Minggu, 24 September 2017

PENABUR DAN BENIH









Sabtu, 23 September 2017 

A. BACAAN PERTAMA 
1 TIMOTIUS 6:2c-12 

Ada beberapa nasehat : 
Pertama 
Seorang belagak tahu padahal tidak tahu apa-apa adalah orang yang mencari soal dan bersilat kata. 

Kedua 
Ibadah disertai rasa cukup memberi keuntungan besar sebab kita tidak membawa sesuatu ke dalam dunia dan tidak dapat membawa apa-apa keluar. 

Ketiga 
Akar segala kejahatan adalah cinta uang dan karena memburu uang, beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai duka. 

Kelima 
Upayakan iman yang benar agar beroleh hidup yang kekal. 

B. MAZMUR TANGGAPAN 
MAZMUR 144:1-4 

Ya Tuhan, apakah manusia itu, sehingga Engkau memperhatikannya, dan anak manusia, sehingga Engkau memperhitungkannya? Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat. 

C. BACAAN INJIL 
LUKAS 8:4-15 

Perumpamaan tentang penabur : 
Pertama 
Benih jatuh di pinggir jalan dan lalu habis dimakan oleh burung-burung 

Iblis mengambil firman dari dalam hati orang yang mendengar firman supaya mereka tidak melihat dan tidak mengerti arti dan makna firman tersebut. 

Kedua 
Benih yang jatuh di tanah berbatu-batu dan setelah bertumbuh menjadi kering 

Orang yang gembira mendengar firman tetapi tidak berakar sehingga mereka akan murtad dalam masa pencobaan. 

Ketiga 
Benih yang jatuh di tengah semak duri lalu mati karena terhimpit semak duri. 

Orang yang tidak menghasilkan buah yang matang meski sudah mendengar firman sebab mereka khawatir, terpikat oleh kekayaan dan kenikmatan hidup. 

Keempat 
Benih yang jatuh ke tanah yang baik, lalu tumbuh menghasilkan buah 100 kali lipat 

Orang yang menyimpan firman di dalam hati yang baik dan menekuni firman hingga menghasilkan buah. 

RENUNGAN HARI INI 

Mari kita gali makna dari perumpamaan tentang penabur yang menabur benih yang telah Yesus jelaskan mengenai arti perumpamaan tersebut. 

Yesus katakan bahwa benih itu adalah Firman Allah (ayat 11). 

Jika kita cermati dan dalami maka kita menemukan ada dua hal yaitu dari sisi penabur dan dari sisi benih. 

Hal Pertama 
Apa yang sèharusnya dilakukan seorang penabur agar benih yang ditaburnya menghasilkan buah yang manis? 

Penabur harus perhatikan : 
1) kualitas benih 
2) tempat yang tepat menabur benih 

Jika bertindak sebagai penabur berarti kita mewartakan Firman Tuhan (=benih) artinya kita harus menemukan makna terdalam dari Firman Tuhan yang akan disampaikan kepada orang lain/umat. 

Jangan sampai Firman Tuhan yang kita wartakan malahan menjauhkan orang lain dari Tuhan. 

Contoh : Matius 11:28-30 
Kita harus bijaksana menyampaikan kebenaran Firman Tuhan ini. 
Kita harus dalami dahulu apa maknanya. 

Masalah hidup tetap ada namun dengan datang kepada Yesus maka ada solusi atau jalan keluar agar masalah dapat kita tangani dan kita atasi. 

Tidak selalu solusinya adalah jawaban atas masalah tersebut sebab seringkali kita harus menanggung akibat dari masalah itu tetapi di balik masalah tersebut ternyata menuju kepada keadaan yang lebih baik daripada jika kita berhasil menyelesaikan masalah itu. 

Di satu sisi kita datang kepada Yesus dengan cara berdoa sendiri dan minta didoakan oleh orang lain (Yak 5:16b) dan setelah itu  merasa lega dan dikuatkan (=Matius 11:28). 

Disisi lain Matius 11:29-30 Yesus katakan kita harus memikul kuk artinya meskipun kita sudah berdoa tetapi akibat masalah itu tetap kita tanggung (=derita). 

Sebagai pewarta (=penabur Firman Allah) tidak bijaksana jika kita katakan bahwa setiap orang datang kepada Yesus maka masalahnya pasti terselesaikan. 

Jika kenyataannya masalahnya makin parah maka orang tersebut merasa kecewa kepada Tuhan padahal ia sudah rajin berdoa sehingga Firman Allah yang disampaikan penabur ini malah menjauhkan orang lain dari Tuhan. 

Selain itu penabur atau pewarta Firman Allah kudu bijaksana melihat kepada siapa Firman Allah disampaikan. 

Kepada orang yang baru bertobat atau kepada orang yang baru mau membaca Firman Allah, tentunya berbeda berikan bobot benih/Firman Allah kepada orang yang rutin membaca Firman Allah. 

Tidak heran bila suatu renungan Firman Tuhan tidak pas alias tidak cocok bagi orang tertentu karena merasa terlalu dalam padahal yang ia inginkan yang ringan-ringan saja dan enak di dengar. 

Hal Kedua 
Bagaimana cara menumbuhkan benih 

Silahkan merenungkan lebih dalam dari uraian atau penjelasan Yesus tentang arti perumpamaan ini. (ayat 12-15). 

Sikap kita saat mendengar/membaca Firman Tuhan adalah aktif, artinya serius mau belajar memahami makna Firman tersebut karena kita mau mengenal Tuhan lebih dalam lewat SabdaNya yang tertulis di Alkitab. 

Jadi kunci utamanya adalah tujuan atau motivasi kita membaca/mendengar suatu Firman Tuhan itu sangat menentukan kualitas benih/Firman Allah tertanam di hati dan di pikiran kita sehingga mengubah sikap hati dan perilaku kita mau menuruti kehendak Tuhan melalui Firman tersebut

Seringkali orang membaca/mendengar Firman Tuhan kurang serius dan anggap enteng karena merasa tidak ditujukan untuk dirinya tetapi untuk orang lain. 

Atau merasa sok tahu mengerti makna Firman Allah yang dibaca/didengarnya (1 Timotius 6:3-4a) 

Dia pikir sudah tahu padahal meskipun kita sering membaca ayat Firman Tuhan berulangkali namun selalu ada hal baru yang lebih dalam maknanya yang Tuhan singkapkan kepada kita. 

Tadi di bagian atas sudah dijelaskan bahwa penabur harus bijaksana saat menyampaikan Firrman Allah. 

Demikian juga Tuhan pada saat bertindak sebagai PENABUR FIRMAN ALLAH maka ia singkapkan satu persatu Kebenaran Firman Allah disesuaikan level keseriusan kita menanggapi Firman tersebut. 

Orang Farisi dan ahli Taurat yang merasa sudah tahu kebenaran kitab Taurat ternyata tidak mendalami makna dari kitab Taurat sehingga mereka gagal menemukan kehendak Allah tetapi sebatas pengertian akal budi yang lebih menonjolkan kemegahan diri sendiri. 

Tidak heran jika Yesus mengatakan : 
Lukas 8:10 
Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Allah, tetapi kepada orang-orang lain hal itu diberitakan dalam perumpamaan, supaya sekalipun memandang, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti.  

Semoga kita terus menerus mau belajar mengenal dan memahami Kehendak Allah yang terdalam dengan cara kita menanggapi dan menggali Firman Tuhan dan terlebih pada saat Tuhan mengutus kita memberitakan Firman Tuhan kepada orang lain agar mereka mengalami dan hidup di dalam kebenaran Tuhan. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 
renunganpdkk.blogspot.co.id 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com