Sabtu, 05 September 2015

MURID YESUS TIDAK PUASA










Shalom, 

Bacaan hari Jumat 4 September 2015 menurut kalender liturgi katolik :
Kolose 1:15-20
Lukas 5:33-39
Mazmur 100:2-5
Bacaan Injil Lukas hari ini mengenai orang-orang farisi menegur
murid-murid Yesus tidak berpuasa seperti murid-murid Yohanes dan
murid-murid orang farisi yang berpuasa.
Lukas 5:33
orang-orang Farisi itu berkata pula kepada Yesus:
"murid-murid Yohanes sering berpuasa dan sembahyang, demikian juga
murid-murid orang Farisi, tetapi murid-murid-Mu makan dan minum."
kita lihat dari Injil sinoptik lainnya untuk mengetahui apakah benar
murid-murid Yohanes Pembaptis sudah dipengaruhi oleh orang farisi
padahal guru mereka, Yohanes Pembaptis sangat menghormati Yesus.
Matius 9:14
datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata :
"mengapa kami dan orang farisi berpuasa tetapi murid-murid-Mu tidak?"
ya begitulah, diantara murid-murid Yohanes Pembaptis selain
Yohanes dan Yakbous, anak Zebedeus, murid-murid lainnya terlihat
mengkritik Yesus atas sikap murid-murid Yesus tidak berpuasa.
Yesus tahu alasan dibalik kritikan terutama orang-orang farisi bahwa
sesungguhnya bukan persoalan puasa atau tidak puasa melainkan
mereka selalu mencari-cari kesalahan sekecil apapun dari Yesus.
memang begitulah sikap orang yang iri hati, selalu berusaha untuk
menjatuhkan nama baik kita dan berusaha menghalangi kesuksesan
orang yang ia tidak sukai.
oleh karena itu Yesus menjawab kritikan mereka dengan mengatakan :
ayat 34-35
dapatkah sahabat mempelai laki-laki disuruh berpuasa, sedang mempelai
itu bersama mereka? tetapi akan datang waktunya, apabila mempelai itu
diambil dari mereka, pada waktu itulah mereka akan berpuasa.

kita coba menafsirkan apa yang dimaksud Yesus :
kata mempelai laki-laki berarti sedang dalam pesta perkawinan dan
tentu saja bukan saat yang tepat untuk berpuasa sebab suasananya
sedang bersuka-cita.
kata mempelai laki-laki itu diambil dari mereka berarti apa?
kita tahu bahwa mempelai laki-laki itu adalah Yesus sendiri.
pada saat Yesus diambil dari mereka, apakah berati saat Yesus wafat,
bangkit dan naik ke Surga?
menjelang paskah, gereja katolik setiap tahun menetapkan Jumat Agung
dimana setiap umat katolik diwajibkan untuk berpuasa, dengan maksud
untuk menghormati pengorbanan Yesus di kayu salib untuk menebus
dan menyelamatkan manusia dari alam maut.
selanjutnya,
Yesus mengutarakan dua perumpamaan, yaitu :
1. baju yang tua tidak cocok ditambal dari secarik kain dari baju baru
    Lukas 5:36
    tidak seorangpun mengoyakkan secarik kain dari baju yang baru untuk
    menambalkannya pada baju yang tua.
    jika demikian, yang baru itu
juga akan koyak dan pada yang tua itu
    tidak akan cocok kain penambal
yang dikoyakkan dari yang baru itu.
2. anggur baru tidak dapat disimpan dalam kantong anggur yang lama
    Lukas 5:37-38
    tidak seorangpun mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit
    yang tua karna jika demikian anggur yang baru itu akan mengoyakkan
    kantong itu dan anggur itu akan terbuang dan kantong itupun hancur.
    tetapi anggur yang baru harus disimpan dalam kantong yang baru pula
kembali kita coba menafsirkan apa maksud Yesus mengatakan
kedua perumpamaan ini sebab tidak tertulis penjelasannya.
baju baru = anggur baru = ajaran Yesus yang menonjolkan kasih
baju lama= anggur lama = ajaran taurat orang-orang farisi
orang yang sudah mengalami Kasih Yesus seharusnya menjalani hidup
sesuai dengan ajaran Yesus dan harus melepaskan ajaran lama yang
bukan berasal dari Yesus.
seperti misalnya ajaran leluhur dan tatacara adat-istiadat leluhur.
suatu kali saya menghadiri upacara sembahyang dari tradisi leluhur
(dari salah satu famili) dimana ada kegaduhan yang disebabkan
salah seorang anak dari yang meninggal dunia tersebut, tidak mau
berlutut mencium lantai menyembah kearah peti mati ayahnya tetapi
ia memilih duduk berdoa saja sehingga saudara lainnya menegornya.
mendoakan orangtua, tidak harus mengikuti tatacara tradisi leluhur
sebab sikap iman kita adalah hanya menyembah kepada Tuhan Allah,
bukan kepada illah atau allah lain atau disebut yang lain.
masih banyak orang beriman kepada Yesus tetapi masih memegang
teguh dan mengandalkan ajaran leluhur dan lebih dipercayai daripada
ajaran Yesus.
Yesus memperingatkan hal ini.
Markus 7:7-9
percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang
mereka ajarkan ialah perintah manusia. Perintah Allah kamu abaikan
untuk berpegang pada adat istiadat manusia. Yesus berkata pula kepada
mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah,
supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri.
bukan hanya tradisi dan ajaran leluhur saja yang masih diandalkan,
tidak sedikit masih mengandalkan prinsip hidup diri sendiri yang lebih
dipercayai karena sudah terbukti membuat dirinya berhasil dalam
menjalani hidupnya daripada mengikuti ajaran Yesus yang belum tentu
menguntungkan dan berguna bagi dirinya.
misalnya :
ada orang yang memegang teguh prinsip hidup seperti begini :
yang penting saya tidak merugikan orang lain; urusan doa dan puasa
bagi saya itu tidak penting; apalagi membaca kitab suci, tidak tertarik.
bahkan ia akan mengatakan :
percuma kalian rajin ke gereja, kalau hidup kalian susah dan menderita
sedangkan hidup saya makmur dan berkelimpahan harta padahal
jarang ke gereja dan sudahlah yang penting cari duit yang banyak
untuk keluarga sendiri.
kalo sudah banyak duit, semua bisa diatur.
orang gereja datang meminta sumbangan, yach kita beri  ....
daripada orang lain cuma bisa omong doang tentang hal rohani tetapi
hidupnya susah, boro-boro menyumbang keperluan gereja,
untuk diri sendiri saja morat-marit.
lihatlah, orang lain hanya melihat yang nampak dari luar !!
seperti orang-orang farisi yang sangat peduli penampilan luarnya
tetapi bagian dalam dirinya dipenuhi nafsu kepentingan diri sendiri.

