-anak si jahat 
Musuh menaburkan benih lalang = Iblis 
Waktu menuai = akhir zaman 
Penuai = malaikat 

Dari penjelasan Yesus maka kita mengerti sekarang bahwa akibat yang ditanggung orang yang berbuat jahat dan tidak mau bertobat sampai akhir zaman maka orang ini akan dicampakkan ke dapur api. 

Matius 13:41-42 
Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikatNya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam KerajaanNya. Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. 

Sedangkan orang baik yang bertahan sampai akhir zaman akan masuk ke dalam Kerajaan Bapa. 

Matius 13:43 
Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar! 

Bagi umat kristiani yang tidak mau baca Firman Tuhan tertulis di Alkitab terlihat jelas akan mempertanyakan mengapa Tuhan membiarkan orang jahat berbuat kejahatan merugikan orang baik. 

Padahal Yesus sudah jelaskan bahwa biarkan orang jahat dan orang baik hidup berdampingan sampai akhir zaman. 

Matius 13:28-30 
Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? 
Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku. 

Bukankah sangat jelas Yesus katakan bahwa orang jahat akan masuk ke dapur api atau istilah umum adalah api neraka. 

Sampai akhir zaman, orang jahat dikasih kesempatan untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan untuk berbuat baik sesuai dengan kehendak dan perintah Tuhan. 

Orang baikpun dikasih kesempatan untuk mempertahankan perbuatan baik sesuai dengan kehendak dan perintah Tuhan. 

Jadi perbuatan kita diperhitungkan; apakah masuk dapur api neraka ataukah masuk ke dalam Kerajaan Bapa di Sorga. 

Ada sebagian umat kristiani meyakini bahwa setiap orang percaya pada Yesus atau beriman kepada Yesus pasti masuk Sorga, benarkah demikian? 

Mari kita simak Firman Tuhan berikut ini: 
Yakobus 2:24 
Jadi kamu lihat, bahwa manusia dibenarkan karena perbuatan-perbuatannya dan bukan hanya karena iman. 

Terapi mereka berpendapat lain sebab mengartikan Firman Tuhan lainnya atas dasar pengertian sendiri. 

Yohanes 3:16 
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 

Efesus 2:8 
Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah 

Memang kita beroleh Anugerah Tuhan ditebus oleh Yesus dan diselamatkan dari alam maut atas dosa-dosa kita pada saat kita mengaku percaya kepada Yesus yang ditandai  pembaptisan dalam nama Allah Bapa, Allah Putera, dan Allah Roh Kudus (=Tritunggal Allah Maha Kudus). 

Artinya dosa-dosa kita lakukan sebelum dibaptis diampuni dan kita dijanjikan akan beroleh hidup yang kekal di Sorga. 

Setelah dibaptis, kita hendaknya lakukan perbuatan baik seraya kita menjaga diri tidak berbuat dosa supaya janji Tuhan tergenapi ketika kita meninggalkan dunia ini (=akhir zaman setiap orang). 

Kita berbuat baik sebagai ungkapan syukur dan terimakasih atas Anugerah Tuhan yang telah menyelamatkan kita. 

Jadi kita beroleh keselamatan memang bukan hasil usaha kita tetapi beroleh Anugerah Tuhan (Efesus 2:8) namun tidak berarti kita pasti masuk Sorga sebab Tuhan juga menghendaki kita berbuat baik sesuai kehendak dan perintahNya yakni kasihilah Tuhan dan kasihilah sesama manusia. 

Kita beriman kepada Yesus Kristus berarti kita mengikuti teladan Yesus yang penuh dengan kasih maka wujud nyata kasih kita melalui: pikiran, perkataan, dan perbuatan. 

Filipi 2:5 
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus 

Sejak jaman Perjanjian Lama, Tuhan Allah menghendaki setiap orang berbuat kasih. 

Mikha 6:8 
"Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut Tuhan dari padamu: selain berlaku adil, mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?" 

Adalah aneh, jika meyakini dengan iman saja maka pasti masuk Sorga tanpa memperhitungkan perbuatan. 

Perumpamaan lalang dan gandum telah memperlihatkan ketegasan Tuhan Allah memisahkan perbuatan baik dan jahat pada akhir zaman. 

Hal ini menunjukkan selain iman maka kita juga menanggung perbuatan kita di hadapan Tuhan. 

Sangat disayangkan bila sudah baca Firman Tuhan tetapi tidak mengakuinya sebagai kebenaran karena bersandar pada pengertian sendiri. 

Bacalah dan renungkan Firman Tuhan secara menyeluruh dan bukan per bagian supaya menemukan makna terdalam dari kebenaran Tuhan sesungguhnya. 

Sesuatu dinilai baik dan buruk, atau orang jahat dan orang baik dinilai berdasarkan kebenaran Tuhan. 

Kita bisa melihat apakah seseorang hidup sesuai kebenaran dan perintah Tuhan melalui perkataan dan perbuatannya sebagai wujud nyata dari apa yang dipikirnya. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com