Jumat, 26 April 2019

MAKNA KEBANGKITAN YESUS (BAGIAN-4)

Kamis, 25 April 2019

KISAH 3:11-26   
MAZMUR 8:2a,5-9 
LUKAS 24:35-48  

Bacaan Injil Lukas hari ini, Yesus kembali menampakan diri di hadapan murid-muridNya supaya mereka menjadi tenang 
setelah peristiwa penyaliban yang mengguncangkan hati mereka. 
Yesus menegor mereka karena tidak percaya Ia telah bangkit bahkan mereka menyangka melihat hantu ketika Yesus berkata : "Damai sejahtera bagi kamu (ayat 36-37). 

Lukas 24:38-39 
Akan tetapi Yesus berkata kepada mereka: "Mengapa kamu terkejut dan apa sebab timbul keragu-raguan di dalam hati kamu? Lihatlah tanganKu dan kakiKu: Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada padaKu." 

Ternyata para murid masih belum percaya sehingga Yesus meminta makanan dan makan ikan bakar didepan mereka seraya menjelaskan kitab suci yang saat itu terdiri dari kitab taurat, kitab nabi, kitab mazmur, agar mereka mengerti. (baca ayat 41-48). 

Ada beberapa hal menjadi permenungan kita dari bacaan Injil Lukas hari ini: 

Pertama 
Singkirkan sikap keraguan mempercayai Yesus 

Keragu-raguan adalah awal dari sikap tidak percaya karena tidak yakin dapat mengatasi masalah. biasanya antara percaya dan tidak percaya itu harus dapat dibuktikan secara nyata dan harus dapat diterima logika. 

Apalagi hanya mendengar ada mukjijat sedangkan yang melihat langsung saja masih ragu-ragu dan logikanya bertanya-tanya : benar ga ini yach, jangan-jangan rekayasa? 

Coba deh, kita menguji diri kita apakah ragu-ragu atau tidak melihat orang yang didoakan, tiba-tiba jatuh? apalagi setelah jatuh orang tersebut menggelepar atau merintih/mengerang atau istilahnya mengalami jamahan Roh Kudus namun bisa saja curiga, siapa tahu ini rekayasa untuk mencari perhatian? 

atau melihat orang duduk di kursi roda, tiba-tiba berdiri setelah didoakan. apa yang terlintas di pikiran kita? ah masa iya, ga mungkin, jangan-jangan rekayasa? 

Antara ragu-ragu dengan hati-hati terhadap sesuatu mukjijat bedanya tipis sekali, tergantung iman percaya kita. 

Bagaimana kalau sesuatu masalah terjadi pada diri kita, dimana iman percaya kita kepada Yesus yang katanya : mintalah maka akan diberi.... bla..... bla..... 

Seringkali kita ragu-ragu, apakah Yesus mau menolong saya? masalahku ini berat, sepertinya tidak ada jalan keluar dan buktinya, sudah sekian lama berdoa tapi belum juga ditolong. 

Bisa kita bayangkan keterkejutan para murid, tiba-tiba Yesus muncul dihadapan mereka dan berkata : Shalom! damai sejahtera bagimu. 

Bukankah sama dengan reaksi kita, jangan-jangan ini hantu atau jangan-jangan kita bilang ini bukan Roh Kudus dan mengira ini roh setan. 

Alangkah bijaksananya bila kita bersikap percaya saja terlebih dahulu dan setelah itu kita berdoa memohon peneguhan dari Tuhan Yesus; apakah sesuai kebenaran atau rekayasa? 

Iman percaya kita harus dilatih supaya menjadi kuat karena kita pegang teguh perkataan Yesus

Yohanes 20:29 
Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya." 

Kedua 
Sinkronkan pikiran kita dengan pikiran Kristus 

Lukas 24:45a 
Yesus membuka pikiran mereka 

Pikiran kita ini sangat mahir menganalisa suatu kejadian berdasarkan logika atau akal-budi kita. 

Pikiran kita ini adalah pusat medan perang karena dari hasil analisa pikiran kemudian direkam menjadi prinsip yang menjadi pegangan bilamana terulang lagi peristiwa yang sama sehingga otomatis pikiran mengambil hasil rekaman sebelumnya. 

Tidak mudah pikiran kita menerima sesuatu hal baru yang belum ada rekamannya di pikiran kita. 

Contoh: 
Hasil analisa pikiran yang telah terekam menjadi suatu prinsip bahwa bila sakit yach minum obat supaya sembuh. 

Suatu kali mata melihat seseorang yang sakit disembuhkan setelah didoakan saja tanpa minum obat? atau orang lumpuh tiba-tiba berjalan setelah didoakan, aneh ini dan tidak bisa diterima oleh rekaman hasil pikiran. 

Hal ini berkaitan dengan iman dan tidak bisa dicerna dan dianalisa oleh pikiran kita sehingga terjadilah perang antara logika dan iman kita. 

Ibrani 11:1 
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. 

Rasul Paulus menasehati, hendaknya kita memiliki pikiran Kristus supaya mampu mempercayakan hidup kita pada Yesus. 

Filipi 2:5 
Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus. 

Roma 12:2 
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. 

Itu sebabnya Yesus perlu membuka pikiran para murid supaya sama dengan pikiran Yesus agar memahami perkataan dan ajaranNya bahwa Ia telah bangkit. 

Ketiga 
Pahami kitabsuci 

Lukas 24:45b 
... sehingga mereka mengerti Kitab Suci. 

Kita diingatkan bahwa memahami Alkitab itu SANGAT PENTING! 

Kita lihat bagaimana Yesus membuka pikiran para murid agar mereka mengerti Kitab Suci. Dengan demikian diharapkan mereka mengerti kehendak Yesus dan menjadi saksi atas peristiwa Kebangkitan Yesus (ayat 48). 

Kitapun demikian agar mengerti maksud pengorbanan Yesus untuk menebus dosa maka kita kudu harus baca dan pahami Alkitab. 

Darimana kita yakin bahwa diri kita telah ditebus dan telah dipindahkan dari alam maut kepada kehidupan kekal, yach tentu saja dari Injil atau Alkitab / Kitab Suci. 

Yohanes 5:24 
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataanKu dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. 

J A D I 

Iman percaya kita kepada Yesus membutuhkan asupan makanan rohani supaya pikiran kita terbuka dan mau menerima perkataan dan ajaran Yesus. 

Dengan demikian, kita tidak ragu-ragu menyerahkan seluruh hidup kepada Yesus sebagai TUHAN dan JURU SELAMAT, sebab pengorbananNya di Salib telah mengantarkan kita kedalam kehidupan kekal. 

Tentu kita kudu harus percaya sungguh-sungguh tetap yakin dan tidak ragu lagi walau apapun situasi dan keadaan hidup kita sehari-hari yang terkadang kita harus mau sangkal diri dan mengikuti teladan Yesus supaya kita mampu memikul salib sebab kita yakin Yesus menyertai kita. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com