Minggu, 03 September 2017

MAKNA PERUMPAMAAN TENTANG TALENTA








Sabtu, 2 September 2017 

A. BACAAN PERTAMA 
1 TESALONIKA 4:9-11 

Hendaknya kamu lebih sungguh lagi belajar mengasihi dan hendaknya kamu bekerja mengurus persoalan sendiri. 

B. MAZMUR TANGGAPAN 
MAZMUR 98:1,7-9 

Tuhan telah melakukan perbuatan ajaib dan IA akan menghakimi dunia dengan keadilan dan kebenaran. 

C. BACAAN INJIL 
MATIUS 25:14-30 

Hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian keluar negeri dan mempercayakan hartanya kepada hamba hambanya. 

Seorang diberi 5 talenta, yang lain diberi 2 talenta dan mereka memperoleh laba 5 talenta dan 2 talenta sehingga tuannya setelah pulang dari luarnegeri memuji kedua hamba ini bertanggung jawab serta setia kepadanya. 

Sedangkan hamba yang diberi 1 talenta menyimpannya kedalam lobang sebab ia takut kepada tuannya yang menurutnya kejam dan mendengar alasan ini tuannya mengatakan ia hamba jahat dan malas, lalu mengambil 1 talenta itu dan diberikan pada hamba yang peroleh laba 5 talenta. 

Kemudian mencampakkan hamba tidak berguna ke dalam kegelapan dimana ada ratap dan kertak gigi. 

RENUNGAN HARI INI 

Pada umumnya perumpamaan tentang talenta mengenai sikap tanggung-jawab kita melaksanakan perintah Tuhan dengan taat dan setia. 

Yohanes 15:16a 
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. 
Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap...

Ada dua respon hamba menunjukkan sikap tanggung-jawab terhadap perintah tuannya dan hal ini mencerminkan respon kita umat kristiani menunjukkan sikap tanggung terhadap perintah Tuhan, yakni: 

Pertama 
Memaximalkan talenta yang diberikan oleh tuannya; 

dengan kata lain : 
kita dengan setulus hati dan segenap hati memprioritaskan perintah Tuhan dan segala kehendak Tuhan hanya untuk menyenangkan Tuhan di seluruh bidang kehidupan kita selama hidup di dunia ini

Hal seperti ini ditunjukan hamba yang menerima 5 talenta dan yang menerima 2 talenta segera melakukan perintah tuannya tanpa menunda tanpa ragu-ragu. 

Matius 25:16-17 
Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. 
Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. 

Kedua 
Tidak menghargai talenta yang diberikan oleh tuannya. 

Matius 25:18 
Hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. 

Dengan kata lain 
Orang ini menolak melakukan perintah dan kehendak Tuhan yang ia ketahui sebab bukan prioritas utama hidupnya. 

Orang ini banyak berdalih mencari alasan menutupi prioritas utama hidupnya hanya untuk kepentingan/keuntungan pribadi dan tidak menghormati tuannya dan ini terlihat bicaranya kasar menuduh tuannya kejam dan licik. 

Matius 25:24 
Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. 

Mari kita telusuri mengapa sikap hamba ketiga ini kurangajar sekali menghina tuannya. Apakah benar sikap tuannya seperti yang dituduhkan hamba ini? 

Ada beberapa pendapat dari penafsir yang menafsirkan ayat Matius 25:24 ini dengan mengaitkan dengan latar belakang budaya sejarah politik saat itu dimana orang Yahudi mendiami wilayah Palestina dikuasai oleh bangsa Romawi dan menempatkan perwakilannya menjadi raja, penguasa di Palestina. 

Tahun 40 SM, Herodes Agung berangkat ke Roma untuk di mahkotai sebagai raja di Palestina sebagai perwakilan bangsa Romawi saat itu menjajah Palestina. 

Anak Herodes Agung ada dua : 
Herodes Arkhelaus dan Herodes Antipas. 
Kemudian setelah Herodes Agung wafat, mereka berdua bersaing menjadi raja untuk menggantikan Herodes Agung. 

Herodes Arkhelaus adalah anak sulung dari raja Herodes Agung, seorang yang kejam, memerintah dengan tangan besi dan orang Yahudi membencinya. 

Pada tahun 4 SM, Herodes Arkhelaus berangkat ke Roma dengan harapan di mahkotai sebagai raja di Palestina namun orang Yahudi berusaha mencegahnya. 

Hal ini terlihat dari Injil Lukas 19:13-28 mengenai perumpamaan uang mina yang serupa dengan perumpamaan talenta. 

Lukas 19:12,14 
Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu baru kembali. Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan: Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami. 

Sikap hamba ketiga takut menggunakan uang 1 talenta yang diberikan kepadanya sebab tuannya ini seorang yang kejam. 

