Senin, 15 April 2019

JUJURLAH DI HADAPAN TUHAN

Senin, 15 April 2019

YESAYA 42:1-7  
MAZMUR 27:1-3, 13-14 
YOHANES 12:1-11 

Bacaan Injil Yohanes hari ini mengenai Yesus diurapi Maria dengan minyak narwastu, menurut Yudas Iskariot itu harganya mahal sebab bau minyaknya semerbak. 

Hal itu terjadi 6 hari sebelum Paskah, dimana Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang dibangkitkan Yesus. (baca Yohanes pasal 11:1-44). 

Banyak orang Yahudi menjadi percaya kepada Yesus setelah mendengar ada suatu peristiwa kebangkitan Lazarus setelah empat hari di kubur. 

Tentu saja banyak orang berduyun-duyun datang untuk melihat dan membuktikan kebenaran berita spektakuler tersebut. 

Yohanes 12:9 
Sejumlah besar orang Yahudi mendengar, bahwa Yesus ada di sana dan mereka datang bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus, yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. 

Banyak orang berbuat serupa seperti orang-orang Yahudi, jika mendengar kabar ada mukjijat kebangkitan orang mati, ingin melihat langsung siapa orang tersebut. 

Selain itu, kita juga mau didoakan oleh "orang hebat" supaya kita juga mengalami mukjijat penyembuhan. 

Seperti biasanya, ada-ada saja orang tertentu yang "iri hati" yang tidak suka melihat kesuksesan orang lain sebab ia merasa seharusnya dirinya yang dipuja-dipuji banyak orang. 

Apalagi bila gara-gara "orang hebat" itu menyedot perhatian banyak orang sehingga dirinya merasa dicuekin atau pengikutnya meninggalkannya dan pergi ke "orang hebat" itu. 

Hal ini terjadi pada imam-imam kepala, yang merasa iri hati dan tidak bisa menerima kenyataan bahwa banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan mengikuti Yesus. 

Yohanes 12:10-11 
lalu imam-imam kepala bermupakat untuk membunuh Lazarus juga, sebab karena dia banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus. 

Biasanya memang begitu sikap orang yang iri hati yaitu : berupaya menghambat kinerja orang lain lebih sukses daripada kinerja dirinya sendiri. 

Mula-mula menyebarkan isu-isu negatif dan kebohongan tentang diri orang sukses tersebut, kemudian berkembang dengan menghalang-halangi orang itu tidak sukses lagi dan berusaha menutupi supaya jangan sampai berita sukses orang itu diketahui khalayak ramai. 

Semua itu bermula dari sifat iri hati dan berlanjut melakukan tindakan tidak terpuji demi memuaskan hati yang tidak menginginkan kesuksesan orang lain. 

Sangat disayangkan, jika hal diatas terjadi di lingkungan rohani yang seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai kerohanian dan kesadaran bertanggung-jawab kepada Tuhan. 

Apa yang dialami Yesus, yang terus-menerus hendak disingkirkan, ditangkap, bahkan dibunuh oleh golongan orang farisi; ahli-ahli taurat dan para imam-imam kepala . . . 

Tetapi itulah kenyataan yang ada, 
gara-gara iri hati dan kesombongan diri golongan farisi yang merasa diri paling benar di hadapan Allah karena sebagai penguasa dan pejabat bait Allah yang merasa berkuasa atas penerapan hukum taurat bagi masyarakat Yahudi. 

Sepertinya kebenaran dikalahkan oleh kebohongan. 
sepertinya kebaikan dikalahkan oleh kejahatan. 
sepertinya kejujuran dikalahkan oleh kemunafikan. 
sepertinya kerendahan hati dikalahkan oleh kesombongan. 
sepertinya kesetiaan dikalahkan oleh penghianatan. 

Justru melalui "kematian" keinginan duniawi maka kita beroleh kebangkitan yang memerdekakan kita dari belenggu nafsu dunia yang menyeret banyak perbuatan dosa. 

Kita bisa saksikan bagaimana Yudas Iskariot yang mencela Maria yang sedang membasuh kaki Yesus dengan minyak mahal. 

Maria melakukan hal tersebut untuk mengungkapkan rasa syukurnya yang telah dibela dan diselamatkan Yesus atas dirinya dan adiknya, Lazarus. 

Sepertinya Yudas Iskariot "membela" kepentingan orang miskin tetapi ternyata penampilan luarnya saja yang baik supaya dapat pujian dan penghargaan orang lain. 

Kenyataannya Yudas Iskariot adalah PENCURI atau kalau sekarang, istilahnya dikenal sebagai KORUPTOR. 

Yohanes 12:5-6 
"Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?" hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena Yudas Iskariot adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. 

Sifat dan sikap Yudas Iskariot tersebut sampai sekarang masih banyak dicontoh orang dan berbuat seperti beliau. 

Dihadapan orang banyak, bicaranya manis dan sepertinya hanya dirinya yang paling baik yang suka "menolong" orang lain tetapi tersembunyi motivasi dan tujuan untuk kepentingan diri sendiri. 

Sungguh menyebalkan berada di dekat orang model begini tetapi yach, begitulah ... ilalang dan gandum memang selalu saja berdekatan satu sama lain supaya hasil gandum panen raya. 

Kita tidak perlu cemas dan khawatir menghadapi segala macam ancaman tindakan orang2 yang tidak menyukai diri kita seperti yang dilakukan golongan farisi terhadap Yesus. 

Sebab Yesus mengatakan demikian menasehati kita agar senantiasa waspada terhadap ragi orang farisi, ragi orang saduki dan ragi herodes. (baca Matius 16:6 dan 11, Markus 8:15). 

Markus 13:9-11 
kamu ini, hati-hatilah! 
kamu akan diserahkan kepada majelis agama dan kamu akan dipukul di rumah ibadat dan kamu akan dihadapkan ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja karena Aku, sebagai kesaksian bagi mereka. tetapi Injil harus diberitakan dahulu kepada semua bangsa. dan jika kamu digiring dan diserahkan, janganlah kamu kuatir akan apa yang harus kamu katakan, tetapi katakanlah apa yang dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga, sebab bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Kudus. 

JADI 

Yesus tahu, siapa yang tulus hati melayaniNya dan siapa yang mendua-hatinya seperti Yudas Iskariot ketika melayaniNya. 

Kita diminta untuk berhati-hati menjaga sikap kita di dalam melakukan tugas-tugas pelayanan agar jangan sampai motivasi dan tujuan kita melayani tersembunyi kepentingan diri sendiri dan tidak memuliakan Tuhan. 

Yesus juga sudah mengingatkan kita bahwa akan ada hari-hari dimana justru perbuatan kita mempertahankan kebenaran Tuhan akan menimbulkan pertentangan dan aniaya atas diri kita. 

Tetapi kita tidak perlu kuatir karena Yesus beserta kita dan pembelaan Yesus akan meluputkan kita dari mara bahaya. 

Teruskan perbuatan baik kita sebagai persembahan minyak narwastu yang semerbak mewangi di hadapan Yesus karena kita melakukannya dengan kesungguhan dan ketulusan hati. 


Salam Kasih, 
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com