Sabtu, 16 Juli 2016

SADARLAH HAI ORANG FASIK !!!









Sabtu, 16 Juni 2016 

Celakalah orang-orang yang merancang kedurjanaan dan yang merencanakan kejahatan di tempat tidurnya; yang melakukannya di waktu fajar, sebab hal itu ada dalam kekuasannya. 
                 (Mikha 2:1-5) 


Kejahatan makin menggurita menindas orang-orang lemah tak berdaya bahkan meresahkan masyarakat disetiap negara di dunia ini. 

Bebagai upaya dilakukan pemerintah untuk memberantas kejahatan, misalnya menerapkan hukuman mati namun tetap saja timbul jenis kejahatan baru. 

Kejahatan fisik maupun kejahatan halus terselubung sepertinya sudah tidak takut lagi kepada Tuhan dan di alam pikiran mereka sudah tidak ada dosa sebab hati mereka sudah mengeras tertutup oleh keinginan kedagingan dan hawa nafsu. 

Mazmur 10:7-8 
Mulutnya penuh dengan sumpah serapah, dengan tipu dan penindasan; di lidahnya ada kelaliman dan kejahatan. Ia duduk menghadang di gubuk-gubuk, di tempat yang tersembunyi ia membunuh orang yang tak bersalah. Matanya mengintip orang yang lemah. 

Dari berbagai konseling dan pengalaman diketahui bahwa sesungguhnya orang jahat itu disebabkan hatinya terluka oleh masa lalunya gelap dan menyakitkan.  

Di satu sisi memang amat menyebalkan melihat perilaku orang jahat dan sangat merusak keadaan hidup yang tenang tapi jika kita menilik latar belakang hidup mereka sangat menyedihkan. 

Membutuhkan belas kasihan yang tulus dan kemurahan hati berlimpah untuk memaafkan dan melayani orang jahat. 

Bagi yang pernah melayani narapidana di penjara, sudah terbiasa dengan sikap mereka dan sungguh memprihatinkan masa depan mereka. 

Orang jahat itu hati nuraninya hampir tertutup oleh luka batinnya sehingga iman mereka seakan-akan mati padahal bila saja kita peduli dan mau melayani makan semangat mereka bisa berkobar memulai hidup baru di dalam Tuhan sebab iman yang mati di hidupkan oleh kuasa firman Tuhan yang kita beritakan dan oleh pelayanan kasih kita. 

Yang agak repot adalah orang fasik sebab mereka ibaratnya invisible man, secara fisik terlihat tidak ada masalah; oranf fasik percaya kepada Tuhan dan beribadah/misa ekaristi digereja. 

Orang fasik menjalani hidup menurut prinsip dan keinginan sendiri dan boleh dikatakan mereka tidak mau tahu dan tidak mau mengikuti prinsip dan sikap hidup menurut kebenaran Tuhan. 

Mereka jarang mau membaca firman Tuhan dan seandainya membaca juga tetapi tidak mau menerapkan firman sebagai pedoman perilakunya sehari2. 

Orang fasik mengandalkan prinsip dan sikap hidup menurut kebiasaan dunia dan falsafah hidupnya menuruti apa kata dunia tentang kebenaran. 

Dan biasanya mereka ngotot dan sangat yakin pada prinsipnya berdasarkan atas pengalaman hidupnya yang ia peroleh mungkin dari orangtuanya, ajaran dari leluhur, dan hasil pemikirannya sendiri. 

Yesus menasehati supaya bersandarlah pada Tuhan dan bukan kepada ajaran leluhur atau dari pengertian/kemampuan intelektual diri sendiri. 

Markus 7:7-9 
Percuma mereka beribadah kepadaKu, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia." Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri. 

Orang fasik mengesampingkan bahkan mengabaikan firman Tuhan dan memilih menuruti prinsip kebenaran dunia. 

Markus 7;13 
Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan. 

Kita sebagai umat kristiani tidak boleh mendua hati seperti sikap orang fasik dan sikap bangsa Israel melainkan kita harus fokus dan menempatkan Tuhan diatas segala hal dan membiarkan diri kita dikuasai oleh Tuhan sepenuhnya atau istilahnya biarlah Tuhan merajai di dalam hidupku. 

Waspadalah terhadap sikap hidup orang fasik mendua hati sebab berpotensi kuat menjerumuskan orang ke perbuatan jahat karena sudut pandangnya telah berubah dari sudut pandang Tuhan dan bahkan menganggap Tuhan tidak ada dan mengutamakan dirinya sendiri. 

Mazmur 10:4-6 
Kata orang fasik itu dengan batang hidungnya ke atas: "Allah tidak akan menuntut! Tidak ada Allah!", itulah seluruh pikirannya. Tindakan-tindakannya selalu berhasil; hukum-hukumMu tinggi sekali, jauh dari dia; ia menganggap remeh semua lawannya. 
Ia berkata dalam hatinya: "Aku takkan goyang. Aku tidak akan ditimpa malapetaka turun temurun." 

Dan juga waspadalah terhadap sikap hati yang mulanya kecewa, lalu tawar hati karena timbul akar pahit di benak dan di pikirannya, akhirnya menjadi luka batinnya dan imannya menjadi mati. 

Ibrani 12:15 
Jagalah supaya jangan ada seorangpun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang

Jikalau keadaan seseorang seperti ini maka tidak heran semakin hari sikap dan perbuatannya mementingkan diri sendiri dan berubah menjadi jahat sekali kepada orang lain karena sudah tidak peduli pada keadaan orang lain selain keadaan dirinya dan keluarganya sendiri dan juga pada kelompoknya sendiri. 

Itu sebabnya mengapa Yesus datang ke dunia ini untuk menebus dosa manusia dan menyelamatkannya sebab Allah tahu tidak ada satu orangpun selamat dari akibat dosa yang manusia lakukan. 

Yesus rela berkorban demi keselamatan manusia meskipun kedatanganNya tidak diterima oleh sebagian orang. 

Matius 12:18-21 
"Lihatlah, itu HambaKu yang Kupilih, yang Kukasihi, yang kepadaNya jiwaKu berkenan; Aku akan menaruh rohKu ke atasNya, dan Ia akan memaklumkan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berbantah dan tidak akan berteriak dan orang tidak akan mendengar suaraNya di jalan-jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskanNya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkanNya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. Dan padaNyalah bangsa-bangsa akan berharap." 

Bahkan orang yang mengaku percaya kepada Yesus ternyata juga menolak untuk menjalani hidup menurut ajaran dan jalan yanv Yesus tunjukkan. 

Jangan sampai kita menyalibkan Yesus untuk kedua kali karena pemberontakan kita yang tidak mau menerima Yesus dan segala yang dikatakanNya padahal Yesus telah mengorbankan diri demi kita agar beroleh keselamatan dan hidup kekal bersamaNya di Sorga. 

REFLEKSI DIRI 

Apakah aku serius bertekad berhenti berbuat dosa dan tidak melakukan lagi segala perbuatan jahat di mata Tuhan? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
SP Maria dr Gunung Karmel 
Warna Liturgi : Hijau 

Mikha 2:1-5 
Mazmur 10:1-4,7-8,14 
Matius 12:14-21 
BcO : Ayub 7:1-21

============= ☆☆☆ ============


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com