Kamis, 05 September 2019

BERITAKAN INJIL


Rabu, 4 September 2019

KOLOSE 1:1-8
MAZMUR 52:10-11
LUKAS 4:38-44 

Lukas 4:43-44 
Yesus berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus." Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea. 

Yesus katakan bahwa Ia diutus untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah. 

Euangelion = Injil, dalam bahasa Yunani artinya kabar baik (= Gospel). 

Roma 14:17 
Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. 

Injil Kerajaan Allah dapat diartikan kabar baik tentang Kerajaan Allah yang mendatangkan damai sejahtera dan sukacita dari Allah. 

Yesus membawa kabar baik pada setiap orang agar mereka mau mendengarkan dan hidup di dalam kebenaran Allah sehingga mereka mengalami damai sejahtera dan damai sejahtera Ilahi. 

Banyak orang, hidupnya menderita; apa itu menderita kelaparan, sakit penyakit, masalah keluarga, dan sebagainya. 

Apa yang telah dilakukan Yesus di saat mewartakan Injil Kerajaan Allah dapat kita lihat; disana-sini terjadi kesembuhan fisik maupun pemulihan rohaninya, pelepasan keterikatan kuasa kegelapan, yang lapar dikenyangkan, dan perubahan karakter, paling tidak memberikan dorongan semangat bagi orang yang mendengar pengajaran dariNya. 

Demikian pula para murid Yesus diutus untuk mewartakan Injil Kerajaan Allah dan diberikan kuasa untuk mengusir setan. 

Markus 3:14-15 
Yesus menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutusNya memberitakan Injil dan diberiNya kuasa untuk mengusir setan

Kemudian dari murid-murid Yesus juga mengutus orang-orang yang percaya pada Yesus mewartakan Injil kepada orang lain belum percaya pada Yesus. 
Dan sampai kepada kita saat ini umat kristiani, kita diutus memberitakan Injil. 

Kita hendaknya menjadikan Yesus sebagai model teladan seorang pewarta atau pemberita Injil Kerajaan Allah. 

Seorang pewarta Injil harus wartakan kabar baik melalui perkataan dan juga melalui sikap dan perbuatan. 

Perkataan yang keluar dari mulut seorang pewarta Injil adalah perkataan yang baik yang memberikan dorongan semangat, menyejukkan hati pendengarnya dan membangun niat pendengarnya untuk semakin dekat kepada Allah dan mau bertindak dan berbuat  kebaikan bagi orang lain 

Amsal 16:24 
Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang. 

Seorang pewarta Injil, bukan hanya mesti menjaga perkataan ketika diatas mimbar tetapi juga saat di kehidupan sehari-hari. 

Mazmur 141:3 
Awasilah mulutku, ya Tuhan, berjagalah pada pintu bibirku! 

Supaya bisa senantiasa berkata-kata yang baik maka pembendaharaan yang ada di dalam hati kita dipenuhi belas kasihan dan di pikiran kita dipenuhi Firman Tuhan. 

Amsal 4:23 
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. 

Roma 12:2 
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. 

Pikiran dan hati seseorang, apalagi bagi seorang pewarta Injil adalah hal penting dan terutama yang harus terpancar keluar untuk menyingkapkan kegelapan dunia yang menyelimuti diri banyak orang di dunia ini 

Perkataan yang keluar dari mulut pewarta adalah perkataan Firman Tuhan supaya setiap orang yang mendengarnya dapat tersentuh hatinya dan terbuka pikirannya sehingga memberikan petunjuk/pedoman baginya untuk bertindak hati-hati di dalam hidupnya. 

Yosua 1:8 
Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. 

Bukan saja berguna bagi orang lain yang mendengar kabar baik Injil Kerajaan Allah tetapi juga bagi pewarta tersebut. 

Ibrani 4:12 
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. 

Tujuan pewartaan Injil, ialah mewartakan tentang Yesus dan membawa orang pada Yesus agar mereka menjalani hidup di dalam kebenaran Tuhan dan mengalami Kasih Tuhan dalam hidupnya. 

Semoga kita bersedia mewartakan Injil sesuai yang diperintahkan Yesus dalam Matius 28:19-20 
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman. 

Dengan demikian kabar baik Injil tersebar dan terdengar sampai pelosok dunia sehingga banyak orang menjadi percaya kepada Yesus dan mengikutiNya serta hidup di dalam KebenaranNya. 

Kolose 1:6 
Injil itu berbuah dan berkembang di seluruh dunia... 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com