Jika dikaitkan dengan Herodes Arkhelaus maka jelaslah tuduhan hamba ini terhadap tuannya adalah fakta jika tuannya ini adalah Herodes Arkhelaus. 

Menurut pendapat penafsir maka jelaslah hamba ketiga ini bertindak benar meskipun tidak mendapat pujian dari tuannya yang kejam dan licik tersebut, bahkan ia dihukum karena telah membongkar kejahatan tuannya yang licik dan kejam..

Sedangkan kedua hamba lainnya yang melipatgandakan 5 talenta menjadi 10 talenta dan 2 talenta menjadi 4 talenta, tentu saja menyenangkan hati tuannya, terutama hamba pertama, malah dikasih lagi uang 1 talenta yang semula diterima hamba ke 3 tersebut. 

Matius 25:27-28 
Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. 

Matius 25:29 
Karena setiap orang yang mempunyai kepadanya akan diberi sehingga berkelimpahan tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil daripadanya. 

JADI 

Ada dua penafsiran perumpamaan talenta (=perumpamaan uang mina). 

Yang satu menafsirkan tuannya ini seorang baik hati yang mempercayakan hartanya kepada ketiga hambanya. 

Matius 25:14 
Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. 

Yang lain menafsirkan tuan ini seorang yang bertujuan mencari keuntungan saat memberikan talenta kepada hambanya
(Matius 25:24 bandingkan Lukas 19:13). 

Matius 25:24 
Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam

Lukas 19:13 
Ia memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang kembali

Pertanyaannya adalah : 
Manakah yang benar dari dua penafsiran tersebut tentang siapakah tuan tersebut? 

Dan manakah tindakan yang benar antara hamba 1 dan hamba 2 dibandingkan dengam hamba ke-3? 

Mengenai pujian dan celaan tergantung dari sisi mana kita menilainya..

Seringkali kita manusia terjebak pada kepentingan pribadi dalam menilai suatu perbuatan. 

Dikatakan perbuatan baik bila berkenan di hati kita sedangkan jika kita tidak suka maka perbuatan itu dikatakan tidak baik. 

Apakah tuan itu baik atau tuan itu kejam, keduanya memuji perbuatan hamba kesatu dan hamba kedua sebagai hamba yang baik dan setia. 

Matius 25:21a, 23a 
Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia

sedangkan kepada hamba ketiga malah dikatakan hamba malas dan jahat. 

Matius 25:26a 
Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas.... 

Menurut penafsir mengatakan tuan itu seorang baik hati yang mempercayakan hartanya kepada hambanya, bahwa hamba ketiga itu: 

Dikatakan malas sebab uangnya tidak diberdayakan tetapi dipendam di dalam lubang. 
Dikatakan jahat sebab tidak mengakui kesalahannya tetapi malah menuduh tuannya kejam dan licik. 

Menurut penafsir mengatakan tuan itu seorang kejam dan licik yang mencari keuntungan dengan menanamkan modalnya berupa uang talenta/uang mina kepada hambanya, bahwa hamba ketiga tersebut jahat sebab telah membongkar tujuannya untuk kepentingan pribadinya. 

APA MAKNANYA BAGI KITA 

Pertama 
Kita sungguh-sungguh harus mengenal Tuhan supaya kita sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan sehingga prioritas hidup kita adalah melakukan perintah Tuhan dan menuruti kehendak Tuhan dengan taat dan setia. 

Kedua 
Bekerjalah dengan segenap hati hanya untuk menyenangkan hati Tuhan 

Kolose 3:17  
Segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita. 

Ketiga 
Menerima segala sesuatu yang diberikan Tuhan dengan sukacita dan keyakinan bahwa pemberian Tuhan adalah terbaik bagi diri kita dan sesuai kemampuan kita 

Yakobus 1:17a 
Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang.. 

** Apakah itu talenta : 
Matius 25:15 
Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. 

** Apakah itu karunia : 
1 Korintus 12:1,4,7 
Sekarang tentang karunia-karunia Roh. Aku mau, saudara-saudara, supaya kamu mengetahui kebenarannya. Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama. 

** Apakah ujian iman/pencobaan hidup? 
1 Korintus 10:13 
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. 

Satu hal yang pasti bahwa pencobaan maupun ujian iman, dimaksudkan untuk kebaikan kita yakni menguatkan iman supaya mampu mengatasi persoalan hidup dengan kemenangan. 
(baca Ibrani 12:1-12). 

Keempat 
Sadarilah bahwa segala sesuatu yang kita lakukan akan mendatangkan berkat Tuhan atau hukuman Tuhan 

Matius 25:21b, 23b 
Maka kata tuannya itu kepadanya: 
aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. 

Matius 25:30 
Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

1 komentar:

Kevin D mengatakan...

Makasih pengertiannya ya .

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com