Senin, 08 April 2019

BERTOBATLAH DARI KEMUNAFIKAN

Senin, 8 April 2019

T.DANIEL 13:1-9,15-17,19-30,33-62 
MAZMUR 23:1,3-6 
YOHANES 8:1-11 

Bacaan Injil Yohanes hari ini, mengenai ahli Taurat dan orang Farisi mencobai Yesus dengan menuduh seorang perempuan yang tertangkap basah sedang berzinah. 

Yohanes 8:3, 5-6a 
Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada Yesus seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah 

Mereka mengatakan hal itu dengan tujuan untuk Yesus, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. 

Dalam hukum Taurat memerintahkan melempari batu kepada perempuan-perempuan yang berbuat demikian. 

Apakah pendapat anda tentang hal itu? 

Sebelum kita menyaksikan bagaimana Yesus menjawab dan mempermalukan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi maka sebaiknya kita baca dulu bacaan pertama dari kitab Daniel. 

Pada pasal 13 dikisahkan, ada dua orang tua-tua sebagai hakim tergoda dan tergiur akan kemolekan Susana, istri Yoyakim dan hendak berzinah Susana seraya mengancam dengan cara memfitnah Susana jika menolak keinginan mereka. 

Daniel 13:20-21 
Berkatalah mereka: "Pintu-pintu taman sudah tertutup dan tidak ada seorangpun melihat kita. Kami sangat cinta berahi kepadamu. Berikanlah hati saja dan tidurlah bersama-sama dengan kami. Tetapi kalau engkau tidak mau, pasti kami naik saksi terhadapmu, bahwa seorang pemuda kedapatan padamu dan bahwa oleh karena itulah maka dayang-dayang itu kausuruh pergi. 

Tentu saja pengaruh dan kuasa kedua hakim itu sangat mudah mengelabui masyarakat dengan memutar-balikkan kebenaran dan Susana dipersalahkan berbuat zinah dan dihukum. 

Oleh karena tidak mau menuruti kemauan kedua hakim tersebut (sampai sekarang bisa lihat ketidak-adilan pihak penguasa). 

Ada suatu kemiripan peristiwa seorang perempuan yang katanya tertangkap basah sedang berzinah oleh ahli Taurat dan orang Farisi dengan kisah Susana difitnah berzinah oleh kedua hakim selebor itu. 

Yesus mengetahui kelicikan dan kemunafikan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi dan menyeret perempuan pelacur untuk diperhadapkan kepada Yesus untuk menjebak Yesus namun mereka kecele karena Yesus mengetahui rahasia mereka. 

Yohanes 8:7 
Ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Yesus bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu" 

Yohanes 8:9 
setelah mereka mendengar perkataan Yesus, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. 

Dari ayat ini, bisa saja kita menyimpulkan bahwa perempuan tersebut "difitnah" atas tuduhan tertangkap basah sedang berbuat zinah, padahal saat itu mungkin sedang tidak berzinah, dan andaikata berzinah, toch itu sudah "profesinya" dan sepertinya perempuan tersebut tidak berani membantah karena mungkin diancam. 

Sampai sekarang, kemunafikan masih terjadi dimana-mana. didepan khalayak ramai, pencitraan diri menjadi konsumsi ampuh untuk menutupi kebohongan dan kesalahan diri dengan mencari "kambing hitam" atau menuduh orang lain dijadikan korban agar diri sendiri bersih dimata masyarakat. 

Menjijikkan sekaligus menggelikan perilaku orang munafik yang sudah hilang rasa malu dan merasa tidak bersalah ! seperti ahli taurat dan orang farisi yang penuh kemunafikan. 

Jika kita tidak hati-hati, kitapun bisa terjangkiti sifat munafik ! 
jika kita merasa diri sendiri bersih dan tidak berdosa lagi padahal jika kita mau jujur, bahwa kita manusia ini mana bisa bersih dari perbuatan dosa. 

Beranikah kita mengungguli diri sudah tidak berdosa lagi ? 
perkataan Yesus masih berlaku lho pada ayat 7 tadi : "barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama memproklamirkan diri di hadapan Tuhan" 

Jika kita dalami ayat berikut ini, maka kita akan rendah hati dan mau mengakui kecenderungan berbuat dosa dan memohon ampun kepada Tuhan atas kelalaian dan ketidak-taatan kita. 

1 Yohanes 1:8 
Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. 

Hindarilah kemunafikan orang Farisi dan ahli Taurat, di hadapan Tuhan, kita ini telanjang dan tidak dapat mengibuli dan membohongi Tuhan. 

Tentu kita masih ingat menyaksikan bagaimana seorang Farisi berdoa pada Allah, yang mengclaim dirinya sudah bersih, membandingkan dirinya dengan orang lain, menurutnya masih berdosa. 

Lukas 18:11-12 
Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini : Ya Allah, aku mengucap syukur kepadaMu karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. 

Sebaiknya kita mengakui dan memohon ampun kepada Tuhan seperti yang ditunjukkan seorang pemungut cukai dalam doanya : 

Lukas 18:13 
Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh bahkan ia tidak berani menengadah ke langit melainkan ia memukul diri dan berkata : Ya Allah kasihanilah aku orang berdosa ini. 

Semoga kita segera mengakui dan memohon ampun kepada Allah dan tidak berbuat dosa lagi seperti yang dikatakan Yesus kepada perempuan tersebut. 

Yohanes 8:11b 
lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang." 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com