Selasa, 16 April 2019

JANGAN GADAIKAN KEYAKINAN IMANMU

Selasa, 16 April 2019

YESAYA 49:1-6 
MAZMUR 71:1-6,15-17 
YOHANES 13:21-33,36-38 

Bacaan Injil Yohanes hari ini, Yesus memperingatkan Yudas dan sekaligus juga memperingatkan Petrus. 

A. Yesus memperingatkan Yudas 

Yohanes 13:21, 26 
Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti,sesudah Aku mencelupkannya, sesudah berkata demikian Yesus mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. 

Para murid tidak mengerti maksud perkataan Yesus bahwa Yudas Iskariot yang akan menyerahkan diriNya ..... 

Yohanes 13:28-29 
tetapi tidak ada seorangpun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti, apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas. karena Yudas memegang kas ada yang menyangka, bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. 

Sungguh sangat disayangkan, Yudas Iskariot mengkhianati Yesus demi uang 30 perak padahal sering melihat mukjijat Yesus namun mata hatinya tertutup oleh silaunya uang. 

Yudas tidak menyangka akibat perbuatan yang dilakukannya maka Yesus dijatuhi 
hukuman mati di kayu salib, ibaratnya "nasi sudah menjadi bubur" ia menyesal tetapi sudah terlambat. 

Matius 27:3-4 
Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati, menyesallah ia. lalu ia mengembalikan uang yang tiga puluh perak itu kepada imam-imam kepala dan tua-tua. dan berkata: "Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!" 

Apa yang terjadi pada Yudas Iskariot, bisa saja terjadi pada diri kita jika kita tidak waspada. 

Yudas ikut pelayanan bersama Yesus selama tiga setengah tahun namun ia lalai tidak dapat mengendalikan keinginan memiliki sejumlah uang. 

Ini peringatan bagi kita terutama yang terlibat dalam pelayanan di gereja dan di komunitas rohani lainnya. 

Mendapatkan sambutan hangat dari umat yang dilayani dan diberikan jumlah uang persembahan kasih atau lebih dikenal dengan istilah stipendium. 

Jangan sampai demi uang stipendium, yang diberikan setelah selesai pelayanan menjadi batu sandungan bagi kita sehingga motivasi pelayanan, bukan lagi berpusat pada ungkapan syukur atas kebaikan Tuhan,  melainkan menjadi fokus utama nilai-nilai pelayanan..

Tanpa disadari maupun disadari, mulai "menjadikan stipendium" atau " uang persembahan kasih" sebagai sumber penghasilan dan sekaligus sumber koneksi jaringan bisnis. 

Jangan pernah menganggap remeh uang stipendium sebab semakin kita "terkenal" alias sering dipanggil dan disukai umat. 
bisa saja diberikan uang stipendium cukup besar dan biasanya pelayanan kian meluas dan lebih besar lagi sehingga pundi-pundi uang yang diterima akan semakin buanyak. 

istilah kasarnya adalah : 
"menjual ayat2 firman atau pelayanan demi uang persembahan kasih atau stipendium" seringkali kita pikir itu adalah berkat Tuhan, padahal dibalik katanya "berkat Tuhan" itu ada sebuah UJIAN IMAN. 

Apalagi bila memakai cara-cara konyol seperti Yudas Iskariot yang "menjual Yesus" padahal ia dipercayakan sebagai bendahara oleh team pelayanan Yesus. (Yohanes 12:6). 

Jangan sampai kita "menjual Yesus" dengan gadaikan iman kepercayaan kepada hal-hal supranatural, seperti pergi ke paranaormal mempertanyakan nasib peruntungan diri padahal kita sudah mengalami Kasih Allah dalam hidup kita. 

Ibrani 6:4-6 
sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya dimuka umum 

B. Yesus memperingatkan Petrus  

Yohanes 13:38 
jawab Yesus: "Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau Petrus telah menyangkal Aku tiga kali." 

Darisini kita juga diperingatkan agar mawas diri dan tidak takabur seperti yang Petrus alami dimana semula dengan gagah berani, Petrus yakin tidak akan menyangkal Yesus tetapi kenyataannya ia menyangkal Yesus hingga 3x. 

Petrus "lupa" bahwa sebagai manusia, kita ini sangat sayang pada diri kita sendiri sehingga seringkali kita akan menolak segala jenis penderitaan dan tidak mau menanggung derita serta 
lebih memilih berbuat dosa dengan menyangkal Yesus. 

Yohanes 13:37 
kata Petrus kepada Yesus : "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!" 

Berbeda dengan Yudas Iskariot, 
Petrus menyadari kesalahannya yang menyangkal Yesus 3x dengan sedih dan menyesal, Petrus mengakui dosanya dan Petrus bertobat .... 

Jika kita perhatikan bahwa Petrus menyangkal Yesus pada saat Petrus belum dikuasai oleh Roh Kudus di dalam dirinya namun setelah Roh Kudus mengurapinya, luar biasa sekali Petrus dan para rasul lainnya rela berkorban diri. 

Yudas Iskariot setelah menyesal telah "menjual Yesus" malah ia bunuh diri dengan cara menggantung diri. 

Matius 27:5 
maka Yudas-pun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri. 

Oleh sebab itu, kita harus membuka diri dengan mengundang Roh Kudus agar supaya dapat berkarya di dalam diri kita karena kita bersedia mendengar dan mentaati pengajaran dari Roh Kudus senantiasa mengetuk hati kita agar menanggapi-Nya. 

C. Refleksi Permenungan 

1) waspadalah ! kesombongan rohani menghambat pertumbuhan iman 

2) berhati-hatilah ! terhadap uang di dalam tugas pelayanan. 

3) bertobatlah !!! jangan mengeraskan hati kita seakan-akan tidak bersalah 
dan merasa diri tidak berdosa. 

Setiap kelemahan, kesalahan, dan perbuatan kita yang jelas-menentang kehendak Allah, apalagi kalau sampai menyangkal Yesus, maka segeralah minta pengampunan dan segeralah bertobat. 

Petrus juga pernah menyangkal Yesus sampai 3x dan mungkin kita lebih dari 3x menyangkal Yesus tetapi hendaknya kita segera bertobat dan segera melakukan segala kehendak Allah, terutama kita memberitakan Injil melalui pewartaan maupun perbuatan kita sehari-hari. 

Kita harus fokus dan mawas diri setiap peringatan Yesus agar supaya tetap fokus dan bersandar hanya kepada Yesus. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com