Sabtu, 21 September 2019

BENARKAH KITA MELAYANI TUHAN ?


Jumat, 20 September 2019

1 TIMOTIUS 6:2-12
MAZMUR 49:6-9,17-18,20 
LUKAS 8:1-3

Lukas 8:1b-3 
Kedua belas muridNya bersama-sama dengan Dia, dan juga beberapa orang perempuan yang telah disembuhkan dari roh-roh jahat atau berbagai penyakit, yaitu Maria yang disebut Magdalena, yang telah dibebaskan dari tujuh roh jahat, Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka 

Hari ini Gereja Katolik memperingati Andreas Kim Tae Gon yang berjuang melayani Tuhan sampai akhir hayatnya. 

Banyak contoh dari orang-orang yang tekun melakukan pelayanan rohani hingga rela mengorbankan diri mereka seperti bisa kita baca Injil hari ini, para murid dan perempuan-perempuan yang mendanai keperluan Yesus beserta rombongan dalam melakukan pelayanan. 

Kita bersyukur sekarang ini banyak orang terlibat dalam pelayanan rohani namun ada sebagian orang, motivasinya untuk kepentingan dan keuntungan diri sendiri sehingga pelayanannya dipakai sebagai sarana untuk mencari nafkah dan bisnis. 

Pelayanan rohani haruslah murni dari segala kepentingan diri sendiri termasuk untuk mencari pujian dan popularitas diri 

Apalagi menyebut diri hamba Tuhan, wow keren tetapi apakah betul sikap hamba yang menonjol dari pelayanannya. 

Mari kita samakan dulu arti pelayanan dan tujuan pelayanan di bidang rohani. 

Pelayanan adalah kegiatan/aktifitas melayani orang lain atau sekelompok orang yang memang butuh dilayani. 

Melayani adalah memberi diri membantu atau menolong orang lain tanpa pamrih dengan sukarela tanpa mengharapkan balas jasa termasuk tidak untuk dipuji dan ingatlah kita melayani tetapi bukan kita yang dilayani oleh orang lain. 

Sekarang kita sepakat ya arti pelayanan dan tujuan pelayanan di bidang rohani. 

Coba sekarang kita tanya pada diri sendiri apakah selama ini pelayanan kita sesuai dengan arti dan tujuan pelayanan. 

Jangan-jangan pelayanan kita terselip keinginan mau dipuji orang lain atau mau terkenal menjadi populer, ingin nama kita dikenal banyak orang. 

Jangan-jangan pelayanan kita untuk mendapatkan kuasa atau jabatan di komunitas rohani, di paroki gereja, atau di lingkungan, dsbnya. 

Jangan-jangan pelayanan kita sebagai pekerjaan kita mencari uang untuk biaya keperluan hidup kita. 

Jangan-jangan pelayanan kita untuk promosi produk bisnis kita supaya laris manis laku terjual atau setidaknya dapat memperluas jaringan bisnis kita. 

Jangan-jangan pelayanan kita untuk mengisi waktu senggang atau daripada bengong dirumah supaya banyak teman 

Jangan-jangan pelayanan kita untuk "menyogok Tuhan" agar bisnis kita lancar, sakit kita disembuhkan Tuhan, atau motivasi pribadi lainnya, seperti untuk mendapatkan pasangan hidup, dsbnya. 

Hanya diri kita pribadi dan Tuhan yang tahu motivasi dan tujuan pelayanan kita. 
Tuhan tidak bisa dibohongi, dia tahu kemurnian pelayanan kita. 

Belajarlah dari pelayanan para Rasul, para murid-murid lainnya, orang-orang rohani sebelum kita, yang terbukti tetap setia melayani sampai mati. 

Contoh: Rasul Paulus 

1 Korintus 9:16,18 
Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil. 

Mengapa Paulus tidak mau menerima upah atas pelayanannya (=stipendium) karena beliau punya penghasilan dari pembuatan kemah sehingga ketika ia pelayanan, ia hanya fokus memberi dan tidak menerima ! 

Kisah 18:3 
Karena mereka melakukan pekerjaan yang sama, ia tinggal bersama-sama dengan mereka. Mereka bekerja bersama-sama, karena mereka sama-sama tukang kemah. 

