Sabtu, 26 September 2015

MENDENGAR KABAR TAK MENGENAKAN










Renungan Harian 26 Sep 2015
MENDENGAR KABAR TAK MENGENAKKAN
(Lukas 9:43b-45)

Zakaria 2:1-5,10-11a
Yeremia 31:10-13


Saudara/i dalam Yesus Kristus,

Sedikit orang yang mau dengar kabar yang tidak mengenakan
sebab biasanya mau dengar berita yang menyenangkan.

para murid tidak siap dengar perkataan Yesus bahwa Ia akan menderita
dan dibunuh meski sebelumnya Yesus pernah mengatakan hal yang sama.

Pemberitahuan Pertama
Lukas 9:22
Yesus berkata: "Anak Manusia harus menanggung banyak
penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala
dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga
."

Pemberitahuan kedua
Lukas 9:44
"dengarlah dan camkanlah segala perkataan-Ku ini:
Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia."


para murid tidak mengerti apa maksud perkataan Yesus
Lukas 9:45
Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya
tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat
memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti
perkataan itu kepada-Nya.


mereka bukan dari kalangan terpelajar, pandangan mereka
sederhana sebab mereka mengikuti Yesus setelah
mendengar dan menyaksikan betapa ajaib perbuatan dan
pengajaran yang Yesus lakukan
mengapa mereka tidak mengerti perkataan Yesus?

mungkin mereka pikir Yesus pasti mampu melawan orang
farisi dan ahli taurat yang terus menolak Yesus.

tentu saja mereka tidak ngerti rencana keselamatan Allah
melalui pengorbanan Yesus sebab yang mereka harapkan
adalah rencana manusia.

saya teringat guru agama saat di SMA dimana kedua anaknya
meninggal dunia beda dua hari sakit demam berdarah.

ia kecewa kepada Allah yang mengambil ke2 anaknya dan
berkata : "Allah pasti mampu sembuhkan anaknya jika Allah
mau menolongnya"

guru agama itu keluar tidak mau mengajar dan tidak mau
ke gereja lagi.

sesungguhnya,
seseorang mau percaya pada Yesus harus mengerti bahwa
ada saat penderitaan dan
ada saat menerima curahan berkat Allah.

meski sudah berdoa, rajin ke gereja setiap minggu, aktif di
lingkungan dan di paroki tetapi
harus siap menerima realita
suatu ketika hidup terasa amat menyesakkan dan menderita.

tidak semua penderitaan itu adalah bagian dari pikul Salib
sebab seringkali terjadi akibat kesalahan sendiri yang turuti
keinginan nafsu kedagingan.

namun bila itu adalah Salib yang harus ditanggung maka
jalani penderitaan itu dengan kesadaran seraya memohon
kekuatan dari Allah.

Sirakh 2:4,6
segala-galanya yang menimpa dirimu terimalah saja dan
hendaklah sabar dalam segala perubahaan kehinaanmu.
percayalah pada Tuhan maka Iapun menghiraukan dikau,
ratakanlah jalanmu dan berharaplah kepada-Nya
.

Ayub adalah contoh seorang yang mau menerima realita
bahwa hidupnya berubah menjadi suatu penderitaan.

dalam waktu singkat terjadi perubahan dalam hidupnya :
dari hidup kaya menjadi miskin dari sehat menjadi sakit kusta
bahkan anak-anaknya mati.

respon Ayub luar biasa ia mau menerima kenyataan pahit.
Ayub 1:20-21
maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan
mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan
menyembah, katanya: "dengan telanjang aku keluar dari
kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan
kembali ke dalamnya.
Tuhan yang memberi,
Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan!"


respon para murid mendengar perkataan Yesus, mungkin
mereka terkejut dan tidak mampu mengerti maknanya.

berbeda dengan Ayub yang mengerti bahwa dalam hidup
ini harus mau menerima yang enak dan yang tidak enak.

Ayub 2:9-10
berkatalah isteri Ayub :
"masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? kutukilah
Allahmu dan matilah!"
tetapi jawab Ayub kepadanya: "engkau berbicara seperti
perempuan gila! apakah kita mau menerima yang baik dari
Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?" dalam
kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya
.

REFLEKSI DIRI

apa reaksi kita saat menerima berita yang tidak mengenakan?
apakah kita mau menerima segala sesuatu yang terjadi
di dalam hidup kita dengan tanpa protes kepada Allah?


Salam Kasih,
Surya Darma 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan ketik komentar Anda atau mungkin membutuhkan doa dan konseling, ke alamat email saya : surya.pdkk@gmail.com