Sabtu, 27 April 2019

MAKNA KEBANGKITAN YESUS (BAGIAN-5)

Jumat, 26 April 2019

KISAH 4:1-12  
MAZMUR 118:1,2,4,22-27 
YOHANES 21:1-14 

Injil Yohanes hari ini, Yesus menampakan diriNya di hadapan para muridNya, untuk ketiga kalinya. 

Yohanes 21:14 
Itulah ketiga kalinya Yesus menampakkan diri kepada murid-murid-Nya sesudah Ia bangkit dari antara orang mati. 

Murid-murid Yesus kembali lagi pada kehidupan sebagai nelayan setelah alami keterkejutan menyaksikan betapa Yesus yang mereka harapkan menjadi pemimpin yang akan membebaskan mereka dari belenggu penjajahan bangsa Romawi. 

Ternyata mati tergantung di Salib, yang menurut pemahaman orang Yahudi ialah suatu kekalahan mengecewakan hati. 

Yohanes 21:2-3 
Di pantai danau Tiberias berkumpul Simon Petrus, Tomas yang disebut Didimus, Natanael dari Kana yang di Galilea, anak-anak Zebedeus dan dua orang murid-Nya yang lain. kata Simon Petrus kepada mereka: "Aku pergi menangkap ikan." kata mereka kepadanya: "Kami pergi juga dengan engkau." mereka berangkat lalu naik ke perahu, tetapi malam itu mereka tidak menangkap apa-apa. 

Yesus paham betul karakter murid-muridNya dan Yesus mengulangi mukjijat pernah terjadi dalam Lukas 5:1-11 dimana jala Petrus dan murid lainnya koyak oleh banyaknya ikan setelah semalam suntuk tak se-ekor ikanpun diperoleh. 

Yohanes 21:16 
Kata Yesus kepada mereka: "Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kamu peroleh." lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak dapat menariknya lagi karena banyaknya ikan. 

Kali ini, meskipun ikan yang di-jala sangat banyak yaitu 153 ekor tetapi jala mereka tidak koyak. 

Yohanes 21:11 
Simon Petrus naik ke perahu lalu menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak. 

Pelajaran apa yang bisa kita petik dari bacaan Injil hari ini? 

Pertama 
Berkumpul dalam komunitas rohani maka Yesus hadir. 

Pada ayat 2 dan 3, murid-murid Yesus berkumpul bersama yaitu : Tomas Didimus, Natanael, Yohanes, Yakobus  (mereka anak Zebedeus) dan dua murid lainnya tidak disebut namanya.(mungkin mereka pengikut Yesus, bukan para Rasul). 

Di dalam komunitas rohani, banyak hal bisa dilakukan bisa saling meneguhkan, saling mendoakan, saling melayani. 

Apalagi Yesus mengatakan bahwa Ia akan hadir bila kita mau berkumpul bersama-sama didalam nama Yesus. 

Matius 18:20 
Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka. 

Gereja Katolik buanyak sekali komunitas rohani di dalam paroki, maka jika tidak dimanfaatkan untuk pertumbuhan iman terkadang ada orang anggap remeh dan cuek, belum mau fokus ke hal-hal rohani apalagi bergabung dalam komunitas rohani sebab masih sibuk dengan pekerjaan / bisnis dan keluarga. 

Ibrani 10:25  
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi 
marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat. 

Kita manusia ini tidak dapat hidup untuk diri sendiri, atau hidup untuk keluarga sendiri . . . 

Beberapa kali saya menyaksikan ketika di rumah duka melihat sepi sekali teman dan kaum kerabat yang hadir turut belasungkawa atas "kepergian" salah seorang anggota keluarga. 

Pernah menjumpai sebuah keluarga, mereka begitu kesepian tidak ada orang yang menjenguk keadaan mereka. 

Sungguh membuat hati terenyuh . . .
terlepas dari mungkin kesalahan mereka yang tidak mau bergaul namun kita tak boleh menghakimi dan menjauhii mereka sehingga tidak mau hadir dan menghibur serta mendoakan mereka. 

Memang falsafah dunia lebih condong masa bodoh kepada orang lain yang tidak memberikan manfaat bagi dirinya. istilahnya: ada uang abang sayang, tak ada uang abang melayang! 

Sebagai pengikut Yesus, terlebih sebagai anak-anak Allah di dalam Yesus Kristus, 
seharusnya kita memiliki hati yang penuh belas kasihan yang mau siap menolong orang lain tanpa pamrih, tanpa bedakan, apakah  orang yang kita tolong itu pernah baik menolong kita ataukah ia tidak pernah menolong kita. 

Sebelum terlambat, kita berkomunitas 
mohon kepada Tuhan supaya ditambah-tambahkan hati kita penuh belas kasihan dan murah hati peduli kepada sesama. 

