Kamis, 12 November 2015

KERAJAAN ALLAH










Renungan Harian 12 November 2015 
KERAJAAN ALLAH 
(Lukas 17:20-25) 

Kebijaksanaan 7:22, 8:1 
Mazmur 119:89-90,130,135,175 


Saudara/i dalam Yesus Kristus, 

Sejak jaman dahulu kala, tanda-tanda itu menjadi petunjuk sesuatu, dan pada akhirnya menjadi pegangan bahkan prinsip falsafah hidup. 

mulai dari hal2 dasar kehidupan hingga ke hal2 supra-natural; seperti paranormal banyak memakai tanda-tanda sebagai petunjuk untuk melakukan sesuatu. 

kebiasaan tersebut juga terjadi di bidang kerohanian ketika meminta tanda dari Tuhan untuk meyakini kehadiran-Nya dan meyakini pertolongan-Nya. 

Gideon meminta tanda dari Allah sampai tiga kali ketika ia diutus Allah untuk menyelamatkan orang Israel dari cengkraman orang Midian. 
(baca Hakim 6:11-40). 

Gideon barulah yakin setelah melihat tanda ke tiga dari Allah. 

Hakim 6:39-40 
berkatalah Gideon kepada Allah: "janganlah kiranya murkaMu bangkit terhadap aku, apabila aku berkata lagi, sekali ini saja; biarkanlah aku satu kali lagi saja mengambil percobaan dengan guntingan bulu itu: sekiranya yang kering hanya guntingan bulu itu, dan di atas seluruh tanah itu ada embun." demikianlah diperbuat Allah pada malam itu, sebab hanya guntingan bulu itu yang kering, dan di atas seluruh tanah itu ada embun. 

bukankah kita juga berbuat seperti yang dilakukan Gideon untuk meyakinkan kita akan sesuatu dari Allah. 

kita tidak perlu merasa bersalah atau merasa berdosa sebab Allah juga tahu kelemahan kita dan Allah ijinkan kita untuk menguji sesuatu dariNya supaya kita yakin bahwa Dialah Tuhan Allah yang berkuasa atas segala sesuatu. 

1 Tesalonika 5:20-21 
dan janganlah anggap rendah nubuat-nubuat.  
Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik

namun jangan sampai tujuan menguji sesuatu dimaksudkan untuk mencobai Allah, seperti yang dilakukan orang farisi yang berulangkali mencobai Yesus. 

Markus 8:11-12 
muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus, untuk mencobai Dia mereka meminta dari padaNya suatu tanda dari sorga maka mengeluhlah Yesus dalam hatiNya dan berkata: "mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberi tanda." 

orang beriman yang telah menjalin relasi intim dengan Allah, tidak perlu lagi tanda dari Allah sebab ia sudah yakin bahwa segala sesuatu dari Allah itu baik adanya

memang butuh proses waktu meyakini sesuatu itu berasal dari Allah, bila kita diberi karunia discerment maka kita tak perlu lagi tanda-tanda lahiriah. 

Yesus senang jika kita mempercayaiNya meskipun tidak melihat tanda dariNya. 

Yohanes 20:29 
kata Yesus kepada Tomas: "karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." 

namun ada orang berpandangan bahwa harus hati-hati berhubung sekarang ini banyak penipuan yang dilakukan orang untuk kepentingan pribadi maka ujilah apakah sesuatu itu berasal dari Allah. 

Injil Lukas hari ini mengisahkan tentang orang-orang Farisi meminta tanda-tanda kedatangan Kerajaan Allah. 

Lukas 17:20-21
atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kataNya: 
"Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu." 

jawaban Yesus singkat saja bahwa tidak perlu meminta tanda sebab Kerajaan Allah ada diantara kita. 

apa maksudnya? Kerajaan Allah itu apa? 
Roma 14:17 
Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus. 

jika keadaan hidup kita mengalami suatu sukacita Ilahi, damai sejahtera, hidup di dalam kebenaran sesuai kehendak Allah maka Allah merajai kehidupan kita sepenuhnya dan seluruhnya. 
dengan demikian berarti Kerajaan Allah ada di dalam diri kita. 

itu sebabnya Yesus bilang tidak perlu meminta tanda atau mencari kesana kemari Kerajaan Allah. 

lalu bagaimana orang belum mengalami sukacita, damai sejahtera, dan belum hidup di dalam kebenaran Allah? 

yach segeralah bertobat dan arahkanlah seluruh hidupmu hanya kepada Allah dengan meninggalkan cara hidup lama yang tidak berkenan bagNya 

ini bukan suatu pilihan tetapi keputusan jika engkau mau mengalami hidup damai sejahtera dan sukacita Ilahi maka harus hidup di dalam kebenaran Allah. 

ke3 hal ini merupalan satu kesatuan yang tak terpisahkan, istilahnya satu paket yang tidak bisa dipilih-pilih, misal: mau damai sejahtera dan sukacita Ilahi, tapi tidak mau hidup di dalam kebenaran Allah ... yo ndak iso, ga bisa. 

apakah orang semacam ini masih ada? 
ya masih buanyak. 
mau Berkat Tuhan tapi ogah ninggalin kebiasaan hidup semau gue, dengan alasan Yesus juga tahu kalau roh kita nurut tapi daging kita lemah. 

