Senin, 25 Juli 2016

CAWAN YESUS








Senin, 25 Juli 2016 

Yesus berkata kepada mereka: 
"CawanKu memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kananKu atau di sebelah kiriKu, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa BapaKu telah menyediakannya." 
                                         (Matius 20:23)  


Kita sebagai umat kristiani mengaku percaya kepada Yesus berarti kita adalah pengikut Yesus dan mempercayakan hidup kita dipimpin oleh Yesus. 

Mengikut Yesus berarti Yesus di depan dan kita dibelakang Yesus. 
Kita mengikuti langkah Yesus; apa saja yang dikerjakanNya, mencontoh sifat atau karakterNya, sikap hati dan pikiran Yesus, visi dan misi yang diembanNya. 

Mengikut Yesus adalah suatu keputusan dan bukan berdasarkan luapan perasaan atau euforia sesaat sebab kita harus menyangkal diri dan memanggul salib seperti yang Yesus lakukan. 

Hal ini seharusnya sudah disadari sejak semula kita memutuskan percaya pada Yesus bahwa bukan hanya dibaptis menjadi seorang Katolik tetapi relasi kita dengan Yesus adalah sangat penting dimana kita bisa mengenal Yesus lebih mendalam sampai kita bisa mengasihi Yesus dengan segenap hati kita. 

Tahu tentang Yesus, terbatas pada sisi pengetahuan saja yang bisa kita peroleh dari membaca Alkitab dan artikel rohani lainnya sedangkan mengenal Yesus berarti kita membangun relasi intim dengan Yesus dari kedalaman hati kita. 

Bacaan Injil hari mengisahkan tentang ibu dari Yakobus dan Yohanes yang meminta kepada Yesus agar kedua anaknya menjadi menjadi wakil Yesus sebab disangkanya suatu saat nanti Yesus menjadi raja. 

Matius 20:20-21 
Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapanNya untuk meminta sesuatu kepadaNya. Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam KerajaanMu, yang seorang di sebelah kananMu dan yang seorang lagi di sebelah kiriMu." 

Dari sini kita bisa mengambil hikmatnya bahwa mengingini kedudukan/jabatan tatkala mengikuti Yesus adalah suatu tindakan yang tidak berkenan bagi Yesus dan bisa kita lihat dari jawaban Yesus menanggapi permintaan tersebut. 

Dari ayat firman dibawah ini terlihat jelas Yakobus dan Yohanes berambisi dan mungkin mereka menyuruh ibunya berbicara meminta jabatan wakil Yesus. 

Matius 20:22 
Yesus menjawab, kataNya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepadaNya: "Kami dapat." 

Ambisi membuat seseorang lupa diri dan tidak dapat menguasai diri saking ingin mendapatkan yang diinginkannya dan orang lain yang melihatnya menjadi sebel atau marah melihat perilakunya; seperti halnya para rasul lainnya marah kepada Yakobus dan Yohanes yang berambisi menjadi wakil Yesus. 

Matius 20:24 
Mendengar itu marahlah kesepuluh murid yang lain kepada kedua saudara itu

Ambisi dan cita-cita itu berbeda cara yang ditempuh untuk menggapai tujuan. 

Ambisi didorong oleh keinginan nafsu harus berhasil walaupun kemampuan dirinya terbatas namun memaksakan diri dengan segala cara demi tercapai ambisi dan demi gengsi harga dirinya. 

Cita-cita didorong semangat berkarya untuk mencapai hasil yang lebih besar dari yang ada sekarang ini namun tidak memaksakan diri bila kemampuannya terbatas dan biasanya ia mau revisi atau merubah cita-citanya semula. 

Cita-cita mengarah kepada target yang realistis sesuai kemampuan sedangkan ambisi mengarah kepada target spektakuler diluar batas kemampuan. 

Dengan kata lain, ambisi adalah cita-cita yang tidak realistis dengan kemampuan. 

