Senin, 11 Juli 2016

HIDUP BERKENAN DI HADAPAN TUHAN








Senin, 11 Juni 2016 

Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku; siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya
                           ( Mazmur 50:23 )

Mengawali renungan kita hari ini dengan suatu pertanyaan : bagaimana sikap hidup benar di hadapan Tuhan Allah? 

Jawabannya ada pada bacaan pertama dari kitab Yesaya, bacaan Injil Matius, dan kitab Mazmur hari ini. 

Ketiga bacaan tersebut sangat jelas bila mau membaca dan merenungkannya dan maknanya sangat dalam berguna bagi iman kita supaya semakin teguh. 

A. Yesaya 1:11-17 

Nabi Yesaya menasehati bangsa Israel agar mereka menjauhi perbuatan jahat di mata Allah tidak berkenan sebab sikap mereka mendua hati; menyembah Allah dan juga menyembah ilah-ilah lain dari bangsa kafir atau bangsa lain. 

Yesaya 1:16 
Basuhlah, bersihkanlah dirimu, 
jauhkanlah perbuatan-perbuatanmu yang jahat dari depan mataKu. 
Berhentilah berbuat jahat. 

Sejak Harun membuat patung anak lembu dari emas di padang gurun (Keluaran pasal 32), dimana bangsa Israel mengkhianati Allah sampai masa pembuangan setelah kerajaan utara dikuasai bangsa Asyur dan kerjaaan selatan dikuasai oleh bangsa Babilonia. 

Pada saat susah, bangsa Israel berteriak minta tolong kepada Allah tetapi setelah diberkati Allah, mereka mulai mendirikan mezbah penyembahan dewa baal atau dewa-dewi lainnya. 

Mereka terpengaruh kebiasaan adat istiadat bangsa lain, termasuk iman percaya mereka kepada Yahwe/Allah mudah sekali goyah dengan berpaling kepada ilah-ilah lain diluar Yahwe/Allah. 

Ulangan 12:29-32 
Apabila Tuhan, Allahmu, telah melenyapkan dari hadapanmu bangsa-bangsa yang daerahnya kaumasuki untuk mendudukinya, dan apabila engkau sudah menduduki daerahnya dan diam di negerinya, maka hati-hatilah, supaya jangan engkau kena jerat dan mengikuti mereka, setelah mereka dipunahkan dari hadapanmu, dan supaya jangan engkau menanya-nanya tentang allah mereka dengan berkata: Bagaimana bangsa-bangsa ini beribadah kepada allah mereka? Akupun mau berlaku begitu. Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap Tuhan, Allahmu; sebab segala yang menjadi kekejian bagi Tuhan, apa yang dibenciNya, itulah yang dilakukan mereka bagi allah mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi allah mereka. Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu lakukan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya. 

Bagaimana dengan sikap kita kepada Tuhan Allah; apakah sama seperti sikap bangsa Israel? 

Kenyataannya adalah tidak berbeda jauh dengan sikap bangsa Israel. 
Seringkali kita mendekat ke Tuhan pada saat membutuhkan BerkatNya dan saat ada masalah pelik maka sikap kita jadi manis dan penurut di hadapan Tuhan. 

Tiba-tiba jadi rajin berdoa, aktif di Paroki, pelayanan kesana kemari oke dan jarang sekali menolak namun setelah Tuhan memberkati dirinya dan sudah dipulihkan maka mulailah sibuk dengan bisnis atau pekerjaannya. 

Tuhan Allah sudah hafal trick atau cara kita bermanis muka pada saat susah tapi Tuhan itu sangat baik dan masih mau memberkati kita walaupun kita ini berdosa dan sebetulnya tidak layak kita menerima berkatNya. 

Sepanjang tidak menyembah kepada ilah atau dewa-dewi maka biasanya Tuhan masih memberkati supaya kita sadar bertobat dan mau kembali kepada Tuhan dengan melepaskan ilah-dewa/i lain. 

Nabi Yesaya menyampaikan beberapa peringatan Allah kepada bangsa Israel: 

1) Jagalah kekudusan 

Yesaya 1:11-12 
"Untuk apa itu korbanmu yang banyak-banyak?" firman Tuhan; "Aku sudah jemu akan korban-korban bakaran berupa domba jantan dan akan lemak dari anak lembu gemukan; darah lembu jantan dan domba-domba dan kambing jantan tidak Kusukai. Apabila kamu datang untuk menghadap di hadiratKu, siapakah yang menuntut itu dari padamu, bahwa kamu menginjak-injak pelataran Bait SuciKu?" 

2) Bersikaplah jujur dalam perbuatan 

Yesaya 1:13 
Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagiKu. Kalau kamu merayakan bulan baru dan sabat atau mengadakan pertemuan-pertemuan, Aku tidak tahan melihatnya, karena perayaanmu itu penuh kejahatan. 

3) Tinggalkan kebiasaan adat istiadat 

Yesaya 1:14 
Perayaan-perayaan bulan barumu dan pertemuan-pertemuanmu yang tetap, Aku benci melihatnya; semuanya itu menjadi beban bagiKu, Aku telah payah menanggungnya

Ketiga hal tersebut hendaknya menjadi perhatian kita agar tidak berbuat hal-hal yang tidak berkenan di mata Tuhan. 

Tuhan menghendaki agar kita berbuat kebaikan dan tidak berbuat kejahatan. 

