Rabu, 18 November 2020

MAKNA PERUMPAMAAN UANG MINA






RABU, 18 NOVEMBER 2020
 
WAHYU 4:1-11 
 
Suatu penglihatan bahwa sebuah pintu terbuka di sorga dan terdengar suara seperri bunyi sangkakala menunjukkan sebuah tahta duduk Seorang dan adà 4 mahluk dan 24 orang tua-tua seraya berkata: 
 
"Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendakMu semuanya itu ada dan diciptakan." 
 
MAZMUR 150:1-6 
 
Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudusNya! Pujilah Dia dalam cakrawalaNya yang kuat! Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan! Haleluya! 
 
LUKAS 19:11-28 
 
Yesus memakai perumpamaan tentang uang mina sebab Yesus sudah dekat Yerusalem dan untuk menanggapi mereka yang menyangka Kerajaan Allah segera kelihatan. 
 
RENUNGAN 
 
Mengapa Yesus mengemukakan suatu perumpamaan untuk menjelaskan kepada masyarakat Yahudi saat itu berpikiran bahwa Kerajaan Allah segera kelihatan. 
 
Lukas 19:11 
Untuk mereka yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan perkataanNya dengan suatu perumpamaan, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan mereka menyangka, bahwa Kerajaan Allah akan segera kelihatan. 
 
Pandangan masyarakat Yahudi bahwa Yesus akan memerintah di Kerajaan Allah untuk mengusir penjajah Romawi yang menguasai tanah Israel saat itu. 
 
Kisah 1:6 
Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?" 
 
Pandangan tersebut berlanjut padahal Yesus sudah bangkit dan menjelang Yesus naik ke sorga padahal Kerajaan Allah; bukanlah seperti kerajaan di dunia. 
 
Yesus kemukakan perumpamaan ini lebih ditujukan untuk kegiatan pelayanan yang seharusnya dikerjakan. 
 
Hanya di bagian awal perumpamaan ini saja menjelaskan tentang Yesus adalah bangsawan yang dimaksud tersebut yaitu Yesus pergi meninggalkan dunia untuk menebus manusia daribalam maut akibat dosa dan akan kembali lagi di kelak kemudian hari. 
 
Lukas 19:12 
Maka Ia berkata: "Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu baru kembali. 
 
Selanjutnya Yesus menghendaki kita giat melakukan tugas pelayanan/pewartaan yang digambarkan dalam perumpamaan ini dengan sepuluh orang diberi masing2 satu uang mina mengusahakan agar bisa menghasilkan berkali lipat. 
 
Lukas 19:13 
Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali. 
 
uang mina = telenta, karunia 
Pakailah ini untuk berdagang maksudnya melakukan pelayanan dan pewartaan Injil 
 
Jadi jelaslah bahwa talenta dan karunia yang ada pada kita harus diberdayakan untuk mendukung kita melaksanakan tugas pelayanan dan pewartaan. 
 
Lukas 19:20-21 
Hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan, inilah mina tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan. Sebab aku takut akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur. 
 
Ingatlah, talenta dan karunia jangan kita diamkan saja dengan tidak melakukan pelayanan/pewartaan sebab Tuhan akan diambil kembali karunia tersebut. 
 
Lukas 19:24 
Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ: Ambillah mina yang satu itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu. 
 
Hamba yang menghasilkan sepuluh uang mina menunjukan keseriusan seseorang melaksanakan tugas pelayanan sehingga banyak orang diberkati. 
 
Mengapa demikian? 
 
Lukas 19:25-26 
Kata mereka kepadanya: Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina. Jawabnya: Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya. 
 
Hamba yang menghasilkan lima uang mina menunjukkan belum fokus pada pelayanannya sebab ada kepentingan diri yang menghambatnya. 
 
Lukas 19:18 
Datanglah yang kedua dan berkata: Tuan, mina tuan telah menghasilkan lima mina. 
 
Ketiga hamba ini menunjukkan sikap kita menanggapi panggilan pelayanan yang menentukan keseriusan seseorang untuk mengemban tugasnya. 
 
Orang yang sepenuhnya melepaskan diri dari kepentingannya ketika pelayanan adalah sebagai wujud syukurnya pada Tuhan, telah menyelamatkan dirinya. 
 
Tidak semua orang berterimakasih telah diselamatkan seperti halnya sepuluh orang kusta ditahirkan dimana hanya orang kusta kembali memuliakan Tuhan (Lukas17:11-19). 
 
Semoga kita semakin giat pelayanan bila Tuhan memanggil dan mengutus kita sebab kita telah diberi karunia dan talenta yang harus kita pergunakan mendukung kita dalam pelayanan. 
 
Hindari pelayanan berdasarkan kemauan kita sendiri padahal Tuhan tidak utus kita sebab Tuhan tahu yang terbaik bagi kita sehingga kita tidak terjebak oleh mptivasi dan tujuan untuk kepentingan pribadi dan bukan untuk kepentingan banyak orang. 
 
 
Salam Kasih, 
Surya Darma 
renunganpdkk.blogspot.co.id 
https://renunganhariankatolik.video.blog 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com