Minggu, 14 April 2019

BERHATI-HATILAH MENJAGA DIRI

Sabtu, 13 April 2019

YEHEZKIEL 37:21-28 
YEREMIA 31:10-13 
YOHANES 11:45-56 

Injil Yohanes hari ini, mengenai perikop persepakatan untuk membunuh Yesus. 

Imam-imam kepala dan orang-orang farisi mengakui bahwa Yesus banyak membuat mukjijat namun mereka merasakan ancaman terhadap kedudukan mereka. 

Yohanes 11:47-48 
Imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mukjijat dan apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita. 

Begitulah sifat manusia, seringkali tidak suka melihat orang lain lebih hebat dari dirinya dan masih terjadi hingga saat ini. 

Seperti orang-orang farisi dan para imam kepala padahal mereka boleh dikatakan dari kaum klerus atau kaum rohaniwan tetapi tetap saja masih tidak terlepas dari kelemahan manusiawi. 

Selanjutnya, ternyata Kayafas, seorang imam besar bernubuat tentang Yesus. 

Yohanes 11:49-52 
Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka: "kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa. 

Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa Yesus akan mati untuk bangsa itu, dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. 

Mereka terus menerus hendak membunuh Yesus, bahkan menjelang hari paskah orang Yahudi. 

Yohanes 11:53, 56 
Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia mereka mencari Yesus dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: bagaimana pendapatmu? akan datang jugakah Ia ke pesta? 

Timbul suatu pertanyaan kenapa orang farisi dan imam kepala juga ahli-ahli taurat, selain faktor merasa tersaingi dan terancam kedudukan mereka, masih adakah alasan lain sehingga mereka 
mau membunuh Yesus ? 

Mereka seringkali merasa diri mereka benar dan memandang rendah orang lain diluar kaum mereka, seolah-olah kebenaran diri merekalah paling benar. 

Demikian juga bisa terjadi pada kita di jaman sekarang ini, jika kita merasa diri kita paling benar. over confident itu tidak baik, mengungguli konsep dan prinsip diri sendiri adalah yang terbaik dibandingkan orang lain. 

Kita kudu mesti rendah hati dan mau terus belajar menerima hal-hal baru dan juga kudu mesti berbesar hati bila orang lain sukses melebihi kesuksesan kita. 

Begitu juga bila kita sudah sukses, hendaknya menjaga diri jangan sampai merasa diri sendiri yang paling benar dan merendahkan orang lain. 

Seperti orang farisi dan ahli taurat yang menolak ajaran Yesus oleh karena yakin akan kebenaran taurat yang mereka pegang sedangkan ajaran Yesus adalah sesuatu baru dan seringkali bertentangan dengan hukum taurat menurut mereka. 

Semoga kita semakin bijaksana menyikapi hal-hal baru dan semakin rendah hati menjaga diri agar tidak angkuh menempatkan kebenaran diri sendiri sebab siapalah diri kita ini yang sangat rentan oleh pengaruh keduniawian yang selalu saja mengintip dan mengintai pada saat kita lengah. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com