Senin, 18 September 2017

SEBERAPA BESAR IMAN KITA











Senin, 18 September 2017 

A. BACAAN PERTAMA 
1 TIMOTIUS 2:1-8    

Allah itu esa, demikian juga Kristus Yesus itu esa dan menjadi pengantara antara Allah dan manusia. 

Paulus menasehati agar jemaat berdoa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang supaya hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan 

B. MAZMUR TANGGAPAN 
MAZMUR 28:2,7-9 

Dengarkanlah suara permohonanku ya Tuhanku sebab Engkaulah kekuatanku dan perisaiku; Tuhan juga kekuatan nagi umatNya dna benteng keselamatan bagi orang yang diurapiNya. 

C. BACAAN INJIL 
LUKAS 7:1-10 

Di Kapernaum, Yesus menyembuhkan hamba seorang perwira yang sakit keras dan hampir mati. 

Perwira tersebut merasa tidak layak di hadapan Yesus sehingga ia meminta orang tua-tua Yahudi memohon kepada Yesus. 

RENUNGAN HARI INI 

Ada yang menarik dalam bacaan Injil Lukas hari ini yaitu : 

Pertama 
Orang tua-tua Yahudi bersedia menjadi utusan perwira memohon kepada Yesus untuk menyembuhkan hamba perwira tang sedang sakit parah dan hampir mati 

Coba kita cari tahu apa penyebabnya. 

Lukas 7:4-5 
Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolonganNya, katanya: "Ia layak Engkau tolong, sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami." 

Ternyata alasannya adalah perwira itu adalah donatur pembangunan rumah ibadat sehingga orang tua-tua Yahudi merasa sudah sepatutnya membalas budi dengan meminta Yesus menyembuhkan hamba perwira tersebut. 

Kita lihat bahwa seorang yang murah hati mendapat balasan atas kebaikannya di saat mengalami masalah hidup

Hendaknya kita belajar dari perwira ini supaya kita juga memiliki kemurahan hati kepada orang lain. 

Orang tua-tua Yahudi kerapkali tidak suka kepada Yesus namun kali ini mereka mau meminta tolong kepada Yesus untuk kepentingan perwira tersebut. 

Bisa kita bayangkan sikap orang tua-tua Yahudi segan dan merasa rikuh harus memohon kepada Yesus yang biasanya mereka permasalahkan perbuatan yang dilakukan Yesus untuk menyembuhkan dan mengadakan mukjizat. 

Sekarang kita tahu bahwa datang kepada Yesus akan membawa suatu perubahan, ada pemulihan relasi dan penyembuhan. 

Efesus 2:13-14 
Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus. 
Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan. 

Kedua 
Yesus heran melihat besarnya iman dari seorang perwira

Lukas 7:9 
Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"  

Pertanyaannya : Mengapa Yesus heran? 
Bagaimana perwira ini memiliki iman yang besar seperti yang Yesus katakan? 

Jarang sekali suatu peristiwa membuat Yesus heran, kali ini melihat iman yang besar dari seorang perwira yang tentunya dari bangsa Romawi. 

Satu hal lain yang membuat Yesus heran adalah menyaksikan kedegilan orang Nazaret yang tidak percaya kepadaNya meski sudah melihat mukjizat sebagai tanda bahwa diriNya adalah Mesias. 

Markus 6:5-6 
Yesus tidak dapat mengadakan satu mujizatpun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tanganNya atas mereka.  Yesus merasa heran atas ketidakpercayaan mereka
Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar. 

Orang dari bangsa lain percaya kepada Yesus sedangkan bangsa Israel justru tidak mau percaya kepadaNya. 

Perwira ini kelihatan sering mendengar kabar tentang Yesus jika kita cermati dari 
ayat 3a berikut ini : 

Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepadaNya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya. 

Bandingkan dengan orang yang tetap tak mau percaya meskipun sudah mendengar firman Tuhan ato melihat mukjizat Yesus 

Perwira ini murah hati menyumbang pembangunan rumah-rumah ibadat dan ia juga rendah hati dan hal ini terlihat ia merasa tidak layak menerima Yesus di rumahnya dan menyuruh sahabatnya mengatakan ketidak-layakan dirinya. 

Lukas 7:6 
Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepadaNya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku. 

Perwira ini percaya bahwa hanya melalui perkataan Yesus saja maka hambanya akan sembuh. 

Lukas 7:7 
sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepadaMu. 
Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. 

Kontras sekali bila ada orang yang minta didoakan dari beberapa pendoa/Pastor atau memilih-milih Pastor tertentu atau pendoa tertentu yang dianggapnya lebih tokcer mendoakan dirinya. 

Iman perwira seperti inilah yang dipuji karena percaya kepadaNya dan ia bukan dari orang Yahudi. 

Jangan sampai kita mengaku beriman kepada Yesus tetapi tidak percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkan penyakit, tidak percaya Yesus bisa melepaskan dari keterikatan yang membelenggunya. 

Atau tidak percaya bahwa FirmanNya ada kuasa mukjizat sehingga meremehkan tidak mau membaca dan menekuniNya. 

Sudah waktunya berserah kepada Tuhan dan tinggalkan keangkuhan diri yang mengandalkan kekuatan diri sendiri. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 
renunganpdkk.blogspot.co.id 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com