Jumat, 27 November 2015

RUNTUHNYA YERUSALEM

Renungan Harian 26 November 2015 
RUNTUHNYA YERUSALEM
(Lukas 21:20-28) 

Daniel 6:12-28
Tambaham Daniel 3:68-74


Saudara/i dalam Yesus Kristus, 

Sepekan ini bacaan Injil berkisar tentang tanda-tanda akhir jaman dimana kita dinasehati mesti siap sedia dan akan mengalami penderitaan / penganiyaan sebelum tiba saatnya Yesus datang untuk keduakalinya mengadili kita. 

salah satu tanda akhir jaman adalah runtuhnya kota Yerusalem.dan Yesus mengingatkan agar penduduk Yerusalem bersiap sedia menghadapinya bila tiba saatnya. 

Lukas 21:20-21 
apabila kamu melihat Yerusalem dikepung oleh tentara-tentara, ketahuilah, bahwa keruntuhannya sudah dekat. 
pada waktu itu orang-orang yang berada di Yudea harus melarikan diri ke pegunungan, dan orang-orang yang berada di dalam kota harus mengungsi, dan orang-orang yang berada di pedusunan jangan masuk lagi ke dalam kota. 

begitu menakutkan dan menggetarkan jiwa bahkan menggoyahkan iman bila di depan mata harus berhadapan pada situasi chaos atau kerusuhan yang menghancurkan. 

Lukas 21:23-24 
celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini, dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yg tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu. 

dan kenyataannya di tahun 70 Yerusalem runtuh dihancurkan tentara Romawi. 

sungguh suatu ironi yang kita saksikan yaitu bagaimana Yerusalem yang megah dan termashyur di jaman raja Daud dan mengalami puncak kejayaan pada masa raja Salomo namun sangat disayangkan mengalami kehancuran yang disebabkan kedegilan bangsa Israel mengkhianati Allah berulang-kali dan tidak setia. 

justru bangsa Romawi yang bertobat dan tunduk kepada Allah mengalami kebangkitan hingga dipercayakan menjadi pusat gereja Tuhan di Vatican meski terpecah menjadi katolik dan kristen protestan. 

sedangkan kota Yerusalem hingga kini tidak damai dan mengalami kekacauan sebab bangsa Palestina dan Israel bertikai memperebutkan Yerusalem. 

Yerusalem terus menerus bergolak; mengalami kehancuran, kemudian dibangun kembali. 
hal ini mencerminkan sikap bangsa Israel sejak jaman perjanjian lama bolak-balik bertobat dan berbuat dosa lagi. 
(baca kitab hakim-hakim dan raja-raja) 

apa maknanya bagi kita? 

sikap hidup penduduk Yerusalem mencerminkan sikap hidup orang beriman yang sebentar tobat dan kumat berbuat dosa lagi begitu seterusnya. 

ketika mendengar berita akan ada kerusuhan, malapetaka, bencana alam, sudah khawatir,  apalagi sudah datang masa kesesakkan hidup maka barulah mencari Tuhan dan rajin beribadah kepadaNya. 

Lukas 21:23b 
... sebab akan datang kesesakan yang dahsyat atas seluruh negeri dan murka atas bangsa ini 

sebentar lagi musim hujan dan banyak orang cemas, khawatir datangnya banjir atau yang tinggal di kawasan gunung akan takut bila meletus. 

Lukas 21: 25-26 
akan ada tanda-tanda pada matahari dan bulan dan bintang-bintang, dan di bumi bangsa-bangsa akan takut dan bingung menghadapi deru dan gelora laut. 
orang akan mati ketakutan karena kecemasan berhubung dengan segala apa yang menimpa bumi ini, sebab kuasa-kuasa langit akan goncang. 

berbagai situasi yang mengancam keselamatan diri dan kepentingan diri maka biasanya orang akan berdoa memohon pertolongan Tuhan. 

gereja menjadi penuh sesak didatangi umat bahkan komunitas rohani seperti persekutuan doa (=pdkk) juga penuh. 

pada waktu kesulitan hidup terjadi maka banyak orang bertobat dan mendekatkan diri kepada Tuhan dengan harapan Tuhan menolong dirinya padahal Tuhan senantiasa mau memberkati manusia. 

Mazmur 119:71 
bahwa aku tertindas itu baik bagiku, supaya aku belajar ketetapan-ketetapanMu

Tuhan mengenal sifat manusia sehingga Ia menggunakan situasi kesulitan hidup sebagai salah satu cara menarik perhatian manusia agar datang kepadaNya dan mau menurutiNya sebab Tuhan rindu manusia mau bersekutu bersamaNya. 

namun seringkali manusia menjauhi Tuhan bila sudah mendapatkan apa yang diinginkannya dari Tuhan. 

seperti penduduk Yerusalem khususnya dan bangsa Israel umumnya bersikap mendua hati yaitu pada saat menderita berseru kepada Allah tetapi setelah lewat masa kesusahan maka mereka mengkhianati Allah dengan beribadah kepada ilah-ilah lain dan menyembah berhala kepada dewa-dewi. 

runtuhnya Yerusalem menggambarkan runtuhnya keyakinan orang beriman kepada Tuhan dan menjadi tawanan dosa hawa nafsu kedagingan karena menyembah harta dunia sebagai berhala dalam hidupnya sehingga dengan leluasa Iblis menginjak-injak dan menyeret orang beriman mengalami kematian kekal. 

kenapa Yesus mengatakan : 
Lukas 21:23a,24 
celakalah ibu-ibu yang sedang hamil atau yang menyusukan bayi pada masa itu! dan mereka akan tewas oleh mata pedang dan dibawa sebagai tawanan ke segala bangsa, dan Yerusalem akan diinjak-injak oleh bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, sampai genaplah zaman bangsa-bangsa itu

hamil = mengandung 
menyusukan bayi = bayi-bayi rohani 

ibu-ibu hamil atau yang menyusukan bayi menggambarkan orang-orang yang imannya tergoncang menghadapi masa kesesakan / kesulitan hidup dan terlebih berhadapan dengan penganiayaan. 

supaya tidak tergoncang imannya maka 
orang beriman harus dewasa rohaninya. 
kita harus mau dibentuk dari bayi rohani menjadi dewasa rohani. 

kita perlu asupan firman Tuhan dan menjalin relasi intim dengan Tuhan. 

Ibrani 5:12-14 
sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat

untuk itulah kedewasaan rohani sangat penting di dalam pertumbuhan iman kita supaya kita melahirkan / menghasilkan buah-buah kebenaran yang sesuai dengan kebenaran Tuhan. 

dengan demikian pada saat datang segala bentuk kesesakkan dan kesulitan hidup bahkan menghadapi penganiayaan maka imannya tidak akan goyah dan tetap setia dengan keyakinan teguh kepada Tuhan. 

apakah itu gunung meletus, tsunami, bencana alam lainnya tak akan khawatir 
apakah itu penderitaan hidup ataupun berupa penganiayaan akan sanggup ditanggungnya bersama Tuhan karena keyakinan imannya telah teruji setia. 

REFLEKSI DIRI 

apakah imanku teguh dan siap sedia menghadapi hari-hari jahat akan tiba yang mengancam memporak-poranda bahkan akan menghancurkan hidupku? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com