Sabtu, 23 September 2017

CINTA UANG










Jumat, 22 September 2017 

A. BACAAN PERTAMA 
1 TIMOTIUS 6:2c-12 

Ada beberapa nasehat : 
Pertama 
Seorang belagak tahu padahal tidak tahu apa-apa adalah orang yang mencari soal dan bersilat kata. 

Kedua 
Ibadah disertai rasa cukup memberi keuntungan besar sebab kita tidak membawa sesuatu ke dalam dunia dan tidak dapat membawa apa-apa keluar. 

Ketiga 
Akar segala kejahatan adalah cinta uang dan karena memburu uang, beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai duka. 

Kelima 
Upayakan iman yang benar agar beroleh hidup yang kekal. 

B. MAZMUR TANGGAPAN 
MAZMUR 49:6-9, 17,18,20 

Mereka yang memegahkan diri dengan banyaknya kekayaan mereka dan yang mengandalkan harta bendanya maka tak seorangpun dapat memberikan tebusan kepada Allah sebagai ganti nyawanya. 

C. BACAAN INJIL 
LUKAS 8:1-3 

Yesus memberitakan Injil Kerajaan Allah bersama ke-12 muridNya dari desa ke desa dan menyembuhkan penyakit dan membebaskan orang dari roh-roh jahat. 

Selain itu Yohana dan Susana dan banyak perempuan lain melayani rombongan Yesus dengan kekayaan mereka. 

RENUNGAN HARI INI 

Hari ini kita diajak merenungkan tentang bahayanya hidup mengandalkan harta kekayaan dunia. 

Dikatakan bahwa akar segala kejahatan adalah cinta uang. Mengapa demikian? 

Yesus mengatakan di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada (Lukas 12:34) sehingga fokus utama hidupnya tertuju pada uang dan harta dunia. 

Jika kita diperhadapkan pada pilihan : 

lebih baik memiliki banyak uang dan harta dunia yang bisa digunakan untuk apa saja yang diinginkan hatimu, 
ataukah 
Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah.  (1Timotius 6:8) 

Sepertinya kita akan memilih banyak uang dan harta dunia daripada asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. 

Kita bisa punya seribu alasan membela pilihan kita; dari yang bernuansa duniawi maupun yang rohani. 

Dari sejarah perjalanan hidup manusia bisa kita ketahui dan kita pelajari bahwa uang & harta kekayaan dunia menguasai hati dan pikiran manusia sehingga sedikit sekali ruang untuk memikirkan hal rohani sebab setiap hari berpusat pada urusan mendapatkan uang dan harta dunia. 

Seringkali uang yang datang menghampiri dirinya meski ia sedang duduk diam saja sebab orang kaya telah menemukan jalan dan membangun saluran yang mengaliri uang dan harta ke tempat penyimpanan yang telah dipersiapkannya sebelumnya. 

Demi uang, segala cara dilakukan tanpa peduli kepentingan orang lain dan begitu saluran uang terhalang dan tersumbat maka disinilah mulai terjadi konspirasi menggunakan uang untuk mendobrak sumbatan aliran uang tersebut. 

Tragedi umat manusia dimulai dari uang dan harta dunia yang dijadikan penguasa hidup manusia sehingga persaingan sengit terjadi untuk mendapatkan uang dan harta dunia yang menjerumuskan manusia kejurang alam maut akibat dosa 

1 Timotius 6:9-10 
Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. 

Kita manusia ini adalah mahluk aneh. 
Ketika belum memiliki banyak uang, biasanya kehidupan rohaninya lebih dominan daripada kehidupan duniawinya 

Sebaliknya ketika memiliki banyak uang, cenderung kehidupan duniawinya lebih menguasai hidupnya sehingga rohaninya semakin hari semakin kerdil dan suatu hari nanti rohaninya mati samasekali. 

Barulah ketika kekuatan dirinya melemah dan tak berdaya lagi, timbul kekhawatiran yang membuat dirinya berusaha untuk mengatasinya dan diperhadapkan lagi pada dua pilihan : apakah jalan toll/jalan pintas ataukah jalan biasa? 

