Sabtu, 01 Agustus 2015

IGNATIUS LOYOLA MENGIKUTI YESUS











Shalom,
Bacaan hari Jumat 31 Juli 2015 menurut kalender liturgi katolik :
Imamat 23:1,4-11,15-16,27,34-37
Matius 13:54-58
Lukas 14:25-33
Mazsmur 81:3-6,10-11
Hari ini gereja katolik memperingati Santo Ignatius dari Loyola yang dikenal
sebagai pendiri dan pemimpin dari kongregasi Serikat Yesus.
A. Sekilas mengenal Santo Ignatius Loyola
semasa kecil hingga masa muda, Ignatius Loyola tinggal di dalam istana
sebagai putera bangsawan yang menikmati hidup penuh kemewahan.
pada usia ke 26 tahun, ia menjadi tentara kerajaan Spanyol dan ikut serta
berperang melawan tentara Perancis.
suatu ketika ia terluka parah dan selama setahun proses penyembuhan,
ia membaca buku-buku tentang kehidupan Kristus, yang begitu menyentuh
hatinya sehingga ia memutuskan menyerahkan hidupnya setelah sembuh.
singkat cerita, pada akhirnya Ignatius tertarik pada karya pelayanan dan
membentuk kelompok yang diberi nama : Serikat Yesus.
Beliau mengikrarkan kaul hidup membiara, yaitu :
kemurnian, ketaatan, dan kemiskinan.

Ignatius dikenal sebagai seorang rohaniwan yang ramah kepada
sesamanya dan asih sayangnya yang besar kepada orang-orang sakit,
orang lemah, anak-anak dan pendidikannya, terutama orang-orang
berdosa banyak kali membuatnya menangis karena memikirkan
kemalangan mereka.
( www.imankatolik.or.id/kalender/31Jul.html ).

B. Apa yang bisa kita pelajari dari Bacaan Injil hari ini
Ada dua (2) hal yang mesti dilakukan sebagai murid Yesus :
Hal Pertama
Tempatkan Yesus sebagai penguasa tunggal di dalam hidup kita
Lukas 14:26
Jikalau seorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapanya,
ibunya, isterinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau
perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku.

makna terdalam dari firman ini mengingatkan bahwa menomor-satukan
Tuhan diatas segala kepentingan pribadi dan diatas segala kepentingan
kelembagaan gereja serta diatas segala kepentingan komunitas rohani.
terkadang orang beriman lebih mementingkan kepentingan pribadinya
dengan menomor-duakan Tuhan.
tradisi nenek moyang leluhur mengajarkan bahwa berbakti kepada
orangtua adalah suatu kewajiban yang harus diutamakan dari segalanya.
suatu ketika saya menghadiri upacara pelepasan jenazah dari tradisi
keturunan dimana setiap anak-cucu-cicit harus menyembah kearah
jenazah orangtua atau kakeknya.
seorang anak tidak mau menyembah jenazah orangtuanya karena
imannya kepada Yesus bahwa hanya Yesus yang boleh disembah
dan ternyata ia dimusuhi oleh saudara/i-nya dan dikucilkan dari keluarga.
Markus 7:7-9
percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang
mereka ajarkan ialah perintah manusia.
Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia.
Yesus berkata kepada mereka: sungguh pandai kamu mengesampingkan
perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.

seringkali orang beriman katolik lebih condong mematuhi peraturan
warisan leluhur daripada mematuhi Tuhan.
tatacara peraturan leluhur hafal tetapi Alkitab tidak mau dibaca atau
kalaupun baca, tidak ada niat untuk memahami Alkitab.
tidak merasa perlu mengenal dan mengerti firman Tuhan di Alkitab.
berbagai dalih dan alasan, dengan mengatakan :
yang penting gue tiap minggu pergi ke gereja, sudah cukup.
urusan baca membaca Alkitab, biarlah Pastor / Romo saja yang baca
dan nanti dijelaskan pada saat homili.
mau sampai kapan berubah dan menempatkan Yesus diatas segala
yang ada dalam hidupmu !
apakah mau sampai diambil semua harta duniawi yang engkau kuasai ?
apakah mau sampai kesehatanmu dirongrong oleh berbagai penyakit ?
apakah mau sampai keadaan koma atau detik terakhir nyawamu putus ?
Lukas 12:19-21
sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku:
jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun
lamanya; beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
tetapi firman Allah kepadanya:
hai engkau orang bodoh, pada malam ini juga jiwamu akan diambil dari
padamu, dan apa yang telah kausediakan, untuk siapakah itu nanti?
Demikianlah jadinya dengan orang yang mengumpulkan harta bagi
dirinya sendiri, jikalau ia tidak kaya di hadapan Allah. 