Yesaya 1:17 
Belajarlah berbuat baik; usahakanlah keadilan, kendalikanlah orang kejam; belalah hak anak-anak yatim, perjuangkanlah perkara janda-janda! 

Bila kita bandel dan tetap berbuat jahat maka Tuhan tidak menjawab doa kita. 

Yesaya 1:15 
Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan mukaKu, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah. 


B. Mazmur 50:8-9,16-17,21,23 

Tuhan menjelaskan apa sebabnya kita menerima penghukuman dariNya : 

1) Tidak menuruti firmanNya 

Mazmur 50:16-17 
Kepada orang fasik Allah berfirman: Apakah urusanmu menyelidiki ketetapanKu, dan menyebut-nyebut perjanjianKu dengan mulutmu, padahal engkaulah yang membenci teguran, dan mengesampingkan firmanKu

Orang fasik adalah orang yang hidupnya menuruti cara-cara duniawi meskipun ia mengaku percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus. 

Mengesampingkan firmanKu artinya menyepelekan firman Tuhan sebab lebih mengandalkan prinsip-prinsip hidupnya berdasarkan kekuatan dirinya dan dari pengalaman hidupnya. 

Amsal 13:13 
Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa taat kepada perintah, akan menerima balasan

Semakin sukses seseorang dalam hal karier, bisnis, dan harta kekayaannya maka orang ini biasanya merasa tidak membutuhkan nasehat dan pengajaran dari firman Tuhan sebab prinsip dan cara yang ia lakukan terbukti berhasil tanpa didasari oleh firman Tuhan. 

2) Tidak menghormati Tuhan 

Mazmur 50:21 
Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam diri; engkau menyangka, bahwa Aku ini sederajat dengan engkau. Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara ini ke hadapanmu. 

Lihatlah orang-orang yang seenaknya berbuat kejahatan bahkan bangga atas keberhasilan yang diperolehnya dari perbuatan jahatnya; dari korupsi, menipu orang lain, merampas milik orang lain, berbuat curang dan tidak jujur dalam menjalankan bisnisnya atau kariernya dan masih banyak kejahatan lainnya mulai dari cara halus sampai cara kasar. 

Orang tidak takut lagi kepada Tuhan dan dosa tidak diakui lagi sebagai dosa. 
Mereka lebih takut miskin, takut dihukum oleh pengadilan dunia, takut ketahuan oleh KPK, Kantor Pajak, takut namanya tidak terkenal dan tidak dipuji orang, dan sebagainya sehingga mereka berbuat apa saja asalkan keinginannya tercapai. 


C. Matius 10:34-42 

Yesus menasehati dan mengingatkan kita, fokus dan mengandalkan Tuhan. 
Hendaknya kita perhatikan dan turuti nasehat Yesus. 

1) Kasihilah Tuhan Allah sepenuhnya 

Matius 10:37 
Barangsiapa mengasihi bapa atau ibunya lebih dari padaKu, ia tidak layak bagiKu; dan barangsiapa mengasihi anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari padaKu, ia tidak layak bagiKu. 

2) Kasihilah sesamamu 

Matius 10:42 
Barangsiapa memberi air sejuk secangkir sajapun kepada salah seorang yang kecil ini, karena ia muridKu, Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia tidak akan kehilangan upahnya dari padanya. 

3) Hiduplah menuruti jalan Yesus 

Matius 10:38 
Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagiKu. 

4) Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan 

Matius 10:39 
Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. 

5) Hormatilah Tuhan dan sesamamu 

Matius 10:40-41 
Barangsiapa menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku. Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar. 

J A D I 

Ada sepuluh (=10) langkah untuk hidup benar di hadapan Tuhan Allah. 

Sangat jelas bahwa kedatangan Yesus untuk melepaskan keterikatan sikap hidup menuruti cara-cara duniawi dan memisahkan kita sebagai anak-anak Tuhan dari anak-anak dunia. 

Matius 10:34-36 
Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya. 

Orang dunia memandang dari sudut pandang peraturan dan kebiasaan adat istiadat leluhur yang berorientasi pada prinsip kebenaran dunia. 

Yesus menegaskan bagaimana cara kita mengikutiNya dan memisahkan kita dari dunia sebab kita ini anak-anak Allah. 

Yohanes 1:12 
Semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya. 

Rasul Paulus mengatakan bahwa kita ini warganegara Sorga dan kita dilahirkan ke dunia ini akibat dosa dan tiba saatnya nanti kita kembali ke Sorga. 

Filipi 3:20-21 
Karena kewargaan kita adalah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat, yang akan mengubah tubuh kita yang hina ini, sehingga serupa dengan tubuhNya yang mulia, menurut kuasaNya yang dapat menaklukkan segala sesuatu kepada diriNya. 

Alangkah bodohnya bila ada orang yang mau melepaskan kewargaan sorga demi menjadi warganegara dunia karena tidak mau mengikuti Yesus !!! 

REFLEKSI DIRI 

Apakah aku masih mau menengok ke hal lain dengan menuruti cara dan prinsip kebenaran dunia padahal Yesus telah menunjukan bagaimana mengikutiNya? 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

============= ☆☆☆ ============

Kalender Liturgi Katolik 
PW. St Benediktus 
Warna Liturgi : Putih 

Yesaya 1:11-17 
Mazmur 50:8-9,16,17,21,23 
Matius 10:34-11:1 
BcO : Ayub 2:1-13 

============= ☆☆☆ ============

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com