Bagaimana dengan kita yang terlibat di pelayanan rohani? 
Apakah kita menerima stipendium meski mempunyai penghasilan? 
Apakah kita menjadikan pelayanan adalah tempat kita bekerja mencari uang atau tempat kita meniti karier dibidang rohani? 

Kita hendaknya mencontoh rasul Paulus, tidak menjadikan pelayanan sebagai pekerjaan mencari uang tetapi semata-mata untuk membawa orang pada Yesus agar mereka beroleh keselamatan karena iman percaya kepada Yesus

Kisah 15:11 
Kita percaya, bahwa oleh kasih karunia Tuhan Yesus Kristus kita akan beroleh keselamatan sama seperti mereka juga. 

Yohanes 3:16 
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 

Tahukah anda, apa beda melayani Tuhan dan pelayanan rohani? 

Kita sudah membahas apa arti dan tujuan pelayanan rohani, selanjutnya kita bahas apa maksudnya melayani Tuhan. 

Apakah Tuhan memerlukan kita untuk melayaniNya? 

Mari kita simak Firman Tuhan berikut ini: 
Lukas 10:1,3 
Kemudian dari pada itu Tuhan menunjuk tujuh puluh murid yang lain, lalu mengutus mereka berdua-dua mendahuluiNya ke setiap kota dan tempat yang hendak dikunjungiNya. Pergilah, sesungguhnya Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala. 

Berarti Tuhan menghendaki kita umat kristiani untuk terlibat di dalam pelayanan untuk membawa banyak orang kepada Tuhan Yesus supaya mereka mengalami kasih Tuhan dan diselamatkan Tuhan. 

Melayani Tuhan artinya menyerahkan seluruh diri kita kepada Tuhan dan siap melaksanakan apa saja yang Tuhan kehendaki atau Tuhan perintahkan kita untuk pergi melakukan pelayanan. 

Tujuan melayani Tuhan adalah membalas kebaikan Tuhan (meski tidak akan bisa balas semua kebaikan Tuhan) karena Tuhan telah menolong hidup kita dan telah mengasihi kita; terlebih telah menyelamatkan kita dan Anugerah hidup kekal yang kita terima dariNya. 

Melayani Tuhan lebih mendalam dari pada pelayanan rohani sebab bukan hanya kegiatan/aktifitas pelayanan saja tetapi penyerahan diri sepenuhnya pada Tuhan. 

Pelayanan rohani itu bisa dikatakan seperti yang dilakukan Marta sedangkan melayani Tuhan, seperti dilakukan Maria. 

Orang yang telah menyerahkan diri secara total kepada Tuhan, tidak lagi memikirkan hal-hal dunia karena ia mengutamakan Tuhan di segenap hidupnya karena ia adalah laskar Kristus 

2 Timotius 2:4 
Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya. 

Orang yang melakukan pelayanan rohani masih belum sepenuhnya serahkan diri kepada Tuhan karena masih melakukan aktifitas lainnya selain pelayanan rohani. 

Yang sering terjadi adalah melakukan pelayanan rohani berdasarkan agenda tahunan yang kita rencanakan dan bukan atas dasar hikmat Tuhan yang menyuruh kita melakukan pelayanan yang sesuai kehendak Tuhan. 

Perencanaan pelayanan memang penting tetapi mendengarkan perintah Tuhan untuk melakukan pelayanan adalah yang lebih utama dan lebih penting. 

Jujur saja, fenomena yang terjadi adalah mengatas-namakan pelayanan untuk kepentingan pribadi/kelompok, kemudian meminta Tuhan mendukung/memberkati kegiatan pelayanan yang kita tentukan. 

Lihat saja hasil dari pelayanan yang berasal dari rencana manusia dengan pelayanan yang diberikan Tuhan untuk kita laksanakan. 

Semoga kita terlibat dalam pelayanan rohani semakin hari dimurnikan motivasi dan tujuan pelayanan kita agar menjadi hamba Tuhan sesungguhnya yang hanya melayani Tuhan tanpa embel-embel yang mengharapkan menerima sesuatu dari Tuhan sebagai upah telah melayaniNya. 

Simak dan renungkan Firman Tuhan berikut supaya kita makin sungguh2 mau melayani Tuhan (Lukas 17:7-10). 

Lukas 17:10 
Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com