Jika memilih lewat jalan toll/jalan pintas maka ada aneka tarif biaya sesuai tempat yang ditujunya dan waktu tempuhnya lebih cepat daripada lewat jalan biasa. 

Jika memilih lewat jalan biasa maka tidak ada tarif biaya alias gratis namun ada berbagai rintangan kemacetan dan lampu merah sehingga waktunya lebih lama. 

Apa maksudnya? 

Banyak orang mau bertobat yang maunya Tuhan segera memulihkan hidupnya seperti halnya memilih lewat jalan toll supaya cepat sampai ke tujuannya. 

Padahal dia berbuat dosa sekian tahun atau sekian puluh tahun, yang akibatnya membuat hidupnya bermasalah dan menanggung penderitaan tetapi maunya dalam sekian hari, sekian bulan, beroleh jawaban dari Tuhan supaya hidupnya dipulihkan seperti semula. 

Daud bertobat dari perbuatan zinahnya dengan Batsyeba dan perbuatannya yang menyuruh Yoab membunuh suami Batsyeba (=Uria), akibatnya Daud harus menanggung akibat dosanya yaitu anaknya mati dari hasil hubungan zinah dengan Batsyeba. (2 Samuel pasal 11). 

Begitu juga yang ingin cepat sukses dan mendapatkan uang/harta dunia memilih jalan toll/jalan pintas dengan menyogok atau korupsi bahkan membunuh karier orang lain dan menghilangkan nyawa orang lain dilakukan demi tercapai segala keinginannya. 

Iman tidak lagi berperanan menuntun langkah hidupnya sebab uang dan harta dunia yang menuntun hidupnya, bahkan menjadi penguasa dalam hidupnya. 

Uang dan harta dunia hendaknya tidak menguasai hidup kita melainkan gunakan uang dan harta dunia untuk mendukung pelayanan rohani dan membantu orang lain yang hidupnya berkekurangan. 

Seperti yang dilakukan Yohana, Susana, dan perempuan lainnya yang mendukung pelayanan dengan harta kekayaannya. 

Lukas 8:3 
Yohana isteri Khuza bendahara Herodes, Susana dan banyak perempuan lain. Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka

Seseorang yang terbuka hatinya dan yang telah mengalami kasih Tuhan atau telah dijamah Tuhan maka biasanya orang ini mau berbagi dan mendukung pelayanan dengan menyumbangkan uang/hartanya. 

Kisah 16:14-15 
Seorang dari perempuan-perempuan itu yang bernama Lidia turut mendengarkan. Ia seorang penjual kain ungu dari kota Tiatira, yang beribadah kepada Allah. Tuhan membuka hatinya, sehingga ia memperhatikan apa yang dikatakan oleh Paulus. Sesudah ia dibaptis bersama-sama dengan seisi rumahnya, ia mengajak kami, katanya: "Jika kamu berpendapat, bahwa aku sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan, marilah menumpang di rumahku." Ia mendesak sampai kami menerimanya. 

Jadi jelaslah bahwa orang yang terikat oleh cintanya kepada uang dan harta dunia maka biasanya hati dan pikirannya tertutup untuk hal-hal kerohanian sebab prioritas utama hidupnya adalah uang dan harta dunia. 

Tinggal menunggu waktu saja yakni one day atau suatu hari nanti ia menyesali pilihan hidupnya.

Bila ia tulus bertobat dan mau kembali ke pelukan Yesus maka ia akan beroleh keselamatan dan hidup kekal. 

Namun sebaliknya jika ia hanya menyesal tetapi tidak meninggalkan hidupnya yang lama yang sarat dengan dosa maka ia akan semakin menjauh dari keselamatan karena tujuan hidupnya hanya di dunia ini saja, bukan hidup kekal di Sorga. 

Akhir kata, 
Tentukan pilihan anda sekarang! 
Segera ambil keputusan yang sesuai dengan kebenaran Tuhan, kemudian berjuanglah tinggalkan hidup mencintai uang melainkan hiduplah dalam cinta kasih Tuhan. Amin. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com