Matius 26:41 
berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tapi daging lemah. 

sangat jelas, 
Kerajaan Allah tidak berbicara tentang kerajaan dunia melainkan berbicara tentang suatu keadaan hidup seseorang yang mengalami hidup di dalam damai sejahtera dan sukacita Ilahi karena hidup di dalam kebenaran Allah. 

orang kaya akan menyanggah dengan berkata : hidup saya damai sejahtera dan sukacita selalu setiap hari, mau apa saja tersedia dan tak pernah kekurangan. 

lalu apa bedanya dong : hidup di dalam 
Kerajaan Allah dan kerajaan dunia? 
tentu ada bedanya ! 

kerajaan dunia 
mengutamakan kuasa dan uang 
damai sejahtera dan sukacita berasal dari dunia yang sifatnya sementara. 

contoh : 
hari ini sukses dan cuan duit buanyaaak tentu sukacita dong dan hati damai karena telah berhasil mencapai target. 

paling sekitar 1 minggu atau sebulan deh sudah pasang target berikutnya lebih besar dari yang sudah tercapai dan bila berhasil kembali maka seterusnya pasang target yang lebih tinggi lagi. 

dan begitulah sampai akhirnya sukacita dan damai sejahtera memudar atau hilang karena terus-menerus dikejar impiannya mencapai target yang diyakininya akan membuat dirinya sukacita dan damai sejahtera selalu. 

ia hidup dalam kebenaran prinsip dunia yang mengatakan bahwa sukacita dan damai sejahtera hanya dapat diperoleh bila ada uang-harta kekayaan dunia dan ada kuasa untuk memperoleh uang. 

orang dunia mengejar kuasa dan uang untuk memperoleh damai sejahtera dan sukacita supaya hidupnya bahagia. 

Kerajaan Allah 
meski sama-sama mengalami sukacita dan damai sejahtera namun bedanya adalah berasal dari Allah yang sifatnya kekal dan tidak terpengaruh ada atau tidak adanya kuasa dan uang/harta. 

pasti tidak percaya dan dengan sinis akan berkata : 
itu sih teori dan tidak mungkin ? 

orang yang hidup di dalam kebenaran Tuhan menyadari bahwa segala yang ada di dunia ini hanya sementara dan mereka tidak mau mengikat diri oleh hal yang berhubungan dengan kuasa dan uang atau harta dunia

1 Timotius 6:6-8 
memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kitapun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. asal ada makanan dan pakaian, cukuplah

bukan berarti tidak perlu uang tetapi tidak mau terikat oleh uang. 
percaya atau tidak? 
orang harus mengalami sendiri maka ia baru akan percaya. 

pernahkah anda mengalami kesulitan tidak mempunyai uang untuk keperluan makan dan sandang-pangan? 

bagi yang pernah mengalaminya, 
coba renungkan bagaimana engkau berhasil melewati masa-masa seperti itu bukankah Tangan Tuhan menolongmu keluar dari masa krisis dalam hidupmu! 

ceritakan bagaimana sukacita dan damai sejahtera Allah yang kau terima? 
sulit menjabarkan melalui kata-kata untuk mengungkapkan sukacita dan damai sejahtera Allah. 

sekali saja kita mengalami sukacita dan damai sejahtera Allah maka seumur hidup kuta tidak akan pernah lupa dan kita akan terharu penuh ucapan syukur kepada Allah yang telah mengangkat hidup kita karena menerima Anugerah Kasih Agape dari Allah. 
kita akan berusaha senantiasa hidup di dalam kebenaran Allah. 

sukacita dan damai sejahtera Allah jauh melebihi sukacita dan damai sejahtera yang dunia berikan. 
kagak percaya, buktikan sendiri? 

Ingat satu paket dan tak bisa pilih-pilih : 
asalkan kita mau hidup di dalam kebenaran Allah maka 
mengalami sukacita dan damai sejahtera Allah!!!  

suatu tantangan bagi kita : 
apakah betul perkataan Yesus : 
sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu. (Lukas 17:21b). 

REFLEKSI DIRI 

apakah aku mau senantiasa Kerajaan Allah menguasai sepenuhnya 
di dalam diriku dan di kehidupanku? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com