Selasa, 15 September 2015

PANDANGLAH SALIB YESUS










Renungan Harian 14 Sep 2015

Yohanes 3:13-17
Bilangan 21:4-9
Mazmur 78:1-2,34-38


Saudara/i-ku dalam Yesus Kristus,

Sebagai umat beriman kepada Yesus Kristus pasti tahu bahwa
Yesus adalah JuruSelamat.

Yohanes 3:17
Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia, bukan untuk menghakimi dunia, 

melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.

namun dalam perjalanan hidup sehari-hari tidak sedikit orang
beriman bertanya :
"dimanakah Engkau, Yesus saat aku berharap pertolongan-Mu?"
bukankah Allah menjanjikan kehidupan kekal bila percaya
kepada Yesus?

Yohanes 3:16
karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia telah mengaruniakan 

Anak-Nya yang tunggal supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya 
tidak binasa melainkan hidup yang kekal. 

akan tetapi kenyataannya :
hidup di dunia ini saja banyak kesusahan dan penderitaanyang menerpa 
silih berganti  sehingga menyengsarakan banyak umat beriman.

apa iya ada kehidupan kekal yang belum tahu seperti apa
sedangkan kehidupan sekarang ini saja begitu menyesakkan?

lihat saja situasi dunia saat ini berbagai bencana alam terjadi,
banyak orang kelaparan dan kesulitan mencari nafkah,
ketidak-adilan dan kejahatan disana-sini terjadi, dsbnya
seakan-akan Engkau biarkan!

yang kuat menginjak yang lemah, si kaya semakin kaya,
Jeritan minta tolong sepertinya tidak terdengar oleh-Mu.

situasi orang beriman saat ini mungkin mirip dengan situasi yang terjadi pada 

bangsa Israel, mereka berharap kepada Allah melalui Musa yang membawa 
mereka keluar dari Mesir sebab di Mesir, mereka sebagai budak 
dimana hidup tertekan dan menderita.

namun kenyataannya tidak seperti yang mereka harapkan; 
hidup di tanah yang berlimpah susu madu namun yang mereka alami
ternyata hidup di gurun dengan makanan yang samasetiap hari (=manna).

meski sianghari tidak panas karena ada tiang awan dan malam hari tidak kedinginan 

karena ada tiang api tetapi mereka mengeluh kepada Musa dan kepada Allah.

Bilangan 21:5
mereka berkata-kata melawan Allah dan Musa: mengapa kamu memimpin kami keluar 
dari Mesir? supaya kami mati di padang gurun ini? sebab di sini tidak ada roti dan 
tidak ada air, dan makanan hambar ini kami telah muak.

bukankah di jaman sekarang ini tidak sedikit orang beriman
mengeluh di dalam hati atau diucapkan seperti bangsa Israel
kesusahan dan penderitaan yang ditanggungnya seperti
hidup di padang gurun.

bangsa Israel "lupa" bagaimana mukjizat Allah menyertainya saat melewati laut merah 
dan mereka tidak bersyukur akan penyediaan manna yang turun dari Sorga setiap hari mereka makan, ada tiang awan / api yang melindungi dari sengatan terik matahari 
dan cuaca dingin
 
dalam hidup orang beriman pasti berulangkali menerima Berkat Tuhan tetapi seringkali dilupakan, pada saat ia alami kesulitan dan kesusahan hidup di saat yang lain.
maunya selalu senang dan tidak mau hidup susah seperti Bangsa Israel 
mengeluh terus tanpa pernah bersyukur.

akibatnya, Allah marah dan menghukum mereka.
Bilangan 21:6
Tuhan menyuruh ular-ular tedung ke antara bangsa itu, yang memagut mereka,  

sehingga banyak dari orang Israel yang mati.

Puji Tuhan ! Alleluya !

kemarahan Allah hanya sesaat saja sebab Allah mengasihi manusia sebagai umat-Nya.
Bilangan 21:8
maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa: "buatlah ular tedung dan taruhlah itu pada 
sebuah tiang; maka setiap orang yang terpagut, jika ia melihatnya, akan tetap hidup."

Jika bangsa Israel melihat tiang tergantung ular tedung maka
mereka yang berdosa tidak mati tetapi tetap hidup.

Yohanes 3:14-15
sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, 
demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan supaya 
setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

maka sekarang ini melalui Salib Yesus, dosa kita telah ditebus.
1 Petrus 1:18-19
sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia 

yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, 
bukan pula dengan perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, 
yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba 
yang tak bernoda dan tak bercacat.

JADI

kesusahan dan penderitaan dialami saat ini hendaknya terima saja 
sebagai bagian ikut dalam penderitaan Yesus di kayu Salib sebab 
salib yang dipikul, tidak melebihi kekuatan kita, sadarilah !

Janganlah mengeluh dan mengomel atau komplain kepada Allah, 
seperti bangsa Israel supaya tidak hidup di padang gurun 40 tahun lamanya... 
mana tahan !

generasi bangsa israel yang keluar dari tanah Mesir pada akhirnya binasa, 
kecuali Josua dan Khaleb., bahkan Musa juga tidak dapat melihat tanah Kanaan 
yang dijanjikan Allah. ( Ulangan 3:23-29, dan 4:1-40 )

Allah mengasihi kita melalui Yesus Kristus maka kita ditebus dan diselamatkan, 
bahkan beroleh Anugerah hidup kekal.

Jangan pernah gadaikan iman percaya kepada Yesus Kristus
untuk memuaskan hawa nafsu kedagingan dan kenikmatan duniawi.

apalagi yang engkau cari wahai saudara/i-ku, keselamatan dan hidup kekal 
sudah di Anugerah kan kepada siapa saja yang percaya pada Anak-Nya yang Tunggal. (Yohanes 3:16).

REFLEKSI DIRI

Pandanglah Salib Yesus dengan penuh hormat dan dengan segenap hati kita 

sebab melalui Salib maka kita beroleh hidup kembali dan dosa kita diampuni
Jangan pernah lupakan di kayu Salib itu ada Yesus yang mengorbankan diri-Nya 

untuk membayar lunas diri kita dan menyelamatkan kita dari kematian kekal 
dengan memberikan hidup yang kekal.


Salam Kasih,
Surya Darma

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com