Para murid Yesus, mereka berkumpul bersama, bisa kita bayangkan mereka saling curhat mengenai peristiwa yang begitu menyesakkan diri mereka dan saling menguatkan. 

Kedua 
Tetaplah fokus ke depan, jangan pernah kembali ke belakang 

yach kita semua tahu bahwa kita hidup, 
bukan untuk hari kemarin tetapi untuk hari ini. meski kesusahan dan masalah hidup silih berganti menerpa diri kita namun kuatkanlah iman kita supaya tidak gentar dan kembali mundur ke belakang, kembali ke sikap hidup masa lalu. 

Yesus menasehati bahwa : 
Matius 6:34b 
Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari

Setiap persoalan hidup yang kita hadapi saat ini, kita harus yakin Tuhan pasti mengetahuinya dan apabila pertolongan Tuhan belum tiba, janganlah kecewa dan mutung alias ngambek dan menjauh dari Tuhan. 

Sebaliknya, semakin masalah hidup bertubi-tubi menerjang seharusnya semakin kita berlutut dan bersandar kepada Tuhan jangan pernah tanggapi setiap keinginan mencari solusi diluar jalan-jalan Tuhan. 

Iman kepercayaan kita kepada Tuhan harus semakin teguh dan memohon kekuatan dariNya supaya tetap berdiri tegap menghadapi segala masalah dan rintangan hidup. 

Ibrani 12:12-13 
Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh. 

Terkadang masalah yang sedang kita hadapi, (selain akibat kesalahan kita sendiri) ada sesuatu pelajaran yang Tuhan ijinkan agar kita mau terima 
sebagai ujian iman kita, sebelum Tuhan akan membawa kita menjalani kehidupan seperti Tuhan kehendaki pada diri kita. 

Ibrani 12:11 
Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya. 

Ketiga 
Kepekaan hati itu amat penting untuk menanggapi hadirat Tuhan 

Yohanes 21:17a 
Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus: "Itu Tuhan." ..... 

Diantara murid yang hadir saat itu, Yohanes-lah yang lebih dulu ngeh atau menyadari bahwa Yesus hadir setelah menanggapi perkataan dan perbuatan Yesus. 

Memang Yohanes sangat dekat hubungannya dengan Yesus sehingga memory atau kenangan bersama Yesus masih nempel masih teringat sehingga lebih cepat menyadari kehadiran Yesus. 

Hendaknya kita membangun relasi intim 
bersama Tuhan walau bagaimanapun kesibukan kita sehari-hari; entah itu sibuk mencari duit dan sibuk aktifitas pelayanan, terlebih bagi yang terlibat dalam pelayanan rohani. 

Kita teramat sangat membutuhkan "duduk diam" bersaat teduh bersama Tuhan untuk mendengarkan dan bersandar kepadaNya. 

Kepekaan akan hadirat Tuhan bergantung pada seberapa intim hubungan kita dengan Tuhan. 

Hati kita akan menjadi lembut dan tidak akan tega menyakiti hati Tuhan dengan berbuat semau kita yang Tuhan tidak berkenan. 

Matius 11:29b 
.... belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan. 

Ke-empat 
Jangan keraskan hatimu ketika sadar sudah berbuat salah dan berbaliklah segera mengikuti jalan Tuhan. 

Yohanes 21:7b 
Ketika Petrus mendengar, bahwa itu adalah Tuhan, maka ia mngenakan pakaiannya, sebab ia tidak berpakaian, lalu terjun ke dalam danau. 

Kita lihat reaksi Petrus ketika mendengar perkataan Yohanes yang mengatakan bahwa itu adalah Tuhan Yesus. 

Dikatakan Petrus mengenakan pakaian, lalu terjun ke dalam danau artinya segera menanggapi Tuhan dengan mengikuti kehendak Tuhan untuk mewartakan Injil dan menggembalakan umat Tuhan. 

Sebagai manusia, tentu Petrus (demikian pula kita) lemah dan lakukan kesalahan dan dosa, namun jika kita bertobat dan berbalik-arah kembali ke jalan Tuhan maka kita tidak akan pernah kembali lagi ke gaya hidup yang lama seperti Petrus terus maju mempertahankan imannya dan tidak pernah kembali lagi menjadi seorang pengecut. 

Akhir kata, 
Nantikan dan harapkan selalu kehadiran Yesus di hidup kita supaya kita terbangun dari lelap karena mengikuti prinsip-prinsip dunia yang nyata-nyata menjauhkan kita dari Tuhan. 

Semoga kita memaknai paskah dengan terus-menerus kita bangkit dari sikap hidup hari-hari kemarin dan berubah menjadi sikap hidup hari ini berkenan bagi Tuhan sebab kita mau terus bertumbuh dan semakin menyerupai Yesus Kristus. 

2 Korintus 5:17 
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com