Hal Kedua
Jadikan sangkuli sebagai gaya hidup sehari-hari
Lukas 14:27
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku,
ia tidak dapat menjadi murid-Ku.
sangkuli = sangkal diri, pikul salib, ikut Yesus
sangkal diri
menanggung segala penderitaan sebagai konsekwensi membagikan
kasih kepada sesama.
pikul salib
menanggung segala penderitaan dan penganiayaan sebagai konsekwensi
memberitakan Injil melalui khotbah maupun kesaksian hidup.
ikut Yesus
menjalani hidup sesuai dengan kebenaran firman Tuhan.
setiap hari kita bergumul dengan berbagai peristiwa yang menerpa
kehidupan kita; apakah itu peristiwa gembira ataukah peristiwa sedih.
bagaimana kita menyikapi hal tersebut mencerminkan kedewasaan
iman yang bertumbuh di dalam diri kita.
bagi orang beriman harus mau menjalani sangkuli sebagai bagian dari
hidup sebab telah menyatakan iman percaya kepada Yesus.
kenyataannya, tidak banyak orang beriman yang mengerti sangkuli
dan juga tidak mau menjalani hidup sangkuli.
itu tercermin dari banyaknya keluhan dan komplain kepada Tuhan
bahkan menyalahkan Tuhan yang menjadi penyebab hidupnya menderita
disebabkan ia tidak mau bergaul karib dengan firman Tuhan.
ia hanya mau mengikuti Yesus jika membawa keuntungan bagi dirinya,
tidak mau hidup menderita tetapi maunya dipenuhi segala keinginannya.
padahal sangat jelas firman Tuhan mengatakan bahwa :

Ibrani 12:5-7
sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti
kepada anak-anak: "hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan,
dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya; karena
Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang
yang diakui-Nya sebagai anak."
jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu
seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
dengan mengikuti Yesus berarti kita harus mengenal siapa Yesus itu
dan juga harus mengerti semua yang dikehendaki Yesus.

kita bekerja di sebuah perusahaan saja harus mematuhi peraturan
perusahaan dan harus mengikuti SOP (System Operating Procedure),
apalagi kita ini mengikuti Yesus artinya mengikuti Tuhan sebab Yesus
adalah sungguh manusia dan sungguh Tuhan.
seringkali kita tidak menghormati dan menghargai Tuhan Yesus !!!

kita menghormati orang-orang yang sukses termasuk boss perusahaan
kita menghargai orang-orang yang telah menolong kita
kita mau mematuhi peraturan perusahaan di tempat kita bekerja
kita mau melaksanakan perintah dan tugas dari pimpinan / boss
anehnya

1. kita cenderung tidak mau mematuhi perintah Yesus

Markus 12:30 
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan
dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu
dan dengan segenap kekuatanmu.
Yohanes 13:34 
Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya
kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu
demikian pula kamu harus saling mengasihi.
Matius 28:19-20
pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,dan ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.
2. kita cenderung tidak mau mengikuti SOP dari Tuhan
Yohanes 15:5
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.
Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah
banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.
Yohanes 14:12
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku,
ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan,
bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar dari pada itu.
Santo Ignatius Loyola telah mematuhi perintah Yesus dan telah mengikuti
SOP dari Tuhan dimana ia memberikan seluruh hidupnya kepada Yesus
dan menjalani hidup sangkuli sampai akhir hayatnya.
Bagaimana dengan kita ?
silahkan merenungkan dan segera memutuskan :
apakah mau hidup sangkuli dan mematuhi perintah Yesus?
ataukah masih lebih memilih hidup untuk diri sendiri !

Salam Kasih,
Surya Darma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com