Rabu, 13 Juli 2016

MINTALAH HIKMAT KEPADA TUHAN









Rabu, 13 Juni 2016 

Sebab Tuhan tidak akan membuang umatNya, dan milikNya sendiri tidak akan ditinggalkanNya. 
                      (Mazmur 94:14)


Pernahkah anda mendengar ada orang berkata begini : "mengapa Tuhan membiarkan bencana alam memporak-porandakan kehidupan orang? 

mengapa kejahatan sadis/kejam meraja-lela, banyak korban berjatuhan, dibiarkan oleh Tuhan sebab menurut kita orang jahat itu dimatikan saja agar tidak meresahkan masyarakat. 

mengapa orang kaya semakin kaya dan orang miskin semakin tidak berdaya padahal orang miskin biasanya paling rajin berdoa sambil menangis sedih dan rajin bekerja namun hasilnya tidak cukup memenuhi kebutuhan pokok hidupnya. 

Dan masih banyak perkataan "mengapa" ditujukan kepada Tuhan atas berbagai peristiwa hidup. 

Bagi orang yang mengeluh seperti ini, ada jawabannya yaitu Mazmur 94:14; 
Tuhan tak pernah membiarkan umatNya berjuang sendirian sebab Tuhan adalah Kasih dan sangat mengasihi umatNya. 

umatNya = orang yang menjalani hidup di jalan kebenaran Tuhan. 

Segala peristiwa hidup yang terjadi di dunia ini, Tuhan tahu dan bukan sekedar tahu tetapi Tuhan bertindak. 
masalahnya kita tidak tahu apa yang Tuhan lakukan dan sebaliknya Tuhan tahu apa yang kita lakukan. 

Mazmur 94:9-10 
Dia yang menanamkan telinga, masakan tidak mendengar? Dia yang membentuk mata, masakan tidak memandang? Dia yang menghajar bangsa-bangsa, masakan tidak akan menghukum? Dia yang mengajarkan pengetahuan kepada manusia? 

Kita sangat membutuhkan hikmat agar dapat memahami kehidupan ini yang seringkali kita menganggapnya misteri padahal disebabkan ketidak-tahuan kita memaknai peristiwa hidup yang terjadi. 

Yakobus 1:5-8 
Apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, — yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit —maka hal itu akan diberikan kepadanya. 
Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah mengira, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya

Kita perhatikan ayat firman Tuhan ini. 
Kita minta hikmat kepada Tuhan dengan penuh keyakinan iman dan tidak boleh ragu-ragu sebab akibatnya akan mendua hati dan hidup kita tidak tenang. 

Seringkali kita berdoa kepada Tuhan dengan iman yang ragu-ragu; apakah Tuhan mengabulkan permintaanku? 

Persoalannya adalah bila yang kita minta itu kebutuhan hidup yang sangat kita perlukan, seperti misalnya berdoa minta makanan karena persediaan makanan di rumah tinggal buat besok. 
Baca saja kisah seorang janda di Sarfat yang hanya memiliki makanan untuk terakhir kali 
(1 Raja 17:7-24). 

Keyakinan kita kepada Tuhan adalah paling krusial/penting dalam segala hal aspek kehidupan ini. 

Untuk itu kita membutuhkan hikmat agar mengerti dan dapat memaknai segala peristiwa hidup ini dengan keyakinan iman bahwa Tuhan pasti menolong kita. 

Yesus mengatakan bahwa Bapa Surgawi menyatakan segala sesuatu kepada orang kecil dan menyembunyikannya bagi orang bijak. 

Matius 11:25-26 
Pada waktu itu berkatalah Yesus: "Aku bersyukur kepadaMu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepadaMu. 

Mengapa demikian? 

orang kecil maksudnya adalah orang yang tidak bersandar pada hikmatnya dan kemampuannya sendiri. 
orang bijak biasanya sangat percaya diri pada hikmat dan kemampuannya. 

MengInjili orang kecil lebih mudah mau menerima sedangkan kepada orang bijak cenderung lebih susah sebab mereka membandingkan Injil dengan pengetahuan hikmatnya dan seringkali terjadi perdebatan

Semakin tinggi kemampuan intelektual seseorang semakin tinggi kepercayaan dirinya dan cenderung mengklaim dirinya lebih bijak dibandingkan dengan orang lain, bahkan tidak sedikit yang berani berdebat dengan Hikmat Tuhan. 

Ini pelajaran penting tentang hikmat sebab Yesus mengatakan demikian untuk mengingatkan orang bijak supaya sadar diri bahwa hikmatnya itu berasal dari Tuhan. 

Janganlah berlaku seperti Lusifer yang sombong karena menyamakan dirinya sama dengan Tuhan. (baca renungan kemarin 12 Juni 2016). 

Untuk memperoleh hikmat maka kita harus takut kepada Tuhan, maksudnya kita tunduk kepada Tuhan dan mengikuti segala ketetapan, perintah, dan kehendakNya. 

Amsal 1:7 
Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. 


REFLEKSI DIRI 

Apakah aku bersandar pada hikmat Tuhan daripada hikmat diriku sendiri? 
  
Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
Henrikus 
Warna Liturgi : Hijau 

Yesaya 10:5-7,13-16 
Mazmur 94:5-10,14-15 
Matius 11:25-27 
BcO : Ayub 4:1-21

============= ☆☆☆ ============

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com