Selasa, 15 Maret 2016

MENINGGIKAN ANAK MANUSIA












Selasa, 15 Maret 2016 

Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diriKu sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepadaKu. 
                                        (Yohanes 8:28) 

Ketidak-taatan manusia mematuhi ketetapan dan kehendak Allah, sejak dahulu kala terus berulang kali terjadi hingga saat ini dan entahlah apakah terus berlanjut sampai akhir jaman. 

Ketika bangsa Israel menyaksikan mukjizat spektakuler dimana Allah menyertai mereka berjalan ditengah laut Teberau sedangkan bala tentara Firaun semuanya mati tenggelam dan mereka bersorak gembira memuji Allah. 
(baca Keluaran 14:15 sd 15:1-21). 

Namun begitu keadaan di padang gurun tidak sesuai dengan harapan mereka maka bersungut-sungut dan komplain kepada Musa, bahkan menyalahkan Musa yang telah membawa mereka keluar dari Mesir padahal di Mesir hidup mereka tertindas sebagai budak. 

Dalam situasi seperti inilah karakter bangsa Israel terlihat memberontak kepada Musa dan mengkhianati Allah dengan membuat patung berhala yang mereka sembah dan mengandalkan hidup mereka kepada ilah-ilah/berhala. 

Allah menghukum mereka dengan mati dipagut ular tedung sehingga banyak diantara mereka yang mati. 

Bilangan 21:5-6 
Mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: "Mengapa kamu memimpin kami keluar dari Mesir? Supaya kami mati di padang gurun ini? Sebab di sini tidak ada roti dan tidak ada air, dan akan makanan hambar ini kami telah muak." 
Lalu Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka, sehingga banyak dari orang Israel yang mati. 

Bangsa Israel terus menerus mengulangi kesalahan dan perbuatan dosa mereka kepada Allah, kemudian meminta ampun tetapi bila menghadapi kesulitan hidup maka mereka komplain kepada Allah dan meninggalkan iman percaya kepada Allah dengan menyembah ilah-ilah lain. 

Itulah gambaran singkat sifat bangsa Israel di jaman Musa dan Perjanjian Lama, berlanjut terus di jaman Yesus dan Perjanjian Baru. 

Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Korintus agar tidak bersikap seperti bangsa Israel yang mengkhianati Allah. 

1 Korintus 10:6,11 
Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat, Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba. 
(baca selengkapnya pasal 10) 

Bagaimana di jaman kita saat ini, apakah masih berlanjut sifat dan karakter dari bangsa Israel di jaman Musa di dalam diri kita umat kristiani? 
Silahkan mengintropeksi diri masing2. 

Iman seseorang akan teruji pada saat berada dalam tekanan hidup; baik itu karena kemiskinan, kelaparan, penyakit fisik maupun penyakit rohani atau keretakan hubungan di keluarga. 

Perbuatan dosa cenderung muncul di saat-saat seperti inilah dimana kita tidak sabar menahan diri dari kesulitan yang kita alami dan maunya segera instant ditolong oleh Allah. 

Kenyataannya tidak seperti yang kita inginkan sebab tidak setiap permohonan doa dikabulkan Tuhan dan mendorong sebagian diantara kita untuk beralih ke hal-hal diluar Tuhan, sekiranya dapat memenuhi keinginannya. 

kecenderung perbuatan dosa dimulai dari keinginan kedagingan kita yang maunya dituruti dan menolak segala bentuk penderitaan. 

Bagi yang tidak masalah dengan hal duit karena kesuksesannya mengumpulkan harta kekayaan dunia maka beralih ke hal lain, seperti haus pujian, menjadi terkenal dikagumi banyak orang, menginginkan kuasa dan jabatan di dunia sekuler maupun si rohani sekalipun atau menginginkan kepuasan tubuh jasmani; keinginan sex, keinginan mata, keinginan lidah, dsbnya. 

Rasul Paulus mengingatkan 4 hal besar yakni 1 Korintus pasal 10 : 
1) menyembah berhala 
2) percabulan 
3) mencobai Tuhan 
4) jangan bersungut-sungut 

Ke-4 hal ini dilakukan bangsa Israel di jaman Musa yang masih banyak ditiru dilakukan orang hingga sekarang ini. 

Oleh sebab kedosaan bangsanya maka Musa berdoa memohon kepada Allah memberikan pengampunan. 

Allah memerintahkan Musa membuat ular tedung/tembaga ditaruh di sebuah tiang untuk menyembuhkan orang Israel yang dipagut/digigit ular. 

Bilangan 21:8-9 
Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "Buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."  Lalu Musa membuat ular tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang; maka jika seseorang dipagut ular, dan ia memandang kepada ular tembaga itu, tetaplah ia hidup. 

Artinya : setiap kali orang Israel berbuat dosa maka mereka memohon ampun kepada Allah melalui perantaraan sebuah tiang ular tembaga. 

Jadi ketetapan dan peraturan ini yang termasuk dalam hukum Taurat Musa tergenapi di dalam penebusan Yesus dimana IA tergantung di kayu Salib. 

Di jaman sekarang ini kita tidak lagi memandang tiang ular tembaga tetapi memandang kayu Salib Yesus untuk memohon pengampunan dosa. 

Makna simbolis berupa tiang ular tembaga digantikan bentuk nyata dimana Yesus mati tergantung di kayu Salib dan kemudian tidak hanya mati tetapi Yesus bangkit dari kematian. 

Kita hendaknya bangkit dari kematian rohani akibat dosa-dosa yang kita lakukan dengan membangkitkan roh kita bernyala-nyala meninggikan Yesus sebagai Tuhan dan pusat hidup kita. 

Meninggikan Yesus berarti kita junjung tinggi KemuliaanNya dan menghormati Yesus dengan melakukan perintahNya dan kehendakNya. 

Apa itu perintah Yesus kepada kita dan apa itu kehendak Yesus? 

Yohanes 15:12-13 
Inilah perintahKu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, seperti Aku telah mengasihi kamu. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya. 

Yohanea 15:5,7 
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. 

Demikian hendaknya kita semua mau melakukan perintah Yesus dan menjalani hidup di dalam KebenaranNya. 


REFLEKSI DIRI 

Sudahkah aku meninggikan Yesus di dalam kehidupanku sehari-hari dengan melakukan perintahNya dengan taat dan setia menuruti kehendakNya? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ =============

Kalender Liturgi Katolik 
Hari Biasa Pekan V Prapaskah 
Warna Liturgi : Ungu 

Bilangan 21:4-9 
Mazmur 102:2-3,16-21 
Yohanes 8:21-30 
BcO : Bilangan 14:1-25 

============= ☆☆☆ =============

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com