Sabtu, 21 November 2015

KESUCIAN BAIT ALLAH










Renungan Harian 20 November 2015 
KESUCIAN BAIT ALLAH 
(Lukas 19:45-48) 

1 Makabe 4:36-37,52-59 
1 Tawarikh 29:10-12


Saudara/i dalam Yesus Kristus, 

Berjualan di halaman Bait Allah/Gereja mengundang pro dan kontra; tergantung di sisi mana melihatnya dan alasannya. 

urusan duit memang sulit dihindari sebab setiap orang membutuhkannya. 
siapa yang tidak butuh duit?! 

duit itu seperti pisau. 
pisau berguna untuk membantu ibu-ibu di dapur, sebaliknya pisau berbahaya jika dipakai untuk membunuh manusia atau tujuan memeras dengan menyandera. 

begitu juga duit. 
duit berguna untuk membiaya keperluan hidup, sebaliknya duit berbahaya jika digunakan untuk menyogok, kkn, atau tujuan memperkaya diri sendiri dengan mengorbankan orang lain. 

hal ini semua orang juga tahu namun anehnya masih saja dilakukan orang demi kepentingan pribadi. 

mencari duit adalah hal biasa tetapi akan menjadi luar biasa jika mencari duit di waktu yang salah, di tempat yang salah, dan tujuan yang salah. 

jangan pernah mencari duit untuk kepentingan pribadi : 

Pertama 
ketika menangani urusan kerohanian; urusan kegiatan gereja, atau pelayanan komunitas rohani atau kegiatan sosial. 

Kedua 
ketika terselip keinginan/motivasi memegahkan kemuliaan diri dengan mengatas-namakan agama, masyarakat atau atas nama rakyat, demi keluarga dan demi kepentingan pelayanan gereja. 


Yesus mengusir pedagang berjualan di halaman Bait Allah. 
Lukas 19:45-46 
Yesus masuk ke Bait Allah dan mulailah Ia mengusir semua pedagang di situ, kataNya kepada mereka: "ada tertulis: RumahKu adalah rumah doa tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun." 

perhatikan perkataan Yesus : 
mengusir semua pedagang di Bait Allah 
kamu menjadikannya sarang penyamun 

pedagang adalah orang yang menjual sesuatu (=barang/jasa) dengan tujuan mendapat laba atau keuntungan. 
termasuk golongan pedagang adalah orang yang menawarkan jasa dengan tujuan mendapatkan imbalan duit. 

tempat pedagang berjualan mencari duit bukan di halaman Bait Allah / gereja. 
kita lihat, pedagang telah salah memilih tempat, waktu, dan tujuannya. 

apalagi Yesus menegor dengan kata-kata yang keras : sarang penyamun ! 

sarang = suatu tempat sengaja dibuat 
penyamun = perampok 

artinya pedagang sudah berkomplotan atau kongkalikong kerjasama dengan oknum pengurus Bait Allah untuk tujuan kepentingan pribadi di kelompok itu. 

ada makna lain dari bacaan Injil Lukas hari ini yang lebih penting untuk kita renungkan yaitu menjaga kesucian dan kekudusan Bait Allah

kita tahu bahwa Bait Allah, selain berupa bangunan/gedung gereja, juga berarti orang beriman. 

1 Korintus 3:16-17 
tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu. 

tadi dikatakan Yesus bahwa Bait Allah adalah rumah Allah dan rumah doa. 

Allah mau berdiam di dalam diri kita; di dalam tubuh kita, di hati kita, di pikiran kita, dan dimanapun kita berada. 

karena Tuhan ada di dalam diri kita maka ketika kita berada : 

1) di ruangan tamu maka Tuhan hadir dan menyaksikan dan mendengar perbincangan kita dengan tamu kita. 

2) di ruangan makan dan ruangan keluarga; Tuhan lihat apakah kita makan bersama keluarga dan Tuhan dengar obrolan anggota keluarga kita. 

3) di ruangan doa (seharusnya ada) 
Tuhan lihat apakah kita sekeluarga membaca dan merenungkan firmanNya, Tuhan mendengar doa kita sekeluarga 

4) di ruangan kerja juga Tuhan hadir melihat dan mendengar apa saja yang kita kerjakan. 

5) di segala ruangan di rumah kita dan dimanapun kita berada, maka Tuhan ada dan melihat-mendengar semuanya. 

hal ini kelihatannya sepele dan semua orang tahu bahwa Allah itu MAHA TAHU dan MAHA HADIR namun tetap saja masih banyak orang belagak tidak tahu dan berani membohongi Tuhan dengan menyembunyikan motivasi/keinginan yang salah yang Tuhan tak berkenan. 

baca dan renungkan Mazmur pasal 139  
Mazmur 139:7, 10 
kemana aku dapat pergi menjauhi rohMu, ke mana aku dapat lari dari hadapanMu? juga di sana tanganMu akan menuntun aku, dan tangan kananMu memegang aku

kita harus menjaga kesucian Bait Allah yang bersemayam dalam diri kita; tubuh kita, hati dan pikiran kita. 

2 Korintus 7:1 
marilah kita menyucikan diri kita dari semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan kekudusan kita dalam takut akan Allah


REFLEKSI DIRI 

apakah aku sudah menjaga kemurnian, kesucian, dan kekudusan tubuh, jiwa, dan roh diriku agar aku dilayakkan dan Tuhan nyaman tinggal di dalam diriku? 

apakah perbuatanku sudah dibersihkan dari segala motivasi dan keinginan yang terselubung maupun transparan untuk kemuliaan diri sendiri? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com