Selasa, 01 Januari 2019

MARI EVALUASI DAN INTROPEKSI DIRI


Senin, 31 Desember 2018 

1 YOHANES 2:18-21 
MAZMUR 96:1-2,11-13 
YOHANES 1:1-18

Mazmur 96:11-13 
Biarlah langit bersukacita dan bumi bersorak-sorak, biarlah gemuruh laut serta isinya, biarlah beria-ria padang dan segala yang di atasnya, maka segala pohon di hutan bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan bangsa-bangsa dengan kesetiaanNya. 

Merayakan sukacita atas kelahiran Yesus merupakan peringatan akan kedatangan Yesus kedua-kalinya menentukan bagi kita untuk hidup di dalam sukacita sejati. 

Yesus lahir atau Yesus datang pertama kali menyingkapkan kegelapan dunia dengan cahaya Terang yang memberikan sukacita di tengah penderitaan hidup. 

Yohanes 1:9 
Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. 

Bukan hanya cahaya TerangNya saja yang kita terima tetapi Anugerah Allah atas kita yang menerima Yesus diberikan yakni Anugerah sebagai anak-anak Allah.

Yohanes 1:12 
Tetapi semua orang yang menerimaNya diberiNya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam namaNya. 

Sebagai anak-anak Allah; apakah sikap dan perilaku kita memcerminkan sikap dan perilaku anak-anak Allah? 

Inilah saatnya kita intropeksi diri masing2 di hari terakhir di tahun 2018, ada begitu banyak hal yang mengiringi perjalanan hidup kita; ada suka dan ada duka. 

Kita mesti tahu; 
di bagian mana kelemahan kita yang mesti diperbaiki dan di bagian mana hal baik yang perlu kita tingkatkan supaya di tahun 2019 tidak mengulangi kesalahan yang sama dan berbuat dosa yang sama. 

Pertanyaannya adalah : 
Seberapa dalam relasi kita dengan Tuhan; apakah semakin jauh atau biasa-biasa saja ataukah semakin intim? 

Fenomena yang berulangkali secara kasat mata terlihat adalah umat Katolik datang mengikuti misa malam Natal luarbiasa banyaknya; tidak seperti misa ekaristi di hari minggu. 

Apakah hanya malam Natal atau malam Paskah sajakah umat Katolik terpanggil untuk mengikuti misa atau beribadah? 

Dimanakah kerinduan ber-relasi dengan Tuhan Allah? dan hal ini diulangi terus setiap tahunnya dan tidak ada intropeksi diri untuk semakin dekat dengan Tuhan!! 

Di dunia sekuler saja ada evaluasi setiap akhir tahun tentang hal-hal apa saja yang sudah berhasil dan yang belum sukses. 

Bagaimana umat kristiani; apakah merasa tidak perlu mengevaluasi relasi dengan Tuhan sebab beranggapan tidak penting? 

Terlalu naif jika anda sebagai salahsatu umat kristiani tidak intropeksi diri dalam relasi dengan Tuhan padahal kita umat kristiani diberi Anugerah sebagai anak-anakNya tetapi kenapa anda tidak peduli atau mengabaikan relasi dengan Tuhan? 

1 Yohanes 2:20-21 
Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya. Aku menulis kepadamu, bukan karena kamu tidak mengetahui kebenaran, tetapi justru karena kamu mengetahuinya dan karena kamu juga mengetahui, bahwa tidak ada dusta yang berasal dari kebenaran. 

Memang Tuhan itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang namun ingatlah juga Tuhan akan mengadili kita di hari terakhir dunia atau di akhir jaman !!! 

1 Tesalonika 4:16-17 
Sebab pada waktu tanda diberi, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, maka Tuhan sendiri akan turun dari sorga dan mereka yang mati dalam Kristus akan lebih dahulu bangkit; sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa. Demikianlah kita akan selama-lamanya bersama-sama dengan Tuhan. 

Oleh sebab itu sebelum waktunya tiba di hari terakhir di hari penghakiman maka marilah kita intropeksi diri dan segeralah membangun relasi intim dengan Tuhan. 

Agar supaya kita tidak bebuat dosa lagi karena Tuhan menguatkan kita untuk mampu mengatasi keinginan daging dan melawan si jahat (=Iblis) yang terus berusaha menjauhkan kita dari Tuhan. 

1 Yohanes 3:6,9 
Karena itu setiap orang yang tetap berada di dalam Dia, tidak berbuat dosa lagi; setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan tidak mengenal Dia. Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah. 

Kita tinggalkan tahun 2018 dengan cara meninggalkan sikap hidup yang sangat berpotensi berbuat dosa dan tanggalkan kebiasaan buruk yang dikuasai keinginan kedagingan yang maunya dituruti terus. 

Sekali lagi, 
Di hari terakhir di tahun 2018, marilah kita evaluasi dan intropeksi diri, kemudian kita benahi di bagian mana sikap hidup kita yang tidak sesuai kehendak Tuhan dan lanjutkan bagian yang Tuhan berkenan dengan lebih baik lagi di tahun 2019. 

Tuhan Yesus Memberkati kita semua. Amin. 

Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com