Rabu, 19 April 2017

EMAUS (BAGIAN-1)








Rabu, 19 April 2017 

A. BACAAN PERTAMA 
KISAH 3:1-10 

Petrus memyembuhkan orang lumpuh sejak lahir yang duduk setiap hari di pintu gerbang Bait Allah. 

B. MAZMUR TANGGAPAN 
MAZMUR 105:1-9 

Mazmur ini mengungkapkan bersyukur kepada Tuhan dan bersuka hati bagi orang-orang yang mencari Tuhan. 

C. BACAAN INJIL 
LUKAS 24:13-35 

Hari Sabat sesudah Yesus dimakamkan ada dua orang murid pergi ke kampung Emaus dan memperbincangkan hal-hal yang telah terjadi pada diri Yesus. 

Mereka tidak menyadari bahwa Yesus menyapa dan bertanya kepadanya sebab ada sesuatu menghalangi mata mereka. 

Setelah mereka mengajak Yesus ke rumah dan saat Yesus memecah roti dan mengucap berkat, lalu membagikan roti kepada mereka maka terbukalah mata mereka dan mengenal Yesus. 

RENUNGAN HARI INI 

Menurut nasehat orang bijak bahwa : 
Pengharapan merupakan pendorong semangat untuk survive atau bertahan menjalani hidup. 

Tetapi jauh lebih sempurna, menurut firman Tuhan tentang pengharapan. 

Ibrani 6:19 
Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir. 

belakang tabir = dermaga pelabuhan 

Sauh adalah alat berkait dan berat dari besi (= jangkar kapal) yang digunakan ketika kapal hendak mendarat/merapat ke dermaga. 

Ada rantai penghubung yang kuat antara kapal dengan sauh/jangkar agar ketika sauh/jangkar dilemparkan ke dasar laut dan biasanya ke batu karang agar dapat menahan berat kapal untuk berhenti di dermaga pelabuhan. 

rantai penghubung = iman dan doa 
batu karang = Yesus Kristus 
dermaga = hidup dalam kasih Tuhan 
kapal = kehidupan kita 

Kapal yang memiliki sauh/jangkar berarti memiliki kepastian dan kekuatan bahwa kapal dapat merapat ke dermaga. 

Hal yang sama artinya jika kehidupan kita memiliki keyakinan kepada Yesus Kristus dan mengandalkan kekuatanNya melalui iman dan doa maka ada kepastian hidup di dalam kasih Tuhan, bahkan sampai pada kehidupan kekal. 

Jadi kita harus memiliki pengharapan yang pasti kepada Yesus Kristus yang telah menyelamatkan kita dan berjanji mengAnugerahkan kehidupan kekal. 

Ibrani 6:11 
Kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya

Dermaga pelabuhan sementara ada di kota Yerusalem, tempat Bait Allah atau di jaman sekarang ini ada di Gereja. 

Gereja mengayomi umat kristiani agar menemukan damai sejahtera dan juga mengalami hidup dalam kasih Kristus. 

Kota Yerusalem merupakan dermaga pelabuhan damai sejahtera di dunia, sebelum nantinya tiba di dermaga kekal di Sorga. 

Wahyu 21:1-2a 
Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi. Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah... 

Perjalanan hidup kita di dunia ini seperti kapal mengarungi lautan/samudera luas bergelora setiap saat diterjang ombak dan angin taufan bertubi-tubi. 

Begitu pula kehidupan kita diterjang oleh bebagai persoalan hidup yang kecil dan yang besar dan hal ini kita sadari maka membutuhkan nahkoda kapal handal yakni Yesus Kristus di dalam hidup kita yang memberikan intruksi kepada kita berbuat begini-begitu untuk mengatasi masalah hidup kita. 

Kenyataannya seringkali kita tidak mau mendengarkan intruksi nahkoda atau mendengarkan Yesus karena kita mau mengatasi sendiri tanpa melibatkan Yesus mengurusi kehidupan kita. 

Disamping itu kita seringkali putus-asa ketika pengharapan kita tidak sesuai dengan kenyataan hidup yang terjadi. 

Hal seperti ini dialami dua murid Yesus setelah menyaksikan peristiwa Yesus disalib di Yerusalem menggoncangkan pengharapan mereka kepada Yesus agar menyelamatkan bangsa Israel. 

Dikatakan pada Lukas 24:16 bahwa 
ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia, sehingga mereka tidak dapat mengenali Yesus yang menyapa mereka di tengah perjalanan pulang ke kampung mereka di Emaus. 

Sesuatu menghalangi mata berarti ada sesuatu mengalihkan fokus perhatian dari Yesus; biasanya ada dua hal utama: 

1) perasaan kecewa, gelisah, kuatir, dll 
2) penderitaan sakit dan kemiskinan 
3) keinginan hawa nafsu kedagingan 
4) tujuan hidup : kenikmatan duniawi 

Kita harus menjaga terus pengharapan agar tidak terhalang fokus perhatian kita hanya tertuju pada Yesus Kristus. 

Sering terjadi pengharapan kita salah sasaran, akibatnya kita hidup seperti di padang gurun. 

Seperti yang dialami orang lumpuh sejak lahir pada bacaan pertama hari ini dimana ia duduk di pintu gerbang Bait Allah setiap hari berharap belas kasihan orang memberikan sedekah kepadanya. 

Ketika Petrus melewati pintu gerbang itu si lumpuh meminta sedekah padahal sesungguhnya yang ia butuhkan adalah kesembuhan dari lumpuh. 

Kisah 3:3,6 
Ketika orang lumpuh itu melihat, bahwa Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia meminta sedekah. Tetapi Petrus berkata: "Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!" 

Jika ia lumpuh sejak lahir dan setiap hari meminta sedekah berarti Yesus pernah melewati pintu gerbang Bait Allah di Yerusalem dan si lumpuh entah kemana saat itu sehingga ia harus menunggu sampai Petrus melewatinya setelah Yesus wafat, bangkit, dan naik ke Sorga. 

Disini kita saksikan pengharapan orang lumpuh sejak lahir hanya sebatas minta sedekah tetapi Tuhan memberikan kesembuhan melalui Petrus. 

Efesus 3:20 
Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita... 

Jelaslah bahwa pengharapan kepada Yesus Kristus harus kita perjuangkan dan jangan sampai pudar oleh tekanan penderitaan atau tawaran dunia yang mencoba mengalihkan keyakinan dari pengharapan kita kepada Yesus. 

Dua murid sempat terhalang matanya namun kasih Yesus membuka mata mereka sehingga mampu melihat Yesus dan keyakinan mereka timbul kembali. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com