Yakobus dan Yohanes langsung jawab bersedia minum cawan Yesus padahal mereka saat belum mengerti maksud cawan Yesus dan apa isi cawan Yesus. 

Hal itu terbukti mereka berdua dan para rasul lainnya ketakutan dan melarikan diri pada saat Yesus ditangkap padahal semula mereka yakin sanggup minum cawan Yesus. 

Kita harus belajar dari pengalaman ini supaya tidak takabur dan memahami bahwa mengikut Yesus itu ada cawan Yesus yang harus kita minum. 

Kita harus mengerti isi cawan Yesus itu adalah penyangkalan diri dan pikul salib serta mengikuti jalan Yesus. 

Setelah kita mengerti; apakah kita mau minum cawan Yesus dan selanjutnya apakah kita tetap taat dan setia sampai akhir tetap minum cawan Yesus? 

Kita harus melalui banyak proses sebelum sampai memutuskan bersedia minum cawan Yesus. 

Yakobus dan Yohanes serta rasul lainnya di proses sedemikian rupa sampai pada keputusan bersedia minum cawan Yesus dan membutuhkan waktu yang panjang. 

Yakobus adalah rasul pertama yang minum cawan Yesus dimana ia mati di hukum pancung oleh raja Agripa sekitar tahun 43-44 sebagai martir dan Yohanes mati di usia sangat tua di pulau Patmos. 

Yesus menasehati murid-muridNya agar tidak mengejar kedudukan/jabatan seperti yang dilakukan pemimpin dunia yang memiliki kuasa memerintah orang lain dengan keras. 

Matius 20:25 
Yesus memanggil mereka lalu berkata: "Kamu tahu, bahwa pemerintah-pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi dan pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. 

Sebaliknya hendaklah memiliki sikap pelayan yang mau melayani orang lain. 

Matius 20:26-27 
Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hambamu. 

Patut disayangkan sampai sekarang ini masih saja terlihat ambisi-ambisi pribadi di paroki-paroki, wilayah, kategorial, maupun di komunitas rohani lainnya. 

Entah kenapa sikap menonjolkan diri sendiri masih menjadi daya tarik yang populer dilakukan oleh orang-orang yang terlibat dalam pelayanan rohani padahal Yesus berulangkali menasehati namun tetap saja terjadi sejak jaman Yesus sampai sekarang. 

Jika saja mau intropeksi diri : 

apa sih yang perlu dibanggakan sebab semua yang kita peroleh berasal dari Tuhan dan hal ini menunjukkan bahwa yang bersangkutan belum memahami makna cawan Yesus, seperti yang pernah dialami Yakobus dan Yohanes. 

Sekali lagi diingatkan supaya tidak lupa bahwa cawan Yesus berisikan : penyangkalan diri, memanggul salib, dan mengikuti jalan Yesus. 

Seperti kata Yesus bahwa kita akan minum cawanNya (ayat 23a) bila kita mau mengikuti Yesus sebab DIA telah memberikan diriNya untuk orang lain yaitu memberikan nyawaNya menjadi tebusan untuk kita manusia. 

Matius 20:28  
sama seperti Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawaNya menjadi tebusan bagi banyak orang. 

J A D I 

Sangat jelas bedanya tujuan kita minum cawan Yesus untuk ikut ambil bagian menuruti jalan yang ditempuh Yesus dan bukan bertujuan untuk diri sendiri atau mengejar jabatan atau menonjolkan diri atau kepentingan pribadi. 

REFLEKSI DIRI 

Apakah sikapku mementingkan jabatan atau kedudukan daripada memahami makna cawan Yesus agar dengan penuh kerelaan minum cawan Yesus? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
Pesta St Yakobus Rasul 
Warna Liturgi : Merah 

2 Korintus 4:7-15 
Mazmur 126:1-6 
Matius 20:20-28 
BcO : Ayub 23:1-24:12 

============= ☆☆☆ ============

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com