Jumat, 26 Agustus 2016

KOTBAH AKHIR JAMAN (BAGIAN-1)






Kamis, 25 Agustus 2016

Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang. 
            (Matius 24:46)


Dalam Injil Matius pasal 24-25, Yesus menyampaikan kotbah tentang akhir jaman yang menasehati kita sekaligus memperingatkan agar kita berjaga-jaga akan tiba saatnya Anak Manusia datang menghakimi perilaku orang-orang yang percaya kepadaNya. 

Matius 24:42 
Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang. 

Tuhanmu artinya ditujukan kepada orang yang mengaku Yesus adalah Tuhan atau dengan kata lain adalah umat kristiani. 

Yesus mengumpamakan seperti pencuri yang datang pada saat tuan rumah atau yang punya rumah sedang tidak siap sedia karena tidak tahu kapan persis waktunya si pencuri beraksi. 

Matius 24:43-44 
Ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar. Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga. 

Hari ini kita mencoba mengupas setiap perkataan Yesus; ayat demi ayat untuk menemukan makna terdalam sebab Yesus memakai perumpamaan untuk menjelaskan tentang akhir jaman, yaitu perumpamaan tentang : 

1) hamba setia dan hamba jahat 
2) 5 gadis bijaksana dan 5 gadis bodoh 

HAMBA SETIA DAN HAMBA JAHAT 

Matius 24:45 
Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya? 

Hamba  = orang percaya / kristiani 
tuannya = Tuhan Yesus 

Jelaslah perumpamaan ini ditujukan kepada umat kristiani atau orang-orang yang percaya kepada Yesus dan bukan untuk umat non kristiani. 

Diantara hamba, tentu ada yang setia dan ada yang jahat; demikian juga kita yang percaya kepada Yesus; ada yang berperilaku baik dan setia kepada Yesus namun ada juga yang berperilaku jahat dan tidak setia kepada Yesus. 

Yesus dengan tegas memisahkan siapa hamba yang setia dan siapa hamba yang jahat dari perilaku/perbuatan hamba. 

Pada ayat 46 dikatakan oleh Yesus bahwa hamba setia adalah hamba yang sedang mengerjakan tugas yang disuruh tuannya

Kriteria hamba setia sangat jelas yaitu : 
1) dalam keadaan sedang bekerja 
2) bekerja sesuai perintah tuannya 

Tidaklah benar bila ada pandangan yang mengatakan : yang penting pelayanan. 
Belum tentu menurut kita sudah lakukan pelayanan namun ternyata pelayanan itu bukan Tuhan yang suruh. 

Seringkali kita tidak bertanya dulu : 
apakah betul Tuhan setuju kita lakukan tugas pelayanan yang kita rencanakan dan menurut kita adalah baik??? 

Selanjutnya, Yesus menjelaskan perilaku dan perbuatan hamba yang jahat. 

Matius 24:48-49 
Akan tetapi apabila hamba itu jahat dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia mulai memukul hamba-hamba lain, dan makan minum bersama-sama pemabuk-pemabuk. 

Hamba yang jahat adalah orang beriman kepada Yesus tetapi menjalani hidup bertentangan dengan kehendak Tuhan. 

Dikatakan bahwa hamba yang jahat itu

1) memukul hamba-hamba lain 

misalnya : 
bila ada orang beriman kesana kemari bertengkar dan ribut dengan sesama umat kristiani dan mengklaim dirinya paling benar; lalu bertindak semaunya menekan umat kristiani lainnya. 

2 Timotius 2:23-24 
Hindarilah soal-soal yang dicari-cari, yang bodoh dan tidak layak. Engkau tahu bahwa soal-soal itu menimbulkan pertengkaran, sedangkan seorang hamba Tuhan tidak boleh bertengkar, tetapi harus ramah terhadap semua orang. 

Dalam pelayanan cenderung terjadi perdebatan yang diakhiri pertengkaran karena kita terpancing emosi melihat perilaku orang lain yang terlibat dalam pelayanan yang bertindak memaksakan keinginannya harus dituruti. 

Seandainya terjadi seperti ini maka kita harus segera menarik diri keluar dari konflik perbedaan kepentingan dan segera menyadari untuk kendalikan diri supaya tidak semakin tenggelam dalam pertengkaran yang akan mengakibatkan kita jatuh dalam dosa amarah dan dosa tidak mau mengampuni orang tersebut. 

2) makan minum dengan pemabuk 

misalnya : 
setiap hari mencari kenikmatan dan kepuasan dengan berpesta-pora dan mengumbar hawa nafsu kedagingan. 

Roma 13:13 
Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati. 

Ini yang dikatakan rasul Paulus adalah tabiat orang rohani yang hidup dalam keduniawian. 

1 Korintus 3:1-3 
saudara-saudara, pada waktu itu tidak dapat berbicara dengan kamu seperti dengan manusia rohani, tetapi hanya dengan manusia duniawi, yang belum dewasa dalam Kristus. Susulah yang kuberikan kepadamu, bukanlah makanan keras, sebab kamu belum dapat menerimanya. Dan sekarangpun kamu belum dapat menerimanya. Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi? 

Hal kerohanian diperlakukan sebagai bagian pelengkap saja sebab hal keduniawianlah fokus hidupnya. 

Kemudian, 
Yesus menegaskan hamba jahat itu akan menerima hukuman mengerikan. 

Matius 24:50-51 
maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik. Di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. 

Pertanyaannya adalah : 
apa makna terdalam dari perumpamaan tentang hamba setia dan hamba jahat? 

JADILAH HAMBA YANG SETIA 

Kita masing-masing bekerjalah lebih giat lebih sungguh-sungguh mengerjakan tugas pelayanan/perutusan yang Tuhan kehendaki agar kita melakukannya. 

Filipi 2:12-14 
Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaanNya. Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan...

Dengan menjadi hamba setia berarti kita menjaga diri kita bersiapsedia selalu mengerjakan tugas yang disuruh Tuhan. 

Hamba setia akan menerima pujian dari tuannya dan memperoleh kebahagian sebab telah menyukakan hati tuannya. 

Demikian pula kita yang berlaku seperti hamba setia, akan memperoleh pujian dari Tuhan dan kehidupan kekal di Sorga

Yohanes 5:24 
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataanKu dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup

REFLEKSI DIRI 

Apakah aku mengerti kehendak Tuhan dan mengerjakan tugas pelayanan dan tugas perutusan yang diperintahkanNya seperti seorang hamba yang setia? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
Yosef dr Calasanz 
Warna Liturgi : Hijau 

1 Korintus 1:1-9 
Mazmur 145:2-7 
Matius 24:42-51
BcO : 1 Timotius 2:1-15 

============= ☆☆☆ ============

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com