orang akan memuji donatur yang memberikan sumbangan ratusan juta
bahkan milyaran rupiah sebagai orang yang baik hati. sehingga banyak
orang yang mengagungkan namanya.
hanya Tuhan yang tahu maksud dan tujuannya memberi
(ingat kisah kolekte janda miskin dan orang kaya - Lukas 21:1-4)
yach donatur terkenal tersebut memberikan uang dari kelebihannya
dan mungkin hanya seper-sekian dari total harta yang ada padanya.
seorang donatur seharusnya tidak perlu mencantumkan namanya
saat ia menyumbang dananya supaya tidak ada seorangpun yang tahu
selain dirinya dan Tuhan bahwa ia sudah memberikan sumbangan.
tentu kita masih ingat ajaran Yesus yang mengatakan :
Matius 6:2-3
apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan
hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan
di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu:
sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.tetapi jika engkau
memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang
diperbuat tangan kananmu
.

pada dasarnya, orang yang belum mengosongkan diri dari keinginan
diri sendiri, maka tindakan yang ia lakukan berdasarkan asas manfaat
kepentingan dirinya dan ia sudah mendapatkan upahnya yaitu dipuji
dan disanjung orang lain serta dikenal sebagai donatur dermawan.
demikian juga dalam hal berpuasa.
kita berpuasa, bukan untuk pamer dan dipuji orang lain melainkan
kita berpuasa karena kita mau menghormati Yesus yang sudah rela
berkorban untuk keselamatan kita.
Yesus juga memperingatkan sikap kita ketika sedang berpuasa.
Matius 6:17-18
apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu
supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa
melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi maka
Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu
.
itu sebabnya Yesus memberikan 2 perumpamaan untuk menjelaskan
mengapa murid-muridNya tidak berpuasa seperti yang dilakukan oleh
murid-murid farisi dan juga murid-murid Yohanes Pembaptis.
selanjutnya,
pada bagian akhir, Yesus mengatakan :
Lukas 5:39
tidak seorangpun yang telah minum anggur tua ingin minum anggur
yang baru, sebab ia akan berkata: Anggur yang tua itu baik
.
anggur yang disimpan dalam waktu yang lama lebih baik daripada
anggur yang baru disimpan tidak lama sebab menurut orang yang
suka minum anggur mengatakan bahwa rasa anggur lama lebih enak
daripada rasa anggur yang baru.
jika kita sudah merasakan dan mengalami Anugerah Tuhan yang telah
mengubah hidup kita menjadi lebih baik (=minum anggur tua) maka
sepatutnya kita tidak menerima tawaran dunia yang mengiming-iming
kesenangan dan kenikmatan kedagingan (=minum anggur baru).
2 Petrus 2:20-22
sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan
Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-
kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan
mereka lebih buruk dari pada yang semula.

karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah
mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian
berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka.

bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini:
"Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi
ke kubangannya."
Semoga kita penuh kesadaran menjaga diri untuk berbuat sesuatu
kebaikan atas dasar ketulusan hati dan tidak berpura-pura untuk
kepentingan diri sendiri.
apapun itu, baik dalam hal berpuasa atau dalam hal apa saja
sebaiknya kita melakukannya dengan maksud untuk menyenangkan
hati Tuhan, dan bukan untuk menyenangkan diri kita sendiri.

Salam Kasih,
Surya Darma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com